Yuk, Latihan Mendaki di Gunung Burangrang Bandung!

Ditulis oleh Riastri Herliana

Bandung dikelilingi pegunungan yang terdiri dari Pegunungan Malabar, Pegunungan Patuha, dan Pegunungan Sunda Purba. Salah satu dari rangkaian Pegunungan Sunda Purba adalah Gunung Burangrang. Gunung ini terbentuk dari letusan dahsyat Gunung Sunda Purba yang meletus jutaan tahun yang lalu.

Secara administratif, Gunung Burangrang terletak di antara dua kabupaten, yaitu Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Purwakarta. Gunung Burangrang memiliki ketinggian 2.050 meter di atas permukaan laut dan termasuk gunung api mati. Tampak dari kejauhan, Gunung Burangrang terlihat bergerigi dan bergelombang, tepat berada di sebelah Gunung Tangkuban Perahu.

Gunung Burangrang sering merupakan tempat pelatihan Kopassus, serta seringkali dijadikan sebagai tempat untuk pelatihan dan pendidikan dasar komunitas pencinta alam baik dari tingkat sekolah menengah, maupun universitas. Gunung ini bisa didaki oleh pemula maupun professional. Sebelum mendaki Gunung Burangrang, simak informasinya berikut ini!

Spot Menarik

Spot Menarik

*

Pendakian ke Gunung Burangrang bisa dibilang susah-susah gampang. Bagi pemula yang belum pernah mendaki Gunung Burangrang sebelumnya, Gunung Burangrang mungkin akan terasa berat jika dibandingkan dengan gunung lain seperti Gunung Manglayang. Namun, karena gunung ini kerap dijadikan tempat Diklatsar, maka pemula pun tetap bisa mendaki gunung ini.

1. Puncak Burangrang

Puncak Burangrang

*

Pendakian ke Gunung Burangrang memakan waktu 3 – 4 jam perjalanan dengan jalur naik-turun yang pasti membuatmu lelah. Namun sesampainya di puncak, lelahmu akan terbayar dengan pemandangan Bandung dan Purwakarta dari ketinggian 2.050 meter di atas permukaan laut.

Di Puncak Gunung Burangrang, kamu bisa melihat Situ Lembang dari kejauhan. Puncak yang tidak terlalu luas ini bisa dijadikan sebagai tempat untuk membangun tenda, tetapi tidak disarankan apabila sedang dalam masa libur panjang karena bisa dipastikan pendakian ke Gunung Burangrang akan ramai dan dikhawatirkan tidak cukup lahan untuk camping.

2. Tugu Burangrang

Tugu Burangrang

*

Di Puncak Gunung Burangrang, terdapat Tugu Burangrang sebagai penanda bahwa kamu sedang berada di puncak dengan ketinggian 2.050 meter di atas permukaan laut. Tak jarang Tugu Burangrang ini menjadi salah satu spot foto bagi pendaki atau peserta pendidikan dan latihan dasar dari komunitas pencinta alam.

3. Situ Lembang

Situ Lembang

*

Sudah tahu kan, kalau di Lembang terdapat sebuah danau purba yang juga terbentuk dari letusan Gunung Sunda Purba? Nah, danau tersebut bisa kamu lihat dengan jelas di Gunung Burangrang. Saat berada di jalur, hingga sampai ke puncak, kamu akan disuguhkan dengan cantiknya Situ Lembang dari kejauhan.

Situ Lembang terletak di tengah-tengah antara Gunung Burangrang dan Gunung Tangkuban Perahu. Jika ingin melihat Situ Lembang dari dekat, maka harus turun gunung terlebih dahulu, kemudian mengarah ke Jalan Situ Lembang. Danau ini terlihat sangat alami dan jernih karena belum banyak tersentuh wisatawan.

4. Curug Layung

Curug Layung

*

Selepas melakukan pendakian yang menguras tenaga, tepat rasanya jika agenda selanjutnya adalah mandi di air terjun. Di kaki Gunung Burangrang, terdapat sebuat air terjun yang dikenal dengan nama Curug Layung. Air terjun seluas 11,6 hektar ini mengalir dari ketinggian sekitar 4 meter.

Curug Layung memang tidak setinggi air terjun pada umumnya, tetapi tetap memiliki pesona yang sayang jika dilewatkan. Aliran air di Curug Layung berasal dari mata air alami Gunung Burangrang. Jadi, selepas pendakian, tak ada salahnya untuk menyegarkan tubuh di air terjun kaki gunung ini.

Fasilitas

Fasilitas

Gunung Burangrang adalah salah satu gunung yang populer di Kabupaten Bandung Barat. Gunung ini cocok dijadikan sebagai tempat pemanasan untuk mendaki gunung yang lebih tinggi, seperti Gunung Gede Pangrango, atau Gunung Ciremai. Jalur yang relatif naik-turun ini akan menguatkan otot kaki saat mendaki. Lalu, apa saja sih fasilitas yang bisa didapatkan ketika mendaki Gunung Burangrang?

1. Jalur Pendakian

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Gunung Burangrang memiliki tiga jalur pendakian dengan karakteristik yang berbeda-beda. Ketiga jalur tersebut diantaranya adalah Legok Haji, Komando, dan Pangheotan. Jalur yang paling umum didaki adalah jalur Legok Haji karena memiliki waktu tempuh tercepat dibandingkan dua jalur lainnya.

Jalur Legok Haji terdiri dari tanjakan terjal dimana selama pendakian, jidat bisa bertemu dengan lutut karena terjalnya. Jalur Legok Haji ditempuh dalam waktu lebih singkat tanpa adanya jalur “bonus” atau jalur landai. Sedangkan jalur Komando terdiri dari medan yang lebih variatif, ada yang landai, naik dan terjal, serta naik-turun.

Ada hal yang perlu diperhatikan jika berencana mendaki Gunung Burangrang via Komando. Tempat ini merupakan area latihan bagi Kopassus. Maka kamu harus meminta izin secara resmi kepada Pusdiklat Kopassus, dan pastikan waktu pendakian bukan saat ada pelatihan. Jika izin sulit didapatkan, maka disarankan melalui jalur Legok Haji.

Jalur terakhir adalah Pangheotan. Jalur ini terletak di Kabupaten Purwakarta dengan waktu tempuh paling lama dibanding kedua jalur lainnya. Pada jalur ini, kamu akan melewati beberapa puncak sebelum akhirnya sampai di puncak tertinggi dengan ketinggian 2.050 meter di atas permukaan laut.

2. Area Camping

Kegiatan mendaki gunung yang paling menyenangkan adalah ketika berkemah atau camping. Bagi sebagian besar orang, camping di atas gunung memberikan pengalaman yang berbeda dan sangat berkesan. Ketika mendaki Gunung Burangrang, kamu bisa membangun tenda di puncak maupun puncak bayangan, dan menikmati matahari terbit dari puncak Gunung Burangrang.

3. Sumber Air

Fasilitas yang satu ini tak kalah penting ketika melakukan pendakian. Meski tak semua gunung memiliki sumber air, pendaki tetap membutuhkan sumber air untuk memudahkan ketika kehabisan air. Di Gunung Burangrang, terdapat sumer air alami yang mengalir jernih. Jadi kamu tak perlu repot membawa banyak cadangan air.

4. Lahan Parkir

Basecamp Gunung Burangrang sudah dilengkapi dengan lahan parkir yang dapat menampung motor dan beberapa mobil. Bagi pendaki yang mendaki lewat Jalur Komando, bisa menyimpan kendaraan di masjid yang ada di pintu masuk pendakian.

Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional

Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional

*

Sudah mengetahui spot menarik dan fasilitas yang ada di Gunung Burangrang. Berikutnya informasi harga tiket masuk dan jam operasional dari gunung yang terletak di Kabupaten Bandung Barat ini.

  • Harga Tiket Masuk : Rp20.000
  • Jam Operasional : 24 jam

Alamat dan Akses Transportasi

Alamat dan Akses Transportasi

*

  • Alamat : Karyawangi, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat

Akses menuju Gunung Burangrang hanya bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi. Rute yang perlu dilalui baik dari Bandung kota maupun dari Cimahi, mengarah ke Jalan Kolonel Masturi. Jika ingin mendaki via Komando, dari pertigaan Indomaret Kolonel Masturi, mengarah ke utara yang ada gapura bertuliskan “KOMANDO”.

Jika pendakian dilakukan via Legok Haji, rute yang ditempuh melewati Sekolah Kepolisian Cisarua, kemudian dilanjutkan lewat Jalan Situ Lembang, dan tiba di Legok Haji. Perjalanan akan lebih mudah jika menggunakan GPS karena rutenya cukup rumit.

Penginapan Sekitar Gunung Burangrang

Gunung Burangrang belum dilengkapi dengan villa ataupun penginapan, tetapi kamu tetap bisa menginap di kawasan Kolonel Masturi. Berikut ini penginapan yang tidak terlalu jauh dari Gunung Burangrang.

1. Villa Flojo

Cihanjuang Rahayu, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat

Kontak : 0812-2487-8343

2. Bamboo Village by Villa Istana Bunga

Komplek Villa Istana Bunga, Jl. Kolonel Masturi KM.9, Cihanjuang Rahayu, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat

Kontak : 0821-1751-8323

 Menikmati keindahan dan udara segar khas Bandung Raya, dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya mendaki gunung. Ada banyak gunung yang bisa dipilih untuk menguatkan otot kaki dan tubuhmu, seperti Gunung Burangrang. Bagaimana, tertarik mendaki Gunung Burangrang? Yuk, ajak sahabatmu mendaki gunung di Pegunungan Sunda Purba!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram