10 Alat Musik Sulawesi Selatan dengan Bentuk yang Unik

Ditulis oleh Siti Hasanah

Provinsi Sulawesi Selatan dihuni oleh beragam suku sehingga kebudayaannya pun bermacam-macam. Sulawesi Selatan juga mempunyai kebudayaan yang cukup terkenal yakni mappalili yang sering juga disebut appalili. Appalili sendiri asalnya dari kata palili yang berarti menjaga tanaman dari gangguan. Kebudayaan lainnya yaitu alat musik Sulawesi Selatan.

Daerah Sulawesi Selatan ini dikaruniai dengan bermacam-macam alat musik tradisional yang umumnya dimainkan baik saat ada upacara adat ataupun dimainkan sebagai sarana hiburan masyarakat setempat. Alat musik Sulawesi Selatan berdasarkan cara mainnya dibagi menjadi beberapa kelompok. Nah, untuk informasi lengkapnya simak ulasannya berikut ini, ya!

1. Gendang Bulo

Gendang BuloSumber: infopublik.id

Gendang bulo adalah alat musik Sulawesi Selatan yang mempunyai ukuran lumayan lebih kecil bila dibandingkan dengan alat musik gendang yang berasal dari Pulau Jawa. Akan tetapi ukuran gendang bulo lebih panjang.

Dua sisi dari gendang bulo ini mempunyai ukuran yang berbeda. Umumnya sisi satu ukurannya lebih besar dibandingkan sisi satunya lagi. Cara memainkan gendang bulo yakni pada bagian sisi yang besar dipukul memakai kayu dan untuk sisi yang lebih kecil caranya ditepuk memakai tangan secara langsung.

Dikarenakan cara untuk memukul kedua sisi alat ini berbeda, maka cara untuk meletakkannya juga harus di perhatikan. Bila biasa menggunakan tangan kanan, maka posisikan sisi gendang yang lebih besar pada sebelah kanan. Apabila biasa menggunakan tangan kiri, diletakkan pada sisi sebaliknya.

2. Puik-Puik atau Pui-Pui

Puik-Puik atau Pui-PuiSumber: youtube.com

Alat musik Sulawesi Selatan ini adalah salah satu alat musik yang mirip dengan terompet. Alat musik ini pun digolongkan sebagai alat musik yang hampir punah. Bentuk dan teknik untuk memainkan alat musik puik-puik ini pun mirip dengan alat-alat musik yang berasal dari daerah lain di Indonesia.

Misalnya saja alat musik serunai di sronen di Jawa Timur, dan tarompet di Jawa Barat. Perbedaannya hanya terdapat pada pangkal serta ukiran yang terletak pada bagian badannya. Alat musik puik-puik ini pada bagian pangkalnya dibuat dari lempengan logam.

Sementara itu untuk pipanya diberi potongan daun lontar untuk menghasilkan suara. Alat musik ini biasanya mempunyai dua bilah daun lontar. Satu daun lontar digunakan sebagai cadangan bila daun lontar lainnya rusak.

Karena itu teknik meniup alat musik ini diperlukan keahlian khusus. Bila tidak, suara yang dikeluarkan oleh puik-puik akan aneh atau bahkan tidak bersuara.

3. Alosu/Lalosu

Alosu/LalosuSumber: reportersatu.com

Sering juga disebut sebagai lalosu sessungiru, alosu merupakan alat musik Sulawesi Selatan yang cukup populer yang berasal dari suku Bugis. Alat musik ini masuk dalam kelompok alat musik ritmis, yakni alat musik yang hanya mempunyai satu nada saja.

Bahan untuk membuat lalosu sessungriu adalah bambu, kayu serta tekstil. Bambu bulat dengan diameter kecil bisa diisi dengan biji-bijian maupun kerikil. Kemudian bambu diberikan lapisan menggunakan oleh kain berwarna merah dan putih.

Di salah satu ujungnya dibentuk seperti kepala ayam. Seperti namanya yakni diambil dari kata lao-lisu yang mempunyai arti bolak-balik, lalosu cara memainkannya dengan digoyang ke kiri atau ke kanan diayunkan ke bawah atau ke atas sambil menari yang disebut dengan tari ulusu. Adapun tarian ulusu sendiri dibawakan saat ada pelantikan raja, upacara adat, penyambutan tamu serta upacara lainnya.

4. Kacaping

KacapingSumber: youtube.com

Kacaping merupakan alat musik Sulawesi Selatan yang cara memainkannya yaitu dengan cara dipetik. Adapun nama kacaping sendiri adalah sebutan dari suku Bugis, sementara orang Makassar menyebut alat musik ini sebagai kecapi.

Konon alat musik Sulawesi Selatan ini dibuat oleh seorang pelaut maka bentuknya dibuat menyerupai perahu. Kacaping dibuat memakai kayu dan dibentuk seperti perahu serta diberikan lubang pada bagian tengahnya. Dawai atau senar dibentangkan dari ujung ke ujung kayu tersebut.

Dahulu berbagai kalangan sangat menggemari kacaping mulai dari yang muda sampai yang tua. Alat musik ini menjadi teman untuk bersuka ria. Sekarang kacaping hanya dibawakan saat ada permintaan dari masyarakat contohnya digunakan saat penyambutan tamu dan perkawinan.

5. Tolindo atau Popondi

Tolindo atau PopondiSumber: guratgarut.com

Tolindo merupakan alat musik Sulawesi Selatan yang asalnya dari tanah Toraja. Alat musik ini memiliki bentuk yang unik dan sederhana. Tolindo/Popondi digunakan pada berbagai acara adat.

Alat musik tradisional ini cukup dikenal di dunia. Nama tolindo merupakan julukan alat musik ini di daerah Bugis, sementara popondi adalah julukan alat musik ini di daerah makassar.

Bahan untuk membuat alat musik tradisional ini mudah dicari di alam yakni tempurung kelapa, kayu, dan senar karena alat musik ini menggunakannya dengan cara dipetik. Tolindo/Popondi mempunyai bentuk seperti busur. Alat musik ini termasuk ke dalam jenis sitar berdawai satu.

Tempurung kelapa pada alat musik ini digunakan untuk resonatornya. Popondi/Tolindo sering digunakan oleh petani ketika melakukan panen maupun oleh para remaja ketika mengisi waktu senggang.

6. Jalappa/Kancing-Kancing

Jalappa/Kancing-KancingSumber: felderfans.com

Jalappa adalah alat musik Sulawesi Selatan yang bentuknya seperti simbal, yaitu alat musik yang dibuat dari bahan logam kuningan dan digunakan ketika upacara adat tertentu saja contohnya ketika persembahan sesaji bagi para dewa.

Nama alat musik tradisional ini di daerah tertentu lebih dikenal dengan nama kancing-kancing. Hal ini karena bentuknya yang mirip dengan kancing yang ukurannya besar.

Jalappa digunakan pada saat upacara adat tolak bala. Upacara ini juga diyakini jadi bagian dari perdukunan di daerah tertentu. Saat digunakan untuk acara adat, sebelum tarian seringkali alat musik ini dibacakan mantra-mantra ketika diiringi oleh alat musik lain.

7. Suling Lembang

Suling Lembang

Ketika mendengar nama alat musik ini, kamu akan langsung teringat dengan mana sebuah kawasan wisata terkenal di Jawa Barat. Akan tetapi alat musik ini bukan berasal dari daerah Priangan melainkan dari daerah Toraja, Sulawesi Selatan.

Memang alat musik Sulawesi Selatan ini sama dengan suling pada umumnya yakni bentuknya silinder dan dibuat dari bambu. Perbedaannya terletak pada ukurannya. Suling ini memiliki ukuran lebih besar dengan panjang mulai dari 40-100 cm dengan diameter 2 cm.

Suling lembang mempunyai enam lubang nada. Cara memainkannya tentu saja dengan cara ditiup. Alat musik ini tidak dimainkan sendirian melainkan dimainkan bersama dengan suling lain yang serupa yang juga sering dinamakan dengan suling deata.

Umumnya alat musik Sulawesi Selatan ini digunakan sebagai pengiring untuk tarian Toraja yang bernama tarian ma’marakka.

8. Pa`pompang

Pa`pompangSumber: klanews.id

Sering disebut juga sebagai pa`bas dikarenakan suara bassnya yang lebih dominan terdengar, pa`pompang merupakan alat musik yang asalnya dari tanah Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan.

Alat musik Sulawesi Selatan ini mempunyai bentuk yang mirip dengan angklung, tapi cara memainkannya berbeda sekali. Cara memainkan pa`pompang dengan ditiup yang bisa menghasilkan jangkauan nada dua setengah oktaf.

Pa`pompang dapat dibawakan oleh semua kalangan mulai anak kecil sampai orang dewasa. Alat musik ini biasanya dimainkan oleh 25-35 orang di acara-acara atau peringatan hari besar milik orang-orang Toraja.

9. Keso-Keso

Keso-Keso

Alat musik Sulawesi Selatan ini merupakan alat musik tradisional yang lumayan dikenal dikarenakan suara yang dikeluarkannya sangat indah. Orang yang mendengarnya seakan dibawa ke nuansa daerah asalnya.

Nama alat musik tradisional ini adalah “keso” karena cara menggunakannya yaitu dengan digesek, supaya disebut “keso-keso” dan sebagian orang menjulukinya “kere-kere galang”.

Kayu nangka pilihan digunakan untuk membuat bagian tubuh keso-keso yang difungsikan sebagai resonator. Dengan cara khusus dibentuk seperti jantung pisang dan diberi rongga di bagian tengahnya supaya bisa mengeluarkan suara yang maksimal.

Sesudah dipahat sampai menghasilkan bentuk cekungan kosong yang terbuat dari kayu nangka itu kemudian ditutup dengan membran berbahan kulit kambing pilihan.

Tidak diperlukan kayu khusus untuk alat menggeseknya, asal kuat saja. Kayu tersebut dapat dipakai menjadi busur yang digunakan untuk menggesek keso-keso. Untuk tali busur alat gesek tersebut ternyata menggunakan bahan dari rambut ekor kuda.

10. Terbang Rebana

Terbang Rebana

Alat musik ini banyak diakui di banyak wilayah, termasuk juga Provinsi Sulawesi Selatan. Akan tetapi di setiap daerah alat musik ini mempunyai nama serta sebutannya masing-masing. Bagi masyarakat Makassar, alat musik ini disebut dengan nama terbang rebana.

Alat musik ini dibuat dari kayu pipih yang diberi lubang di bagian tengahnya dan diberikan selaput yang dibuat dari kulit hewan ataupun bahan sintetis yang mirip. Untuk memainkan tebang rebana yaitu dengan cara dipukul.

Kita telah mengulas mengenai sepuluh alat musik Sulawesi Selatan yang memiliki beragam bentuk, bahan dan juga ukuran. Beberapa alat musik ini sudah mulai jarang terlihat karena digantikan oleh alat musik yang modern.

Mudah-mudahan Informasi mengenai alat musik Sulawesi Selatan di atas dapat menambah wawasan agar kita bisa lebih mengenal lagi budaya Indonesia, khususnya dari provinsi ini. Dengan menyebarkan informasi mengenai alat musik ini, kita sudah ikut melestarikan salah satu warisan budaya bangsa.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram