Mau Liburan Bersejarah? Kunjungi 10 Museum di Surabaya Ini!
Sesuai dengan namanya, museum ini dibangun benar-benar di atas kapal selam sungguhan. Kapal selam ini bernama KRI Pasopati yang didatangkan langsung dari Uni Soviet. Indonesia memiliki kapal selam ini pada tahun 1962. Setelah berhenti beroperasi pada tahun 1989, barulah kapal selam ini dijadikan monumen yang biasa disebut Monkasel.
Di sini, kamu bisa mengetahui asal muasal kapal selam. Terdapat bagian ruang control, kemudi, periskop, kompas, torpedo, dan yang lainnya. Kalau berkunjung, kamu bisa ditemani oleh seorang pemandu yang akan dengan senang hati menjelaskan setiap sudut kapal selam.
Museum sekaligus monumen ini terletak di Jalan Jalan Pemuda No 39, Embong Kaliasin, Genteng, tepat berada di antara sungai Kalimas, Surabaya dan Plaza Surabaya. Kamu akan dikenakan biaya ketika ingin masuk, yaitu Rp 10 ribu saja.
6. Museum Bank Indonesia

* sumber: www.tembi.net
Museum Bank Indonesia terletak di Jalan Garuda No. 1. Awalnya, gedung ini bernama De Javasche Bank, yang didirikan pemerintah Belanda pada tahun 1828. Bank ini merupakan cabang dari yang ada di Batavia. Perubahan nama gedung terjadi pada 1953 dan mulai berhenti beroperasi sebagai bank pada tahun 1973.
Museum Bank Indonesia memiliki barang-barang bersejarah mengenai perbankan, mulai dari mesin pencetak uang, sejarah bentuk uang, arsip, dan sebagainya. Kemudian, pada tahun 2012, gedung Museum Bank Indonesia dinobatkan sebagai bangunan cagar budaya milik Bank Indonesia.
Museum Bank Indonesia memiliki tiga lantai, dimana terdapat aula yang bisa digunakan untuk umum dengan tujuan kegiatan seni, budaya, dan pendidikan.
7. Museum Kanker Indonesia

* sumber: dlanggu.com
Museum ini terbilang baru. Didirikan pada tahun 2013 oleh Yayasan Kanker Wisnuwardhana. Museum terletak di di Jalan Kayon Blok A No. 16, Genteng. Di sini, kamu bisa menambah wawasan mengenai penyakit kanker. Ada penjelasan mengenai kanker mulai dari berbagai jenis dan penanganannya.
Selain itu, ada juga alat peraga yang menyerupai berbagi jenis kanker, seperti kanker payudara, kanker tulang, kanker paru-paru dan lainnya. Museum juga menyediakan mikroskop untuk melihat sel-sel kanker yang menggerogoti tubuh.
Ketika berkunjung ke museum ini, kamu mengunjungi satu-satunya museum di Indonesia yang sangat istimewa, dimana mengenalkan kanker secara detail. Dengan hal ini,kampanye pencegahan dini penyakit kanker bisa lebih mudah disampaikan kepada masyarakat lebih mudah sehingga menjadi waspada.
Untuk berkunjung, kamu tidak akan dipungut biaya, kecuali hari Sabtu sebesar Rp 5 ribu dan Minggu sebesar Rp 10 ribu.
8. Monumen Jalesveva Jayamahe

* sumber: mapio.net
Patung seorang laksamana yang berada di kawasan Tanjung Perak, Pelabuhan Utama, ini berdiri gagah yang disebut Monumen Jalesveva Jayamahe. Nah di bawahnya, terdapat bangunan yang menyimpan berbagai foto dokumentasi, aula, ruangan teater, dan hal yang mengenai armada TNI Angkatan Laut Indonesia.
Sayangnya, museum ini tidak buka untuk umum. Hal ini dikarenakan letaknya yang berada di dalam markas komando Armatim Surabaya sehingga mendapat penjagaan ketat. Namun, kamu tidak perlu khawatir. Bagi yang ingin berkunjung ke museum, bisa datang ketika Hari Ulang Tahun Angkatan Laut Indonesia.
9. Museum Kesehatan

* sumber: www.tanahnusantara.com
Museum Kesehatan terletak di Jalan Indrapura. Jika dibanding dengan yang lainnya, museum ini cukup unik karena sering disebut museum santet. Lha, kok bisa?
Hal ini dikarenakan adanya boneka jelangkung yang ternyata pada zaman dahulu dipercaya mampu mendiagnosa penyakit dan digunakan sebagai metode penyembuhan. Tak hanya itu, ada juga boneka Nini Towok yang merupakan salah satu alat untuk ritual menjaga keselamatan desa dan tolak bala. Kedua boneka itulah yang menjadikan museum ini begitu lekat dengan aura mistisnya.
Selain kedua boneka itu, ada juga benda-benda yang berkaitan dengan kesehatan sejak zaman tradisional yang masih berkaitan dengan hal yang mistis.
Museum dibagi menjadi tiga bagian. Setiap ruangnya memiliki benda-benda yang berbeda. Ada barang kuno alat kedokteran, celana anti pemerkosaan, hewan yang dipercaya sebagai penyebar penyakit dan lain sebagainya.
10. Museum Dr. Soetomo

* sumber: pesonakotasurabaya.wordpress.com
Dr. Soetomo adalah salah satu pahlawan nasional yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan bertempur dengan penjajah. Bangunan ini terletak di Jalan Bubutan No. 85-87. Di sini, kamu akan melihat bermacam koleksi benda Dr. Soetomo. Kamu juga akan belajar tentang asal usul dan perjuangan Dr. Soetomo.
Museum Dr. Soetomo awalnya merupakan kantor majalah berbahasa Jawa yang terbit pada masa perjuangan. Majalah itu bernama Penyebar Semangat.
Nah, itulah kesepuluh museum di Surabaya yang bisa kamu kunjungi. Selain bangunan yang bisa menjadi latar belakang fotomu, di sini juga kamu bisa menambah wawasan tentang Surabaya. Kunjungi artikel tempat wisata malam di Surabaya untuk menambah referensi jalan-jalanmu.