Kuliner Khas Ramadhan dari Berbagai Daerah di Indonesia

Ditulis oleh Winda Widyaningsih

Bulan suci Ramadhan merupakan salah satu moment yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh umat muslim di dunia, termasuk juga umat muslim di Indonesia. Selain menjadi salah satu negara dengan penganut agama Islam terbanyak, Indonesia juga memiliki beragam budaya dan kebiasaan dalam menyambut bulan suci ramadhan. Salah satunya adalah ngabuburit.

Ngabuburit adalah istilah yang digunakan untuk kegiatan yang dilakukan untuk menunggu adzan magrib pada bulan Ramadhan. Ngabuburit sendiri biasanya dilakukan 1 atau 2 jam sebelum berbuka puasa. Banyak hal yang bisa dilakukan saat ngabuburit, seperti bermain, jalan-jalan, atau membeli makanan dan minuman ringan untuk berbuka puasa.

Makanan atau minuman yang ada di Indonesia sendiri sangatlah beragam. Dari banyaknya kuliner yang ada di Indonesia, tidak sedikit yang menjadi menu khas saat bulan Ramadhan. Apa saja makanan dan minuman tersebut? Simak ulasannya berikut ini!

1. Aia Kawa dari Padang

Aia Kawa dari Padang

Minuman khas kota Padang ini terbuat dari daun kopi yang disangrai hingga kering seperti daun teh. Daun kopi yang sudah disangrai hingga mengering ini kemudian digunakan menjadi bahan dasar membuat teh kawa. Cara menyeduhnya juga sama seperti menyeduh teh pada umumnya.

Kamu hanya perlu menyiapkan teh kawa yang sudah siap seduh, air yang mendidih, dan gelas atau cangkir. Ambil daun kopi secukupnya dan masukkan ke dalam cangkir atau gelas. Setelah itu, tuangkan air yang sudah mendidih tadi ke dalam cangkir yang sudah berisi teh kawa. Tunggu hingga sedikit dingin, dan kopi kawa siap dinikmati.

2. Bir Pletok Khas Betawi

Bir Pletok Khas Betawi

Jika dilihat dari namanya, bir pletok khas betawi ini pasti dianggap sebagai minuman yang mengandung alkohol dan tidak bisa dikonsumsi sembarangan. Namun, bir pletok dari betawi ini sama sekali tidak mengandung alkohol melainkan mengandung rempah rempah khas Indonesia.

Minuman yang terbuat dari berbagai rempah seperti daun pandan, jahe, dan sereh ini merupakan minuman yang aman untuk dikonsumsi. Nama bir pletok sendiri diambil dari suara yang dihasilkan saat penutup wine atau bir ketika dibuka, maka akan terdengar bunyi ‘pletok’.

3. Sekoteng Khas Jawa Tengah

Sekoteng Khas Jawa Tengah

Minuman khas Jawa Tengah ini terbuat dari rebusan air jahe yang kemudian dicampur dengan kacang tanah dan kacang hijau, pacar cina, serta potongan roti. Sekoteng biasanya disajikan dalam keadaan hangat dan cocok dinikmati saat malam hari.

4. Bajigur Khas Jawa Barat

Bajigur Khas Jawa Barat

Hampir serupa dengan sekoteng, bajigur juga terbuat dari air jahe. Yang membedakan adalah dalam pengolahannya. Bajigur terbuat dari air jahe yang dicampur dengan santan dan gula aren. Untuk penyajiannya juga sama sama disajikan saat masih hangat.

Bajigur yang hangat dituangkan dalam segelas cangkir yang berisi potongan kolang-kaling dan kelapa. Di kota Bandung sendiri bajigur biasanya dijual bersamaan dengan bandrek. perbedaan antara bajigur dan bandrek adalah penggunaan santan.

Jika bajigur dibuat menggunakan santan, bandrek tidak menggunakan santan melainkan hanya rempah-rempah yang biasanya akan menimbulkan rasa pedas dan hangat.

5. Ketan Bintul Khas Serang, Banten

Ketan Bintul Khas Serang, Banten

Sesuai dengan namanya, ketan bintul terbuat dari beras ketan. Beras ketan yang sudah dimasak kemudian dikepal dan ditaburi dengan serundeng. Cita rasa yang dihasilkan dari ketan yang gurih dipadukan dengan serundeng yang manis dan sedikit pedas cocok dimakan saat berbuka puasa karena rasanya yang enak dan tidak terlalu berat.

6. Jojongkong Khas Lampung

Jojongkong Khas Lampung

Jojongkong merupakan salah satu makanan khas Lampung. Makanan ini terbuat dari tepung beras yang dimasak dengan santan dan gula merah. Rasanya mirip dengan bubur sumsum dan bahan dasar yang digunakan juga sama.

Karena tekturnya yang lembut dan memiliki citarasa manis, jojongkong khas Lampung ini cocok disantap saat berbuka puasa.

7. Bubur Kampiun Khas Minangkabau

Bubur Kampiun Khas Minangkabau

Bubur kampiun atau bubur campur khas Minangkabau ini memiliki citarasa yang manis. Cocok disantap untuk berbuka puasa. Di daerah asalnya, bubur kampiun biasa disebut sebagai bubur campur.

Mengapa demikian? Karena bahan yang digunakan adalah campuran bubur sumsum, kolak ubi, pisang, candil dan ketan hitam. Setiap elemen dalam bubur kampiun menghasilkan citarasa yang unik.

8. Es Air Mata Pengantin Khas Riau

Es Air Mata Pengantin Khas Riau

Meskipun namanya es air mata pengantin, tapi minuman khas Riau ini tidak terbuat dari air mata pengantin. Melainkan dari air yang diberi sirup, agar-agar, nata de coco, biji selasih dan es batu. Pemberian nama pada es air mata pengantin ini diambil karena mulanya es ini disajikan saat acara pernikahan.

1 2»
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram