8 Makanan khas Antartika yang Menarik untuk Diketahui
Antarktika adalah sebuah benua yang meliputi Kutub Selatan Bumi. Antartika diketahui memiliki luas wilayah sekitar 14 juta km2 (5.4 juta sq mi), dan menjadi Venus terluas kelima setelah Eurasia, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.
Antartika sendiri pada dasarnya adalah sebuah gurun yang memiliki suhu rata-rata terendah di antara semua benua di yang ada di Bumi. Populasi masyarakat di Antartika terbilang sangat kecil. Mengingat suhu ekstrim yang menyelimuti hampir sepanjang tahun.
Pada umumnya, mereka yang tinggal di Antartika merupakan peneliti dan ilmuwan dengan waktu terbatas. Jumlahnya sendiri diperkirakan mencapai sekitar 1000 sampai 5000 orang.
Mengingat sebanyak 60-90 air yang terdapat di Antartika tertutup lapisan es yang dingin membuat masyarakat yang tinggal di sana lebih muda lapar karena kalori yang cukup banyak terbakar. Lalu, jenis makanan apa yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat yang ada di sana?
Nah, supaya kamu tidak penasaran. Simak ulasan menarik tentang makanan khas Antartika yang telah Keluyuran rangkum dalam artikel di bawah ini yuk!
Baca juga: 10 Hotel Ekstrem di Dunia untuk Para Penyuka Tantangan
1. Hoosh
Hoosh atau dieja Hooch merupakan hidangan yang kerap dikonsumsi oleh masyarakat di Antartika. Hidangan berkuah kental ini diketahui terbuat dari Pemmican, yaitu campuran daging kering, lemak, dan sereal. Orang-orang juga kerap menggunakan jenis daging lain seperti bebek, dan berbagai jenis seafood.
Hoosh sendiri adalah makanan yang biasa dikonsumsi oleh para ekspedisi Antartika untuk menjaga tubuh mereka tetap hangat pada awal abad ke-20. Beberapa orang yang sempat mempopulerkan jenis makanan ini antara lain adalah Robert Falcon Scott (1910–1913) dan Ernest Shackleton (1914–1916).
Berbeda dengan jenis makanan lain yang kerap memiliki aroma sedap, Hoosh sendiri diketahui tidak memiliki aroma menyengat, bahkan hampir tidak beraroma.
Meski bukan hidangan yang mudah untuk disukai, tetapi Hoosh sendiri adalah jenis makanan yang bisa dengan mudah ditemukan di Antartika. Kira-kira seperti apa rasa hidangan yang satu ini? Kalau kamu sudah pernah mencoba, tulis komentar di bawah, ya!
2. Bannock
Hidangan selanjutnya yang bisa ditemukan di Antartika adalah Bannock, yaitu roti berbentuk pipih yang dipanggang. Bannock terbuat dari bahan dasar gandum dan biji-bijian. Nama "Bannock" diketahui berasal dari dialek Utara dan Skotlandia. Istilah Bannock sendiri mengacu para kata 'Panicium', yang berarti adonan yang dipanggang.
Namun, tidak sedikit pula orang yang menyebut istilah panis, yang berarti roti. Nama Bannock sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Aldhelm pada abad ke-8. Berbeda dengan jenis roti lain yang menggunakan ragi, jenis roti yang satu ini tidak menggunakan ragi.
Pada umumnya, roti ini memiliki bentuk bulat dan cukup besar. Roti ini dibuat di atas batu yang cukup populer dengan nama Bannock Stane, yaitu batu yang diletakan di atas bara api. Sebelum disajikan, Bannock biasanya dipotong menjadi beberapa bagian. Roti ini sangat bermanfaat untuk membuat perut kenyang lebih lama.
3. Pemmican
Sajian unik lain yang kerap dimakan oleh warga yang ada di benua terdingin di dunia tersebut adalah Pemmican. Makanan ini terbuat dari campuran lemak dan protein dalam konsentrasi tinggi. Mengingat cuaca ekstrem yang menyelimuti daerah tersebut sepanjang hari membuat masyarakat lebih banyak membutuhkan nutrisi bagi tubuh mereka.
Nama Pemmican sendiri berasal dari bahasa Cree Pimihkan, yang memiliki arti lemak atau gajih. Pada umumnya, Pemmican terbuat dari daging sapi, kambing, bison, kerbau, rusa, bebek, ikan. Makanan ini biasanya dikonsumsi saat melakukan perjalanan jauh, dimana tubuh membutuhkan asupan nutrisi yang banyak.
Pammican sendiri diketahui dapat bertahan cukup lama, bahkan sampai 10 tahun. Makanan ini sendiri pertama kali ditemukan oleh suku asli yang terdapat di Amerika Utara.
4. Cokelat
Cuaca dingin membuat kalori dalam tubuh manusia lebih mudah untuk terbakar. Hal ini membuat tubuh lebih cepat lelah dan lapar. Untuk mencegah itu terjadi, masyarakat yang tinggal di Antartika mengonsumsi Cokelat cukup banyak, bahkan bisa dibilang hal yang sangat pokok di Antartika.
Dengan kalori yang cukup tinggi orang-orang mampu bertahan dalam kondisi cuaca dingin. Para peneliti atau pekerja yang berada di Antartika biasanya membawa coklat sebagai persediaan makanan selama bekerja, perjalanan, atau saat menjelajah menggunakan kereta luncur.
Coklat tersebut dapat membantu mereka ketika bertahan dari rasa lapar dan energi yang banyak terkuras. Umumnya, coklat yang dimakan oleh warga yang ada di sana berbentuk batangan.
5. Cookie Sledging
Makanan khas lain yang biasa ditemukan di Antartika adalah Cookie Sledging, yaitu sejenis pastry yang terbuat dari bahan dasar tepung, dan dicampur dengan beberapa bahan lain seperti baking soda, garam, lemak, mentega tawar dan air dingin.
Sajian yang satu ini memiliki tekstur padat dan memiliki kalori tinggi. Untuk rasanya sendiri, Cookie Sledging cenderung hambar. Orang-orang sendiri biasa mengonsumsi sajian yang lebih mirip camilan tersebut dengan keju atau mermite.
Sama seperti jenis makanan lain yang ada di Antartika, Cookie Sledging sendiri dapat memberi tambahan energi bagi para pekerja atau orang yang tinggal di wilayah dengan suhu yang sangat dingin.
6. Antarctic Food Chain
Hidangan Antartika yang satu ini cukup unik. Orang-orang sendiri menyebut olahan nasi berwarna ini dengan nama Antarctic Food Chain, atau rantai makanan Antartika. Makanan ini terdiri nasi putih yang dimasak menggunakan pewarna seperti merah muda dan hijau.
Keduanya diketahui memiliki makna tersendiri, dimana warna hijau yang digunakan mewakili fitoplankton. Sementara nasi yang diberi pewarna makan untuk mewakili zooplankton.
Pada umumnya, hidangan yang satu ini disajikan dengan lauk berupa seafood seperti udang, kerang, dan cumi kecil. Sebagai pelengkap, masyarakat juga menambahkan saus tomat, mustard, atau mayonaise sebagai pelengkap hidangan.
7. Bebek Panggang
Salah satu jenis daging lain yang kerap dijadikan hidangan lezat di Antartika adalah Bebek. Mereka biasa mengolah menjadi Bebek panggang dengan berbagai sayuran sebagai pelengkap. Bebek panggang sendiri menjadi kesukaan masyarakat Antartika saat makan siang.
Pada umumnya, bebek dimasak di atas wajan dengan beralaskan sayur-sayuran. Daging bebek tersebut kemudian dilumuri dengan saus berbumbu. Masyarakat Antartika sendiri kerap menyajikan hidangan khas ini dengan kaki bebek.
Kandungan mineral yang tinggi dalam bebek diketahui dapat membantu masyarakat di sana untuk menekan rasa sakit tenggorokan akibat suhu dingin yang ekstrem. Menarik bukan?
8. Fresh Seafood
Seafood adalah jenis makanan yang kerap dikonsumsi oleh sebagian besar orang yang tinggal di Antartika. Selain rasanya yang enak, ketersediaannya yang melimpah membuat jenis makanan tinggi protein ini menjadi salah satu favorit.
Beberapa jenis ikan yang biasa dikonsumsi antara lain seperti ikan tuna, halibut, ikan todak, flounder, dan bass laut. Selain itu, kerang, cumi, kepiting, ikan trout dan salmon pun kerap menjadi menu favorit untuk dikonsumsi. Masyarakat sendiri biasanya menangkap ikan satu jam menjelang waktu makan.
Salah satu jenis ikan yang dikenal cukup unik dan digemari di Antartika adalah ikan Wem. Ikan ini diketahui mampu tumbuh sekitar 1,5 kaki. Ikan ini dikenal tidak memiliki sisik atau tulang. Selain rasanya yang sangat enak, ikan ini juga mudah diolah dan menyerap bumbu dengan sempurna.
Demikianlah 8 Makanan khas Antartika yang berhasil Keluyuran bahas. Bagi sebagian orang, hidangan khas Antartika tersebut tentu bukan sesuatu yang menarik.
Namun, hal yang jauh lebih penting daripada itu adalah manfaat yang diberikan makanan tersebut bagi masyarakat untuk bisa bertahan hidup di tengah cuaca dingin. Semoga informasi di atas bisa menjadi ide masakan bagi kamu saat berencana liburan ke daerah bersuhu dingin.