Wajib Dicicipi! Inilah Jajanan Pasar Lezat Khas Pemalang
Kota Pemalang di Jawa Tengah ini merupakan kota kecil yang berbatasan dengan Tegal, Pekalongan dan Purbalingga. Meskipun namanya kalah popular dengan kota-kota di sekitarnya, Pemalang punya hidden treasure berupa jajanan pasar super lezat yang tidak pernah lekang oleh waktu. Jajanan beraneka rasa ini tetap digandrungi dan seringkali membuat rindu masa kecil.
Nah, jalan-jalan di Pemalang tidak lengkap rasanya tanpa mencicipi jajanan pasar khasnya. Makanan-makanan yang terbuat dari bahan-bahan sederhana ini menyuguhkan rasa yang tidak kalah dari camilan modern. Kami telah merangkum beberapa informasi jajanan pasar legendaris khas kota yang ada di jalur Pantura yang wajib kamu cicipi. Penasaran dengan informasinya? Simak ulasannya yuk!
Baca juga: 10 Makanan Khas Pemalang dengan Nama dan Rasa yang Unik
1. Gemblong
Namanya sama-sama gemblong tapi penyajiannya berbeda dengan gemblong khas Jawa Barat yang sering kita jumpai di pasar tradisional. Bahan baku gemblong khas Pemalang terbuat dari beras ketan yang direbus dan dicampur dengan kelapa parut, lalu ditumbuk sampai halus.
Jajanan tradisional dari Pemalang ini punya bentuk yang lebih mirip gethuk Magelang yang terbuat dari singkong yang telah berwarna kuning. Gemblong yang telah masak dipotong-potong kecil seukuran satu kali lahap berbentuk wajik. Di atasnya diberi saus santan yang manis dan legit dan diberi taburan parut kelapa yang menghasilkan rasa lebih nikmat.
Jajanan pasar yang sudah mempunyai variasi modern ini menjadi penganan legendaris yang banyak disukai. Pedagang gemblong biasanya hanya berjualan pagi hari. Jadi, jika kamu ngidam camilan yang satu ini, kamu bisa menjumpai pedagang gemblong di pasar-pasar tradisional di Pemalang.
Penjual gemblong biasanya menyunggi gemblong jualannya di atas kepala. Di tangan kiri kanannya memegang tampah dan tas berisi daun pembungkus atau barang-barang lainnya. Satu potong gemblong dibanderol seharga Rp2.000 – Rp3.000. Ada pula yang menjualnya per satu Loyang.
2. Cenil
Jangan ngaku orang Pemalang kalau kamu belum mencicipi nikmatnya cenil. Di tengah gempuran camilan luar negeri yang sangat bervariasi, cenil masih tetap eksis dan banyak peminatnya. Kamu yang terlahir di tahun 60-90-an pasti familiar dengan jajanan pasar yang satu ini.
Meskipun tergolong camilan jadul, cenil tidak sulit dicari. Camilan ini selalu ada sepanjang tahun dan biasa dijadikan sebagai suguhan dalam acara hajatan atau syukuran. Jika ada acara atau ritual besar di Pemalang, jajanan pasar ini bisa menjadi makanan yang laris manis.
Cenil popular karena warnanya yang terang dan memang sengaja dibuat mencolok. Membuatnya cukup mudah lho. Untuk membuat cenil, kamu hanya butuh pati ketela pohon dan campuran tepung kanji.
Setelah masak, cenil disajikan dalam daun pisang memakai tusuk sate dan diberi taburan gula merah cair serta parutan kelapa. Teksturnya kenyal, gurih dan nikmat. Di beberapa tempat, camilan mungil ini disebut cetil dan masih banyak nama lainnya lagi. Penyajiannya ada yang ditusuk sate ada pula yang dijual potongan. Satu porsinya tidak lebih dari Rp3.000.
3. Gempolan
Melihat bentuknya, kamu pasti akan teringat pada klepon. Memang sama-sama bulat dan berukuran keci-kecil. Namun, gempolan dan klepon merupakan dua penganan yang berbeda.
Jajanan pasar khas Pemalang berikut ini terbuat dari tepung beras yang dibentuk bulat-bulat, lalu dikukus. Gempolan disajikan dengan kuah santan dan gula merah. Biasanya disajikan dalam mangkuk daun pisang. Berburu jajanan pasar ini cukup menantang. Pasalnya kamu harus bangun pagi agar kebagian penganan manis ini.
Gempolan hanya dijajakan di pagi hari. Kesiangan sedikit saja, kamu tidak akan melihat pedagang gempolan menjajakan dagangannya. Gempolan biasanya dijajakan dengan cara berkeliling menggunakan sepeda oleh kaum perempuan di Pemalang.
Jajanan tradisional ini adalah camilan yang tidak bertahan lama. Ia hanya bertahan maksimal dua hari karena tidak menggunakan pengawet. Jika kamu membeli gempolan, baiknya pisahkan gempolan dengan kuah santannya agar gempolan tidak lembek dan berubah jadi bubur.
Dulu, gempolan hanya punya satu rasa, yaitu original. Namun, sekarang sudah banyak gempolan yang diberi perasa makanan seperti stroberi, cokelat, dan pasta. Dan waktu terbaik untuk menikmati gempolan adalah saat masih hangat. Jajanan pasar yang imut ini hanya dijual sekitar Rp3.000 untuk satu kantongnya. Teksturnya yang lembut pasti akan bikin ketagihan.
4. Blendung
Namanya terdengar aneh, tapi kalau melihat bentuk nyatanya, kamu pasti akan langsung mengetahui ap aitu blendung. Nah, jajanan pasar khas Pemalang satu ini sudah sangat terkenal di seantero wilayah di Pulau Jawa, tak terkecuali di Jawa Barat.
Blendung mirip camilan tradisional di yang dinamai urab. Bahan dasarnya terbuat dari jagung yang telah dipipil. Bedanya, ukuran jagung yang diolah menjadi blendung lebih besar dibandingkan dengan ukuran jagung urab.
Ini disebabkan lantaran jagung direbus lebih lama sampai bulir jagungnya merekah maksimal sehingga saat disantap, tekstur jagungnya terasa sangat lunak dan lembut. Tekstur seperti ini mudah untuk dikunyah.
Penyajian blendung hampir mirip dengan penyajian jajanan pasar lainnya, yakni menggunakan wadah daun pisang. Jagung yang telah direbus lama dipipil dan dicampurkan dengan kelapa parut yang telah dibumbui sedikit garam agar rasanya lebih gurih. Lalu, di atasnya disiram gula merah yang dicairkan.
Satu porsi blendung dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu sekitar Rp3.000 saja. Rasanya enak dan pastinya mengenyangkan.
5. Kintelan
Kintelan adalah jajanan pasar langka di Pemalang, Jawa Tengah. Kudapan manis ini hanya dibuat saat ada hajatan tertentu. Di Jepara, bentuk kintelan mirip dengan klepon, namun pengolahan dan bahan isiannya berbeda.
Sementara kintelan khas Pemalang adonannya tidak dibentuk bulat-bulat. Persamaan dari kedua kintelan ini adalah sama-sama diberi isian yang terbuat dari enten-enten dan isian khas lainnya.
Setelah itu, kintelan ditata dalam kukusan besar. Kintelan menggunakan isian yang terbuat dari areh dan diberi kelapa yang sudah tua agar arehnya sedikit berminyak. Kudapan manis ini disantap bersama dengan saus santan yang kental.
Kudapan ini mempunyai rasa yang manis dan gurih yang khas yang berasal dari tepung ketang, gula jawa dan areh. Nah, kintelan mempunyai tekstur yang kenyal dan sedikit berminyak.
Ada pun soal harga, kintelan ini harganya yang beraneka ragam, bergantung dari jumlah pesanannya. Yang pasti camilan ini tidak lebih dari 50 ribu untuk satu loyangnya.
Mulai tergiur dengan gambaran jajanan pasar di atas? Beberapa makanan tersebut memang bisa kamu jumpai di tempat lain dengan nama berbeda. Hanya saja racikan bahan dan pengolahan makanan ini menjadikan jajanan pasar Pemalang tidak sama nikmatnya dengan jajanan di tempat lain.
Ditunjang dengan suasana kota yang masih asri, menyantap jajanan pasar khas Pemalang jadi terasa lebih nikmat. Nah, siapkan perut kosong dan nikmati sajian lezat olahan tradisional ini. Kamu bisa makan sepuasnya tanpa khawatirkan harga sebab harganya tidak akan bikin kantong jebol.