10 Fakta Kehidupan di Korea Selatan yang Harus Kamu Tahu

Ditulis oleh Siti Hasanah

Menyaksikan kehidupan dalam drama-drama Korea membuat sebagian penyuka “drakor” bermimpi untuk bisa tinggal di negara pengekspor K-pop tersebut. Mereka berharap bisa mendapatkan pasangan yang romantis seperti tokoh dalam drama. Namun, apakah kehidupan di Korea seindah dalam drama? Mari kita cek faktanya!

1. Korea Adalah Negeri Pekerja Keras

*

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Korea adalah salah satu negara dengan penduduk yang memiliki etos kerja yang tinggi. Carreeraddict menempatkan Korea di peringkat ketiga sebagai negara dengan penduduk pekerja keras. Maka tak heran, jika kata “yeolshimhi hagetseumnida” yang artinya bekerja keras adalah ungkapan yang sering mereka ucapkan.

Jika kamu pernah menonton para idola K-pop, aktris, dan aktor saat diwawancara atau berpidato di penerimaan penghargaan, mereka tak akan lupa menyisipkan ungkapan yeolshimhi hagetseumnida. Menurut orang Korea, orang yang berusaha keras dalam melakukan sesuatu memiliki daya pikat tersendiri. Pernyataan itu merupakan sebuah ungkapan pujian. 

Jika ingin tahu seberapa pekerja kerjasnya orang Korea, kamu bisa tonton drama Misaeng. Drama itu menggambarkan dunia pekerja kantoran dengan begitu realistis. Ada juga drama yang berjudul Familiar Wife yang menceritakan suka duka kehidupan pegawai bank. Yang terbaru, yang masih tayang, adalah drama Where Stars Land. Drama ini bercerita tentang  para pekerja di bandar udara.

2. Korea Memiliki Jam Kerja yang Lama

*

Jika kamu berniat untuk bekerja di Korea Selatan, bersiap-siaplah dengan waktu kerja mereka yang lebih lama dibandingkan dengan Indonesia. Menurut surat kabar online, Telegraph, Korea Selatan termasuk dalam lima negara yang memiliki jam kerja terlama. Korea menduduki peringkat ketiga di bawah Meksiko dan Costa Rica dengan jumlah jam kerja sebanyak 2069 per tahun.

Jangan heran jika kamu berkunjung ke Korea dan menemukan para pekerja kantor pulang larut malam. Bahkan, sebagian dari para pekerja itu harus bekerja lembur dan menginap di kantor demi menyelesaikan pekerjaan. Tuntutan pekerjaan dan tingkat persaingan yang tinggi membuat para pekerja mau tak mau harus berjuang agar tak digantikan posisinya oleh orang lain.

3. Masih Memegang Teguh Budaya Senioritas

*

Sebagai negara yang menganut Konfusianisme, Korea masih memegang teguh dan mempraktikan budaya senioritas. Senioritas masih dipakai ketika bergaul maupun bekerja. Para penyuka K-pop pasti pernah melihat bagaimana junior bersikap pada senior mereka. Ada semacam aturan tak tertulis yang mengharuskan mereka bersikap sopan pada seniornya.

Penulis UK Jung dalam bukunya yang berjudul Kpop Audition Bible mencontohkan senioritas yang terjadi dalam dunia K-pop.  Jika junior terlibat dalam pengambilan gambar untuk acara “chart show”, mereka harus mendatangi ruang tunggu senior dan memberi hormat pada mereka sambil membungkuk.

Drama korea berlatar belakang pekerja kantor umumnya mempertontonkan budaya senioritas di lingkungan kerja tersebut dengan jelas. Saat menyapa senior, mereka akan tak akan lupa menyebutkan jabatan orang yang disapa.

Seperti yang dijelaskan oleh situs Doing Business Guide, ketika bertemu dengan senior, junior akan lebih dahulu membungkuk pada senior. Ketika akan berjabat tangan, junior harus menunggu senior mengulurkan tangan terlebih dahulu. Ketika menyapa senior, junior harus menyebutkan gelar senior mereka, seperti “Bujangnim” untuk manajer atau “Hoejangnim” untuk direktur utama.

4. Perpaduan Budaya Barat dan Timur

Perpaduan Budaya Barat dan Timur

*

Cerita kehidupan dalam drama Korea sering kali mempertontonkan perpaduan budaya barat dan timur. Dalam beberapa aspek kehidupan, seperti hubungan pria dan wanita, penduduk Korea, terutama kawula muda, nampaknya sudah mengadopsi budaya barat. Namun, budaya asli mereka pun masih mereka jalankan, seperti kegiatan yang berkaitan dengan ritual kepercayaan dan budaya.

Saat hendak memulai syuting drama atau film, ada semacam ritual tolak bala atau ritual untuk meminta kelancaran dan kesuksesan yang diikuti oleh pemain dan kru. Ketika perayaan Chuseok, penduduk Korea akan pergi mengunjungi makam keluarga setelah sebelumnya menyelesaikan ritual penghormatan pada leluhur. Ini bukti bahwa mereka masih menjalankan budaya leluhur mereka.

5. Budaya Minum yang Cukup Kuat

*

Rasanya hampir semua drama menampilkan soju, minuman beralkohol khas Korea. Dalam keadaan apapun, ketika sedih, depresi, atau bahagia, soju akan setia menemani mereka. Menurut CNN, Korea Selatan termasuk salah satu negara yang memiliki kebiasaan minum yang kuat. Negara ini menduduki posisi ketujuh dalam “World’s 10 Best Drinking Nations”.

Umumnya, saat menyambut pekerja baru atau kumpul-kumpul acara kantor selalu ada acara minum-minum. Orang yang menolak tawaran minum dari atasan atau senior dianggap tak sopan. Namun jangan khawatir, jika kamu bisa memberikan alasan yang masuk akal, mereka akan paham. Di antara jenis minuman yang sering dikonsumsi orang Korea, yaitu soju, makgeolli, dan maekju.

6. Pendidikan Adalah Hal yang Penting

*

Bagi orang Korea, pendidikan adalah hal yang penting. Sekolah bisa menjadi faktor penentu dalam keberhasilan mendapatkan pekerjaan. Sistem pendidikan dan pekerjaan di Korea sangat kompetitif. Mereka sudah belajar berkompetisi sedari dini. Maka tak heran jika anak sekolah dasar pun sudah sibuk mengikuti berbagai jenis les sepulang sekolah.

Kehidupan sebagai murid cukup melelahkan. Sepulang sekolah, mereka akan pergi ke hagwon. Para murid belajar di hagwon, semacam  bimbingan belajar di Indonesia, sampai malam hari. Pemerintah Korea sudah membatasi jam belajar di hagwon sampai pukul 10 malam. Umumnya sepulang dari hagwon, murid kelas tiga SMA akan belajar lagi di rumah hingga pukul satu dini hari.

7. Menghargai Pertemanan

*

Orang Korea memiliki ikatan pertemanan yang erat. Umumnya para orang tua memelihara pertemanan mereka dengan baik. Mereka juga senang berkumpul untuk sedekar bercengkrama dan bertukar kabar.

Oleh karena itu, jika dibandingkan dengan Negara Asia Timur lain, Korea lebih terbuka menerima pertemanan dengan orang asing. Mereka terbuka untuk berkenalan dengan orang dari negara lain. Sebaliknya, mereka berharap orang asing dapat menghargai dan mau memahami budaya negara mereka.

8. Semua Serba Cepat

*

Kata yang sering didengar orang asing adalah ppallippalli atau cepat…cepat. Kehidupan di Korea memang dituntut serba cepat dan tepat waktu. Kata ppalli ini tidak hanya terdengar ketika bekerja namun juga ketika berjalan atau makan.

Pagi hari adalah jam yang paling sibuk karena orang-orang bergegas menuju tempat kerja. Maka tak heran jika kamu menemukan pemandangan orang-orang yang berjalan cepat bahkan cenderung berlari ketika berada di stasiun subway. Walaupun ada kereta atau bus berikutnya, datang tepat waktu adalah sesuatu penting bagi mereka.

Tak hanya orang dan transportasinya yang bergerak cepat, begitu pula internetnya. Korea terkenal sebagai negara dengan kecepatan internet tertinggi di dunia, karena internet sudah menjadi bagian hidup mereka. Belajar, belanja, bekerja, semuanya berhubungan dengan internet.

9. Pentingnya Penampilan Fisik

*

Nonton drama My ID Is Gangnam Beauty? Drama ini mengangkat isu tentang penampilan fisik dalam kehidupan masyarakat Korea. Tokoh utama Kang Mirae adalah korban bullying. Dia memilih operasi plastik untuk mempercantik wajahnya agar bisa terlepas dari bullying.

Sebaliknya, Do Kyung Seok diceritakan sebagai tokoh yang mendapatkan keberuntungan karena dia memiliki paras yang tampan. Salah satu keuntungan yang dia dapatkan adalah kemudahan diterima kerja. Sang pemilik coffee shop langsung menerimanya bekerja walau tidak memiliki pengalaman kerja. Menurut majikannya, wajahnya tampannya saja sudah cukup.

Bagi orang Korea, penampilan fisik itu sangat penting. Itu karena penampilan fisik cukup berpengaruh bagi kehidupan mereka. Pernikahan, pekerjaan pun sedikitnya dipengaruhi oleh penampilan fisik. Karena tuntutan itulah maka sebagian dari mereka berjuang untuk terlihat cantik dan tampan. Operasi plastik menjadi pilihan yang populer di kalangan masyarakat Korea.

Selain wajah yang rupawan, bentuk tubuh yang kurus pun menjadi perhitungan bagi masyrakat di Korea Selatan. Kamu bisa cari tahu alasannya di artikel Alasan Kenapa Orang Korea Punya Badan Kurus.

10. Budaya Minum Kopi

Budaya Minum Kopi

Budaya minum kopi sudah menjadi bagian dari keseharian orang Korea saat ini. Kopi menjadi minuman pilihan karena kandungan kafeinnya dapat membantu mereka terjaga saat bekerja. Coffee shop pun mulai menjamur di Korea Selatan. Pada saat jam makan siang, banyak pegawai kantor yang bersantai di coffee shop. Tak hanya pegawai, para kawula muda pun gemar nongkrong di coffee shop.

Beberapa drama Korea memunculkan coffee shop sebagai setting. Masih ingat drama Something in the rain? Drama ini memunculkan coffee shop bernama Coffee Bay. Ada juga Dal. Komm Coffee yang muncul dalam drama terkenal Goblin dan DOTS. Yang paling terkenal tentunya Coffee Prince yang menjadi setting drama yang dibintangi oleh Gong Yoo dan Yun Eun Hye.

Realitas kehidupan di Korea ternyata cukup berat. Perlu kerja keras dan mental baja karena persaingan, terutama dalam dunia kerja, cukup tinggi. Setelah kamu tahu bagaimana kehidupan nyata di Korea selatan, apakah kamu masih berminat untuk pindah dan tinggal di Korea?

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram