11 Alat Musik Sumatera Selatan Berbasis Batanghari Sembilan
Bila membicarakan Sumatra Selatan, kamu mungkin teringat dan otomatis terpikir dengan pempek, tekwan, atau Jembatan Ampera. Sumatera Selatan memang identik dengan ketiga hal itu. Namun, apakah kamu mengetahui bahwa Sumatra Selatan memiliki cukup banyak ragam alat musik?
Bahkan, Sumatra Selatan juga cukup dikenal dengan Batanghari Sembilan karena budayanya berakar dari rejung atau sastra lisan Suku Basemah. Budaya ini juga yang membuat terciptanya irama dari alat musik khasnya. Awalnya, muncul musik ini merujuk pada suara gitar tunggal khas Bumi Sriwijaya dan diharmonisasi dengan instrumen sederhana.
Lalu, berubah menjadi perkusi sederhana. Budaya luar mulai masuk dan muncul akulturasi dan asimilasi. Inilah yang membuat alat musik Sumatra Selatan menjadi lebih beragam dan bisa ditemukan di daerah lain. Namun, keunikannya tetap tak bisa dilepas dari Sumatera Selatan. Berikut 10 alat musik Sumatra Selatan yang berakar dari Batanghari Sembilan.
1. Gendang Oku

Alat musik khas Sumatera Selatan pertama yang patut diketahui adalah Gendang Oku. Gendang Oku atau Burdah merupakan alat musik dengan jenis gendang dengan ukuran besar. Alat ini dibuat dari kulit hewan dan kayu nangka.
Penamaan alat musik satu ini cukup unik. Ini karena Oku berasal dari sebutan untuk alat musik masyarakat Ogan Komering Ulu disingkat menjadi OKU.
Cara memainkannya cukup dengan menepuk bagian kulit menggunakan telapak tangan. Tentu, menepuknya tak bisa sembarangan. Ada teknik tertentu karena Gendang Oku merupakan alat musik ritmis.
Kamu bisa menemukan Gendang Oku di Sumatera Selatan bila kawasan tersebut masih kental akan adat daerah. Salah satunya adalah dengan melihatnya dalam acara pencak silat.
2. Tenun

Tenun di sini bukanlah kain tradisional tetapi alat musik khas Sumatera Selatan. Namun, tetap saja, masih ada keterkaitan antara kain tenun dan alat musik Tenun. Alat musik ini dinamakan Tenun karena sering dimainkan saat wanita menenun kain di jaman dulu.
Bahan yang digunakan untuk membuat Tenun adalah kayu persegi panjang. Bagian tengah alat musik ini berbentuk ornamen segitiga berangkai. Bila dipukul, ia akan menghasilkan bunyi. Untuk memukulnya, perlu alat pemukul yang juga terbuat dari kayu. Kamu bisa menemukan Tenun dalam acara lokal di Sumatera Selatan.
3. Ginggong

Ginggong, atau dikenal juga dengan Genggong, adalah alat musik Sumatera Selatan yang bisa kamu temui di beberapa wilayah lain. Misalnya saja, Genggong Bali, Kurinding di Kalimantan Selatan, Karinding Sunda, Drumbla di Slovakia, sampai Khomus di Siberia.
Bentuknya panjang dan terbuat dari logam, bambu, atau kayu yang ditiup. Menariknya, alat musik ini tak hanya ditiup begitu saja. Perlu koordinasi dengan tangan dan getaran lidah untuk mengatur nada. Sekilas, Ginggong mirip dengan suara yang dihasilkan oleh harmonika.
Awalnya Ginggong dimainkan petani saat beristirahat di sawah. Mereka membawa Ginggong untuk mengisi waktu dan hiburan. Pada perkembangannya, Ginggong berkembang menjadi alat musik kebudayaan masyarakat Basemah di Sumatera Selatan.
4. Kenong Basemah

Bisa dikatakan, Kenong Basemah dikembangkan dan dilestarikan oleh kreativitas dari Suku Basemah. Bentuknya memang seperti kenong pada umumnya, namun dengan ukuran sedikit lebih kecil. Satu set Kenong Basemah umumnya terdiri dari 10 buah.
Bahan pembuatan Kenong Basemah berasal dari perunggu atau tembaga. Ia dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul khusus. Pemukul ini dibuat dari kayu yang dililit dengan kain. Untuk menghasilkan bunyi yang sesuai, Kenong Basemah harus dipukul di bagian atas yang menonjol di tengah.
Fungsi alat musik Sumatera Selatan ini adalah untuk mengeaskan nada. Misalnya saja untuk membuat lirik lagu memiliki makna yang lebih dalam. Kamu bisa menemukan Kenong Basemah bila berkunjung ke Kota Pagar Alam.
5. Gambus Sumatera Selatan

Gambus Sumatera Selatan, mungkin merupakan salah satu alat musik yang cukup terkenal. Ini karena Gambus cukup banyak wara wiri di televisi atau internet.
Gambus dibuat dari bahan kayu dengan enam dawai yang bisa dipetik. Suara yang dikeluarkan adalah melodi indah. Biasanya Gambus digunakan untuk mengiringi lagu religi.