10 Museum di Malang yang Populer dan Banyak Dikunjungi

Ditulis oleh Siti Hasanah

Dikenal sebagai kawasan yang memiliki hawa sejuk, daerah Malang Raya terdiri dari kabupaten Malang, Kota Malang serta Kota Batu. Kawasan ini dikelilingi oleh pegunungan maka wajar jika hawa di daerah ini sangat sejuk. Malang memiliki objek wisata alam yang memukau.

Tak hanya wisata alamnya, Malang juga punya wisata museum yang tak kalah menarik. Simak 10 museum yang populer di Malang berikut ini yuk!

1. D’Topeng Kingdom Museum

D’Topeng Kingdom Museum

Sebenarnya D’Topeng Kingdom Museum merupakan salah satu bagian dari Museum Angkut yang berada di Kota Batu Malang. Museum ini masih satu lokasi dengan kompleks dengan Museum Angkut, yaitu di Jalan Terusan Sultan Agung No. 2.

Meskipun boleh dibilang masih muda karena berdiri pada 23 Mei 2014 yang lalu, museum ini sudah jadi tempat favorit bagi para pelancong yang datang ke Kota Malang juga Museum Angkut. Hal itu karena museum ini menyimpan banyak sekali artifak seni yang dikumpulkan dari seluruh Indonesia.

Sesuai dengan namanya yang memiliki kata topeng, di tempat ini pengunjung bisa menikmati beragam topeng dari beberapa daerah di Indonesia, seperti  Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sulawesi, sampai Papua

Di museum ini tak hanya berisi topeng saja, ada juga koleksi lain seperti  Al-Quran kuno yang memiliki usia ratusan tahun. D’Topeng Kingdom Museum intinya menyajikan jejak peninggalan agama Hindu, Budha juga Islam di Indonesia.

  • Alamat: Jatim Park I, Jl. Kartika No.2, Sisir, Kec. Batu, Kota Batu
  • Jam operasional: 08.30 -16.00 WIB
  • Nomor telepon: +62-341 595007
  • HTM: (Senin-Kamis): Rp25.000 dan (Jumat-Minggu), Hari libur nasional serta High season: Rp30.000.

2. Museum Musik Indonesia

Museum Musik Indonesia

Museum Musik Indonesia merupakan salah satu museum yang tidak banyak dikenal orang meskipun museum ini adalah museum musik satu-satunya di Indonesia. Lokasi museum ini berada di Perumahan Griyashanta. Sosok utama di balik berdirinya MMI adalah Hengki Herwanto.

Pria yang menjadi Ketua Museum Musik Indonesia saat ini itu sudah mengawali perjalanan museum ini semenjak tahun 2007. Bersama 10 orang lainnya, Hengki bekerja keras untuk tetap menjaga Museum Musik Indonesia yang saat ini jadi surga literasi musik.

Yang menyusun semua koleksi di museum tersebut adalah Hengki sendiri. Dia memiliki cara unik untuk mengelompokkan koleksinya, yaitu dengan membaginya berdasarkan wilayah bukan genre. Koleksinya dibagi jadi Indonesia dan mancanegara.

Koleksi MMI sekarang ini memiliki sekitar 15.000 koleksi benda yang berhubungan dengan musik, seperti Piringan Hitam (PH), vinyl, kaset, VCD, CD, instrumen, peralatan pemutar musik, memorabilia, poster, foto, buku, majalah, kliping tulisan, hingga beratam alat musik modern dan tradisional.

  • Alamat: Jl. Nusakambangan No.19, Kasin, Kec. Klojen, Kota Malang
  • Jam operasional: Selasa - Minggu pukul 10.00 - 17.00. Hari Senin tutup
  • Nomor telepon: (0341) 3012518
  • HTM: Gratis

3. Museum Brawijaya

Museum Brawijaya

Selain museum musik dan museum topeng, Kota Malang juga memiliki museum yang berhubungan dengan sejarah. Museum ini dikhususkan untuk menyimpan berbagai benda-benda sejarah yang berkaitan dengan peperangan kemerdekaan di Kota Malang.

Museum tersebut bernama Museum Brawijaya Malang. Lokasi museum ini berada di salah satu bagian pusat Kota Malang. Karena terletak di tengah kota maka museum ini sering dikunjungi oleh banyak orang yang ingin belajar atau mengetahui tentang sejarah kemerdekaan Indonesia di Kota Malang.

Berdiri semenjak tahun 1962 dan pendirinya adalah Brigjend TNI (Purn) Soerachman. Benda-benda bersejarah di museum ini tak hanya terletak di bagian dalam tapi juga luar, tepatnya sebelum pengunjung memasuki gedung museum ini.

Di halaman depan museum terdapat taman senjata yang diberi nama Agne Yastra Loka. Arti dari nama itu adalah taman tempat senjata yang didapatkan dari api. Kalau diterjemahkan, taman ini artinya sebuah taman yang digunakan untuk memperlihatkan senjata yang didapatkan dari perjuangan.

  • Alamat: Ijen No.25 A, Gading Kasri, Klojen, Malang
  • Jam operasional: Buka setiap hari pukul 08.00 - 15.00 WIB
  • Nomor telepon: (0341) 562394
  • HTM: Rp5.000

4. Omah Munir

Omah Munir

Museum akan selalu mengingatkan semua orang pada salah satu sosok yang berjuang untuk hak asasi manusia. Sosok tersebut adalah Munir Said Tsalib atau yang lebih dikenal dengan nama Munir. Beliau adalah sosok aktivis HAM paling terkenal di Indonesia.

Buah dari hasil perjuangannya adalah penghargaan 'The Rights Livelihood Award' dari Pemerintah Swedia pada tahun 2000 lalu. Di museum ini pengunjung bisa mengenal sosok secara lengkap dan kebenaran faktanya terjamin.

1 2»
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram