10 Makanan Khas Selandia Baru Hasil Perpaduan Beragam Budaya

Ditulis oleh Siti Hasanah

Saat traveling, mencoba makanan lokal merupakan sebuah kebiasaan yang banyak dilakukan orang-orang. Jadi, saat kamu berjalan-jalan ke Selandia Baru, hal yang tak boleh kamu lewatkan adalah mencoba makanan khas Selandia baru. Bukan hanya buah kiwi tapi juga makanan yang lainnya. Kuliner Selandia Baru terdiri dari beragam jenis, ada makanan berat, dessert juga cemilan.

Makanan, atau “kai” dalam bahasa Maori, selama ribuan tahun sudah jadi bagian penting dari budaya Maori. Mereka memiliki makanan khas juga cara memasak yang unik. Penasaran seperti apa makanan khas Selandia Baru? Yuk simak ulasannya!

Baca juga: 10 Tempat Wisata di New Zealand yang Sangat Menarik

1. Hāngi

Hāngi

Hāngi merujuk pada teknik tradisional memasak makanan dalam oven bawah tanah yang sudah lama dipraktikkan di Selandia Baru. Penduduk Maori awal adalah pembawa tradisi ini. Teknik memasaknya unik karena melibatkan pembuatan lubang besar pada tanah, kemudian melapisinya dengan batu penahan panas dan terakhir barulah menyalakan api.

Sesudah batu dipanaskan, bermacam-macam bahan diatur di dalam oven dengan hati-hati, kemudian selama beberapa jam dibiarkan dikukus hingga jadi empuk dan lezat. Dahulu, biasanya untuk mencegah uap keluar, makanan ditutupi menggunakan dedaunan dan tanah. Namun sekarang orang menggantinya dengan memakai kain, aluminium foil dan keranjang kawat.

Makanan khas yang biasa dimasak di antaranya berbagai tanaman umbi-umbian, daging, ikan, buah-buahan yang mengandung tepung serta kerang. Walaupun teknik ini masih dipraktikkan hingga sekarang, kebanyakan teknik ini dipakai saat acara-acara khusus dan pertemuan besar karena pembuatannya akan memakan waktu dan melelahkan.

Menariknya, di Rotorua, salah satu tempat dengan sumber air panas alami, suku Maori memakai mata air tersebut untuk memanaskan batu bukannya menggunakan api.

2. Domba Panggang

 Domba Panggang

Domba asal Selandia Baru sudah terkenal di seluruh dunia. Hewan ternak ini merupakan salah satu ekspor utama dari negara kiwi ini. Dagingnya bisa dibeli di banyak supermarket yang ada di luar negeri. Meskipun bisa ditemui di negara lain, tapi mencicipi daging ini di negara asalnya tentunya tak boleh dilewatkan oleh para wisatawan yang berkunjung ke negeri ini.

Cobalah untuk mencicipi domba panggang saat makan siang di hari Minggu dengan ditemani wine pinot noir. Salah satu restoran yang direkomendasikan yaitu Pedro’s House of Lamb. Restoran ini mengkhususkan diri dalam seni domba panggang. Cabang restoran ini bisa ditemui di Auckland, Christchurch, dan Queenstown.

3. Māori Boil-Up

Māori Boil-Up

Māori Boil Up Selandia Baru merupakan makanan lain ciptaan dari bangsa Polinesia yang pertama kali bermigrasi ke dan mendiami Selandia Baru. Untuk membuatnya, kamu bisa menggunakan hampir semua jenis daging. Sementara untuk sayuran yang digunakan termasuk kumara (ubi jalar), kentang, selada air, kubis dan wortel.

Namun tidak ada aturan khusus untuk bahan-bahannya, jadi kamu bisa memvariasikan bahan-bahannya dan tetap menjadi Māori Boil Up khas Selandia Baru yang otentik dan lezat. Umumnya makanan ini dibuat di hāngi. Metode memasak ini masih digunakan dan disukai oleh penduduk Polinesia yang menjadi penduduk asli pertama dari pulau Selandia Baru.

Boil-up atau merebus merupakan teknik Māori yang unik untuk menyiapkan daging dan sayuran dengan cara merebusnya menggunakan panci besar berisi air.

Sementara untuk pilihan dagingnya, apa saja bisa dimasukkan, mulai dari sapi, babi, dan ayam sampai kambing dan domba, tetapi dagingnya harus dipotong besar-besar. Ketika dihidangkan, boil-up bisa nampak seperti kuah kental atau kuah tipis.

4. Colonial Goose

Colonial Goose

Colonial goose merupakan makanan khas Selandia Baru yang ditemukan oleh penduduk Inggris pada abad ke-19. Ini adalah usaha mereka untuk membuat ulang makanan yang berasal dari tanah kelahirannya menggunakan bahan-bahan yang tersedia di tempat tinggal mereka yang baru.

Harga angsa mahal dan juga langka, sementara daging domba dan kambing jumlahnya melimpah ruah dan tersedia untuk tiap kelas sosial. Akhirnya para pendatang asal Inggris itu makan jenis daging yang tersedia tiap kali mereka makan.

Untuk menyiapkan makanan menyerupai angsa tersebut, kaki domba atau kambing dibuang tulangnya kemudian diisi dengan campuran aprikot kering, madu, bawang bombay dan remah roti, kemudian dibumbui dengan thyme, peterseli, atau sage.

Kaki yang diisi tadi lalu diikat menyerupai angsa dan ditempatkan dalam rendaman yang berisi red wine. Sesudah itu selama kurang lebih dua jam dipanggang dalam oven. Hidangan ini populer sekali selama tahun 1980-an dan semenjak itu jadi hidangan klasik yang terkenal. Makanan ini sering dibuat untuk perayaan pertengahan musim dingin.

Sesudah matang, tali pengikatnya kemudian dilepas dan irisan tipis daging umumnya dihidangkan dengan labu dan kentang.

5. Fish and Chips

1 2»
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram