10 Kebiasaan Masyarakat Maroko yang Harus Diketahui Wisatawan
Berpelesir ke Maroko bisa menjadi pilihan yang cukup menarik untuk menghabiskan waktu liburan. Selain dapat melihat gurun Sahara yang eksotis, para wisatawan juga bisa menikmati resort ski paling terkenal, yaitu Oukaimeden.
Di luar dari objek wisatanya yang menarik, Maroko juga memiliki berbagai kebudayaan unik yang merupakan perpaduan antara budaya Arab, Eropa, dan Berber.
Ingin tahu seperti apa kebiasaan masyarakat Maroko yang menarik untuk diketahui turis asing? Simak artikel yang telah Keluyuran rangkum tentang hal tersebut di bawah ini.
Baca juga: 10 Makanan Khas Maroko, Kelezatan Eksotis yang Mendunia
1. Budaya Minum Teh

Sama seperti kebudayaan masyarakat Eropa, di Maroko juga terdapat budaya minum teh. Budaya minum teh diketahui mulai masuk ke Maroko pada abad ke-12. Salah satu jenis teh yang biasa disajikan adalah teh hijau. Masyarakat di sana biasanya menyeduh teh hijau dengan menambahkan campuran gula, dan daun mint.
Perlu waktu kurang lebih 30 menit untuk menyajikan minuman teh khas Maroko. Masyarakat Maroko biasa minum dua hingga beberapa gelas teh mint dalam sehari. Teh mint sendiri menjadi sajian wajib bagi tamu yang akan datang. Teh sendiri digambarkan sebagai bentuk rasa hormat, sikap ramah, dan kekeluargaan masyarakat Maroko pada tamu.
So, jangan heran bila kemudian para wisatawan bisa dengan mudah menemukan jenis minuman sehat tersebut di rumah atau berbagai kedai yang ada di Maroko.
2. Memakai Pakaian Djellabas

Selain kulinernya yang unik, Maroko juga memiliki jenis pakaian khas yang biasa digunakan oleh pria maupun wanita Maroko. Masyarakat menyebutnya dengan Djellabas, yaitu jenis pakaian panjang dan longgar dengan bagian lengan panjang dan biasanya dilengkapi dengan penutup kepala runcing yang khas.
Pakaian ini biasanya terbuat dari jenis bahan kain yang tipis. Djellabas diketahui berasal dari budaya masyarakat Berber, yang banyak menetap di wilayah Aljazair dan Tunisia. Pakaian Djellaba berasal dari kota Bzou, Maroko. Untuk membuat jenis pakaian ini biasanya memerlukan waktu sebulan hingga siap dipakai.
Pakaian Djellabas sendiri kerap dijadikan buah tangan para wisatawan yang menginginkan pakaian yang identik dengan negara tersebut.
3. Seni Musik Malhun

Malhun merupakan seni musik klasik yang telah dimainkan di jalanan Maroko selama lebih dari seribu tahun. Malhun adalah jenis musik yang sangat umum didengar di Maroko. Musik ini diketahui lahir komunitas pengrajin Maroko di bagian selatan negara Maroko seperti Meknes, Fes, Penjualan, Tetouan, dan Oujda.
Malhun sendiri merupakan jenis puisi yang dinyanyikan dengan bantuan alat musik tradisional. Biasanya tema lirik yang sering diangkat berhubungan dengan masalah sosial dan budaya. Malhun sendiri menjadi salah satu pertunjukan seni yang kerap ditampilkan untuk menarik wisatawan yang datang dari berbagai negara di dunia.
4. Hidangan Unik Tanjia

Tidak lengkap rasanya bila berkunjung ke Maroko melewatkan hidangan khas yang biasa dimasak oleh anggota keluarga laki-laki Maroko, yaitu Tanjia. Hidangan yang dimasak dalam sebuah kendi ini sering disebut hidangan para bujangan.
Tanjia terbuat dari daging domba yang dicampur dengan bumbu rempah khas Maroko. Jika dahulu sajian ini adalah makanan favorit para pedagang pasar yang di makan pada hari Jumat, saat ini Tanjia sendiri banyak dijajakan di berbagai restoran atau kedai di seluruh penjuru Maroko.
Hidangan ini sendiri memiliki cita rasa manis, gurih, dan memiliki aroma yang cukup tajam. Bagi para pencinta kuliner unik, Tanjia bisa menjadi rekomendasi yang menarik bagi wisatawan yang sedang berada di Maroko.
5. Memasak Kuskus pada Hari Jumat

Kebiasaan unik lainnya yang bisa ditemukan di Maroko adalah kebiasaan memasak sajian Kuskus pada hari Jumat. Kuskus merupakan makanan pokok yang biasa ditemukan di wilayah Afrika Utara. Sajian ini terbuat dari bahan gandum berbentuk butiran kecil berwarna kuning. Kuskus sendiri biasa disajikan bersama berbagai jenis lauk pauk khas Maroko.
Hidangan ini biasa dimakan setiap hari Jumat bersama seluruh anggota keluarga. Biasanya Kuskus disajikan dalam sebuah loyang besar, dimana anggota keluarga akan mengelilingi loyang tersebut untuk makan bersama. Nah, jika para turis menginginkan makanan otentik khas Maroko, sajian ini menjadi menu yang tepat untuk dinikmati.