10 Pakaian Adat Jawa Barat dengan Segala Keunikannya
Jawa barat adalah salah satu provinsi di tanah air yang mayoritas masyarakatnya berasal dari etnis Sunda. Sama seperti provinsi lain yang ada di Indonesia, Jawa Barat juga mempunyai beragam jenis pakaian adat yang biasa digunakan baik untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk acara-acara tertentu.
Mengenalkan pakaian adat suatu daerah pada generasi muda adalah salah satu cara untuk menumbuhkan kecintaan terhadap budaya bangsa. Kali ini Keluyuran akan mengulas 10 pakaian adat Jawa Barat dengan segala keunikannya. Simak ulasannya berikut ini ya!
1. Pangsi
Pangsi merupakan pakaian adat tradisional yang biasa digunakan oleh masyarakat Jawa Barat. Pangsi sendiri terdiri dari setelan pakaian polos berwarna hitam yang ukurannya terlihat sedikit longgar baik itu pada bagian atasan maupun bawahannya. Di masa lalu, Pangsi biasa digunakan oleh rakyat biasa atau masyarakat strata bawah.
Pada awalnya, pangsi sendiri adalah sebutan untuk celana longgar berwarna hitam dengan panjang tidak melebihi mata kaki. Namun, seiring perkembangan zaman, masyarakat sendiri kerap menyebut setelah pakaian yang identik dengan warna hitam tersebut dengan nama Pangsi.
2. Kebaya Sunda
Kebaya Sunda adalah salah satu pakaian tradisional yang sering digunakan oleh wanita dari tanah Jawa Barat. Kebaya Sunda memiliki ciri khas berwarna terang dengan model dan pola jahitan yang menawan. Kebaya sendiri biasa digunakan oleh rakyat biasa dan juga menengah. Selain membuat pemakainya terlihat anggun, Kebaya juga menjadi identitas dari wanita tanah air.
Saat ini, para perancang busana kerap memodifikasi pakaian tradisional yang satu ini dengan sentuhan yang lebih modern. Nah, untuk melengkapi penampilan kebaya, masyarakat sendiri kerap memadukannya dengan beragam aksesoris mulai dari cincin, kalung, tusuk konde, dan karembong atau selendang.
3. Beskap
Beskap adalah pakaian tradisional yang kerap digunakan oleh masyarakat Jawa Barat untuk kegiatan resmi atau penting seperti acara pernikahan, upacara adat, atau untuk acara yang bersifat kenegaraan. Beskap sendiri merupakan jas tutup dengan lengan panjang yang terbuat dari bahan yang cukup tebal.
Masyarakat sendiri kerap memadukan pakaian ini dengan kain jarik atau samping dan aksesori seperti keris dan bengker alias penutup kepala yang digunakan pria Sunda. Nah, selain dapat membuat pria yang memakainya terlihat gagah, pakaian adat yang satu ini juga dapat memancarkan karisma yang menawan bagi pemakainya.
4. Bedahan
Pakaian adat dari Jawa Barat lainnya yang juga cukup menarik adalah Bedahan. Pakaian ini biasa digunakan oleh masyarakat dari golongan menengah seperti pedagang atau saudagar. Bedahan sendiri merupakan pakaian berbentuk mirip jas yang umumnya berwarna putih atau hitam yang dipadukan dengan kain kebat bercorak batik pada bagian bawahan.
Nah, salah satu ciri khas dari pakaian ini adanya aksesoris berupa arloji dengan rantai emas yang di sematkan pada bagian saku. Aksesoris lain yang juga sering digunakan antara lain bengker atau ikat kepala, dan beubeur atau ikat pinggang.
5. Jas Menak/Beludru
Jas Menak/Beludru adalah pakaian adat yang digunakan oleh kaum bangsawan atau orang-orang terpandang di masa lalu. Pakaian ini berupa jas beludru yang disulam menggunakan benang emas pada bagian ujung lengan. Secara kualitas maupun tampilan, jenis pakaian ini dianggap sangat berkelas dan memberi kesan mewah.
Untuk pakaian pria, jas biasanya dibuat dari bahan beludru hitam dengan celana panjang yang memiliki motif sama dengan jas. Bagian kepala sendiri menggunakan bendo atau penutup kepala. Sementara untuk wanita, pakaian yang dikenakan adalah kebaya berbahan beludru hitam dengan tambahan manik-manik dan dipadukan dengan kain kebat atau samping untuk bagian bawahannya.
6. Pakaian Mojang Jajaka
Mojang Jajaka adalah pakaian yang biasa dipakai oleh muda-mudi dari tanah Sunda. Umumnya, perempuan atau mojang mengenakan kebaya polos dengan kain kebat sebagai bawahan dan karembong atau selendang sebagai pelengkap penampilan. Warna selop biasanya disesuaikan dengan kebaya yang digunakan.
Sementara untuk pria (jajaka) mengenakan beskap / jas tertutup dengan warna hitam atau disesuaikan dengan warna yang dipakai pasangannya. Bagian bawahan mengenakan celana panjang yang memiliki warna sama dengan bagian atasan dan juga bendo atau penutup kepala yang khas dari Jawa Barat.
7. Kebaya Pengantin
Kebaya pengantin adalah jenis pakaian adat yang biasa digunakan oleh masyarakat Jawa Barat untuk acara pernikahan. Kebaya yang digunakan sendiri umumnya memiliki desain yang berbeda dengan kebaya yang biasa digunakan untuk menghadiri sebuah acara. Kebaya pengantin biasanya menampilkan warna elegan dengan banyak detail yang anggun dan memberi kesan mewah.
Aksesoris yang digunakan pun cukup banyak mulai dari siger atau mahkota, cincin, gelang, dan juga kalung. Sementara untuk pengantin pria, pakaian yang digunakan adalah jas buka Prangwedana, bendo, boro sarangka, dan sarung batik yang biasanya disesuaikan dengan kain yang dikenakan oleh pengantin wanita.
8. Sinjang
Sinjang adalah kain panjang yang kerap digunakan sebagai pakaian bawah. Masyarakat tanah air sendiri kerap menyebutnya dengan kain jarik atau kain kebat. Umumnya jenis kain yang digunakan untuk Sinjang berbahan dasar lembut dengan warna dan corak yang menarik dan berbeda setiap daerah.
Sinjang atau disebut juga Samping dalam bahasa Sunda kerap digunakan bersama kemben atau untuk melengkapi pakaian kebaya dan batik. Bahannya yang lembut membuatnya jenis kain ini sangat nyaman ketika digunakan.
9. Baju selontreng
Baju selontreng adalah baju atasan untuk pakaian pangsi. Baju selontreng umumnya berukuran longgar atau gombrang mirip dengan baju koko atau baju muslim. Baju ini umumnya berwarna hitam. Namun, seiring dengan perkembangannya, warna baju jenis ini pun kian lebih beragam dengan warna dan motif yang menarik.
Perkembangan dunia fashion yang semakin pesat membuat jenis pakaian adat ini mulai banyak dilirik dan diproduksi dengan memadukan unsur tradisional dan modern.
10. Selempang Dodot Poleng
Selempang Dodot Poleng adalah jenis kain yang biasa digunakan masyarakat Jawa Barat sebagai pelengkap pada bagian bawahan busana adat pria. Umumnya kain ini digunakan melingkar di bagian pinggang menutup sebagian celana panjang yang dikenakan.
Warna atau corak kain ini biasanya disesuaikan dengan warna atau corak kain yang digunakan oleh pasangan atau kelompok. Selain unik, kain tersebut juga dapat memberi daya tarik tersendiri bagi orang yang menggunakannya.
Itulah 10 Pakaian adat Jawa Barat yang telah kami rangkum untuk kamu. Selain unik, pakaian tersebut juga melambangkan kekayaan budaya yang dimiliki oleh tanah air. Semoga informasi di atas bisa menjadi inspirasi bagi penampilan kamu dan menambah kebanggaan kamu sebagai anak negeri.