9 Macam Tarian Asal Jepang Beserta Sejarah dan Maknanya

Ditulis oleh Anggie Warsito

Nanazumai merupakan sebuah tarian yang melambangkan siklus pertanian yang terjadi di Jepang, mulai dari fase-fase sulit, hingga fase memanen. Tarian ini dilakukan oleh tujuh penari yang masing-masing membawa tujuh alat berbeda.

Setiap alat yang dibawa merupakan representasi dari tiap fase yang ada. Seperti halnya onikenbai, asal-usul tarian ini juga belum diketahui secara pasti. Yang jelas, tarian ini sudah menjadi salah satu warisan budaya dan masih dilakoni hingga saat ini.

7. Wadaiko

Wadaiko

Ini merupakan tarian tradisional yang diiringi dengan taiko, sebuah alat musik tradisional yang bentuknya serupa drum. Dalam tarian ini, wadaiko akan dimainkan dengan sejumlah alat musik tradisional lainnya.

Tarian ini lazim dilakukan di sejumlah festival di Jepang. Hadirnya tarian ini juga tak lepas dari kehadiran alat musik taiko. Taiko sendiri sudah ada sejak zaman peperangan Jepang. Saat itu, alat musik ini sering dipakai untuk menyemangati pasukan Jepang yang ada di medan perang.

8. Arauma

Arauma

Tarian ini lazim sekali dilakukan oleh penduduk Okawadai yang tinggal di Aomori. Tarian ini sendiri dilakukan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas hasil pertanian yang melimpah. Tarian ini juga dilakukan sebagai bentuk terima kasih kepada para kuda yang membantu proses pertanian mereka.

Tarian ini lazim dilakukan oleh seorang pria dan wanita. Pada tarian ini, sang pria akan berperan sebagai kuda, sedangkan pihak wanita akan berperan sebagai wanita. Keduanya lantas menunjukkan gerakan tari yang mirip dengan gerakan penduduk Okawadai saat bertani.

Keduanya juga akan meneriakkan kata "rassera" di hampir tiap gerakannya. Dalam tiap gerakannya juga para penari itu bakal ditemani oleh iringan musik yang terdiri atas taiko, cappa, dan fue. Kadangkala, kuda yang terdapat dalam tarian ini tidak diperankan penari pria, tapi diganti oleh kuda-kudaan yang terbuat dari kayu dan kain.

9. Nihon Buyo

Nihon Buyo

Ini merupakan tarian tradisional Jepang yang pertama kali diperkenalkan pada abad ke-17. Seperti beberapa tarian Jepang lainnya, penari yang melakoni tarian ini juga mengenakan kimono sebagai ciri khas utamanya.

Nihon buyo lazim diselenggarakan sebagai pertunjukkan hiburan. Para penarinya lazim melakoni tari ini di atas panggung. Setiap gerak yang terdapat dalam tarian ini cenderung lamban dan lembut, sehingga membuat penonton terenyuh dan terbawa ke dalam tiap gerakannya.

Nihon buyo lazimnya menggambarkan filosofi hidup atau kisah-kisah legenda di Jepang. Saat ini, sudah ada 200 lebih sekolah di Jepang yang mengajarkan taria ini. Lima sekolah yang ternama adalah Hanayagi-ryu, Wakayanagi-ryu, Bando-ryu, Nishikawa-ryu, dan Fujima-ryu.

Itulah macam-macam tarian Jepang beserta dengan latar belakang sejarah dan makna yang terkandung di tiap geraknya. Semoga bermanfaat buatmu, terutama untuk menambah wawasanmu soal kebudayaan Jepang.

Kalau kamu ingin menyimak semua tarian di atas, silahkan datang ke Jepang pada saat musim panas atau musim panen. Mayoritas tarian di atas biasanya dihelat pada momen-momen tersebut.

Perlu kamu ketahui juga bahwa Jepang tidak hanya kaya akan tarian tradisionalnya saja, karena Jepang juga punya sejumlah alat musik tradisional yang bisa kamu pelajari selengkapnya di artikel ini.

«1 2
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram