Berwisata Kuliner di Myanmar? Cobalah 10 Makanan Khas Ini!
Meski tak sepopuler Thailand atau Singapura, Myanmar tetap layak menjadi negara tujuan wisata di Asia Tenggara. Khususnya, dalam hal wisata kuliner. Myanmar sendiri memiliki makanan khas yang beragam, sehingga layak dipertimbangkan sebagai destinasi wisata kulinermu nanti.
Kalau kamu berminat kulineran di Myanmar, cobalah baca artikel ini sampai usai. Di sini, Keluyuran bakal memberitahumu beberapa makanan khas di sana yang bisa kamu coba. Makanan-makanan tersebut bisa kamu simak di bawah ini:
1. Laphet Thohk
Makanan pertama yang bisa kamu coba adalah Laphet Thohk. Ini adalah sebuah salad khas Myanmar yang terbuat dari laphet. Laphet sendiri merupakan daun teh khas Myanmar yang telah difermentasikan sebelumnya.
Laphet tersebut lantas dipadupadankan dengan sejumlah sayuran segar dan bahan lainnya. Misalnya bawang putih cincang, irisan cabai, irisan kubis, tomat, kacang sangrai, dan minyak bawang putih. Makanan ini cocok disantap sebagai camilan atau lauk pendamping nasi.
Warga Myanmar sering mengonsumsi salad ini. Terutama jika hendak melakukan sesuatu dengan konsentrasi penuh. Hal ini tergolong wajar, mengingat kandungan kafein pada daun teh yang dipakai pada salad khas Myanmar ini.
2. Mont Di
Makanan ini merupakan salah satu sajian bihun yang ada di Myanmar. Bihun pada makanan ini bakal dimasak terlebih dulu, lalu disajikan dengan kuah sup berbahan dasar ikan Nga-Pi. Nga-Pi merupakan sejenis ikan yang hanya bisa ditemui di perarian Myanmar.
Selain diberi siraman kuah, sajian bihun ini juga lazim diberi lauk pendamping. Lauk yang biasa dipakai adalah Nga-shwe. Sejenis ikan khas Myanmar berbentuk serupa belut yang digoreng dengan balutan tepung.
3. Mohinga
Selain bihun, Myanmar juga punya beberapa sajian mi. Mohinga salah satunya. Ini adalah sebuah sajian mi, di mana mi yang dipakai berbahan dsar tepung beras. Penggunaan tepung beras membuat mi pada sajian ini bertekstur tebal lagi kenyal.
Mi tepung beras itu lantas diberi siraman kuah berbahan kaldu ikan dan bawang putih. Agar makin lezat, sejumlah bahan pelengkap pun turut ditaruh di atas mi tersebut. Bahan-bahan pelengkapnya sendiri adalah telur rebus, irisan daging ikan, dan perasan jeruk nipis.
4. Ohn-No Khao Swe
Sajian mi lainnya yang bisa kamu coba adalah Ohn-No Khao Swe. Berbeda dengan Mohinga, mi yang dipakai pada sajian ini dibuat dari tepung gandum. Penggunaan tepung gandum membuat mi pada tersebut kaya akan protein, rendah karbohidrat, dan cocok bagi pelaku diet.
Mi gandum tersebut lantas diberi potongan daging ayam, cabai, irisan bawang, dan telur rebus. Setelah itu, barulah diberi siraman kuah kari, perasan jeruk nipis, dan saus ikan. Sajian mi ini cocok disantap saat lagi hangat-hangatnya.
5. Kyay Oh
Tak hanya Mohinga dan Ohn-No Khao Swe, Myanmar masih punya satu sajian mi lainnya. Sajian itu tak lain adalah Kyay Oh. Seperti halnya Mohinga, sajian mi ini juga memakai mi tepung beras. Adapun letak perbedaannya ada pada kuah dan bahan pelengkap yang dipakai.
Pada Kyay Oh, kuah yang digunakan adalah kaldu daging ayam. Sementara itu, bahan-bahan pelengkap yang digunakan adalah tahu, bok coy, telur puyuh, dan daging ayam. Kadangkala, daging babi dan ikan pun juga dipakai sebagai bahan pelengkap sajian mi ini.
6. Nga Htmain
Makanan satu ini merupakan olahan nasi khas Myanmar. Nasi pada makanan ini diberi bumbu kunyit, serta rempah-rempah lainnya. Penggunaan kunyit membuat nasinya berwarna kuning, mirip dengan nasi kuning Indonesia.
Nasi berwarna kuning lalu diberi lauk berupa ikan rebus, serta bahan-bahan tambahan lainnya. Semisal pasta tomat, potongan kentang rebus, irisan bawang goreng, dan irisan cabai goreng. Makanan ini cocok disantap kapan saja, entah itu di pagi hari maupun malam.
7. Burmese Curry
Sesuai namanya, ini adalah sajian kari asli dari Burma (Myanmar). Sajian kari ini dibuat dari daging yang dipadupadankan dengan kuah kari yang kental lagi kekuningan. Daging yang dipakai sendiri bisa apa saja, entah itu daging ayam, sapi, maupun ikan.
Setelah matang, sajian kari ini bakal disajikan dengan nasi hangat. Nasi hangat yang dipakai pun bukanlah sembarang nasi. Tetapi, nasi yang diolah sedemikian rupa hingga teksturnya gurih di lidah. Kamu bisa mendapatkan sajian kari ini di sejumlah restoran atau pedagang kaki lima yang ada di Myanmar.
8. Hto-Hpu New
Dalam bahasa Myanmar, Hto-hpu Nwe memiliki arti “tahu hangat”. Meski bernama demikian, bahan dasar makanan ini justru bukanlah tahu. Tetapi, tepung kacang polong yang diolah menjadi lembek dan berwarna kekuningan. Mirip dengan bentuk tahu yang dilembekkan.
Bahan dasar itu lantas diberi siraman kaldu daging, irisan daging, potongan sayur, dan minyak cabai. Irisan daging yang dipakai biasanya adalah daging ayam, babi, atau bahkan gabungan keduanya. Untuk kamu yang tidak menyantap babi, disarankan untuk menanyakan terlebih dulu daging apa yang mereka pakai.
9. Sanwin Makin
Sanwin Makin merupakan makanan khas Myanmar yang sering dipakai sebagai dessert. Makanan ini dibuat dari tepung gandum, mentega, gula, dan kelapa. Semua bahan itu lantas dicampur menjadi adonan, dimasukkan ke dalam cetakkan, dipanggang ke dalam oven hingga matang.
Sesudah matang, adonan yang telah menjadi Sanwin Makin lantas dipotong menjadi beberapa bagian. Tiap bagiannya mesti berbentuk persegi panjang kecil. Kue ini biasa disajikan selagi hangat, atau bahkan dalam keadaan dingin sekalipun.
Selain cocok dijadikan dessert, makanan ini juga cocok dijadikan camilanmu nanti. agar makin nikmat, santaplah makanan satu ini dengan secangkir teh hangat.
10. Mont Lone Yay Baw
Serupa dengan Sanwin Makin, makanan ini juga lazim dijadikan dessert oleh masyarakat Myanmar. Kalau kamu pertama kali melihat makanan ini, kamu pasti mengira kalau kue ini adalah kembaran klepon khas Indonesia.
Hal ini wajar mengingat bentuk makanan ini yang bulat kecil, serta diberi taburan kelapa di atasnya. Tak hanya tampilan, bahan dan isian makanan ini juga mirip dengan klepon. Baik klepon maupun makanan ini, keduanya sama-sama berbahan dasar tepung beras ketan, serta memiliki isian gula merah.
Adapun letak perbedaan di antara keduanya adalah warna dan tekstur isiannya. Mont Lone Yay Baw memiliki warna keputihan, sementara klepon berwarna hijau. Pada Mont Lone Yay Baw, isiannya tidak akan muncrat saat digigit. Hal itu tentu saja berkebalikan dengan isian pada klepon.
Meski tak sepopuler Thailand atau Singapura, Myanmar tetaplah negara Asean yang cocok dijadikan tempat wisata. Apalagi, jika kamu hendak berwisata kuliner di luar negeri. Sepuluh makanan khas di artikel ini adalah alasannya. Jadi, tak usah ragu menjadikan Myanmar sebagai destinasi wisata kulinermu nanti, ya!