6 Pakaian Adat Kalimantan Tengah yang Unik dan Menarik

Ditulis oleh Syarip Ahmad D

Kalimantan Tengah adalah salah satu provinsi terluas kedua di tanah air. Kalimantan Tengah terletak di tengah gugus kepulauan Indonesia. Wilayah yang dikenal dengan nama Borneo ini menyimpan sejuta pesona. Mulai dari keindahan alam, flora  fauna hingga kebudayaan suku Dayak yang cukup melegenda.

Nah, untuk mengenal pakaian adat yang sering digunakan oleh masyarakat Dayak yang ada di Kalimantan Tengah, maka kali ini Keluyuran telah merangkumnya dalam artikel di bawah. Pakaian adat apa saja yang ada di sana? Berikut adalah daftarnya.

1. Baju Tenunan

Sumber: selasar.com

Salah satu pakaian adat yang terdapat di Kalimantan Tengah adalah baju Tenunan. Pakaian adat yang biasa digunakan oleh suku Dayak yang ada di Kalimantan Tengah ini merupakan akulturasi budaya Dayak dan suku Melayu. Pakaian ini terbuat dari serat tumbuhan yang diproses dengan cara ditenun. Serat yang digunakan biasanya adalah serat Nyamu dan serat Nanas yang diproses membentuk kain.

Selain bahan dasarnya yang unik, baju adat yang satu ini juga memiliki motif khas yang membuatnya semakin menarik. Sama seperti provinsi lain di Kalimantan, motif yang digunakan umumnya bernuansa alam berupa flora dan fauna. Namun, ada pula motif sederhana yang hanya membentuk bangun segitiga.

2. Baju Berantai

Sumber: selasar.com

Baju adat selanjutnya yang biasa digunakan di Kalimantan Tengah adalah baju Berantai. Pakaian adat yang satu ini diketahui merupakan pakaian adat dari suku Dayak Ngaju, yaitu salah satu suku Dayak terbesar di Kalimantan. Pakaian yang terbuat dari potongan besi yang dirangkai membentuk pakaian zirah ini konon digunakan oleh masyarakat Dayak Ngaju untuk berperang melawan musuh.

Jika baju Tenunan sebagian besar dipengaruhi oleh budaya Melayu, baju Berantai sendiri merupakan akulturasi budaya Dayak dan suku Moro yang berasal dari Filipina. Baju Berantai merupakan salah satu pakaian adat yang memiliki nilai sejarah. Meskipun pakaian ini jarang digunakan oleh masyarakat Kalimantan Tengah, tetapi kita masih bisa melihatnya di tempat penyimpanan benda bersejarah.

3. Baju Pawang

Sumber: selasar.com

Baju Pawang merupakan pakaian adat yang biasa digunakan oleh para dukun yang dianggap memiliki kemampuan untuk mengusir roh jahat, menyembuhkan berbagi penyakit hingga bisa membantu mendatangkan hujan. Pakaian adat ini biasa digunakan oleh para dukun saat memanjatkan doa dan mantra saat diadakan ritual Kaharingan, yang merupakan agama asli dari suku Dayak.

Sama seperti pakaian Tenunan, pakaian Pawang terbuat dari bahan alami berupa serat kayu dengan berbagai motif menarik serta hiasan berupa rumbai benang yang membuat pakaian adat ini terlihat lebih eksotis. Baju Pawang sendiri menjadi salah satu warisan suku Dayak yang masih dilestarikan hingga saat ini.

Masyarakat Dayak biasa mengenakan pakaian unik ini di sebuah festival atau upacara tari untuk menyambut tamu atau saat perayaan upacara kenegaraan.

Baca juga: 7 Macam Rumah Adat Kalimantan Tengah yang Penuh Pesona

4. Baju Sangkarut

Baju Sangkarut adalah pakaian adat yang biasa digunakan oleh suku Dayak Ngaju. Pakaian adat ini merupakan pakaian adat yang secara resmi diakui oleh pemerintah sebagai pakaian adat Kalimantan Tengah. Pakaian ini terbuat dari kulit kayu keras yang diproses hingga membentuk mirip dengan sebuah kain. Masyarakat Kalimantan sendiri menyebutnya dengan kulit Nyamu.

Baju Sangkarut biasa digunakan oleh kaum laki-laki dan wanita. Keduanya sendiri dibedakan berdasarkan model. Pada umumnya pakaian adat ini berbentuk polos tanpa motif. Namun, seiring perkembangannya banyak pula masyarakat yang memodifikasi pakaian ini dengan menambahkan motif sebagai hiasan.

Motif yang biasa digunakan untuk hiasan pakaian ini pun umumnya berbentuk tumbuhan, harimau, akar, hingga motif burung Enggang yang menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan. Warna yang digunakan untuk pakaian adat ini pun biasanya warna alam seperti coklat muda, merah, hitam dan putih.

Untuk desain pakaiannya sendiri terbilang cukup sederhana, yaitu terdiri dari rompi dan kain penutup bagian bawah yang dikenal dengan Ewah. Masyarakat Dayak Ngaju sendiri menyebut rompi yang terbuat dari serat kayu ini dengan baju Sangkarut. Pakaian adat ini kerap digunakan untuk upacara pernikahan, upacara, dan juga untuk berperang.

Masyarakat Dayak sendiri percaya bahwa pakaian adat ini memiliki kekuatan magis yang dapat melindungi pemakainya saat berperang melawan musuh. Saat ini pakaian adat ini bisa kita lihat dalam berbagai festival dan upacara tahunan yang biasa diadakan di Kalimantan Tengah.

Berbeda dengan zaman dulu, pakaian adat sekarang memiliki banyak motif dan warna alam yang cukup menarik. Mereka juga kerap menambahkan berbagai aksesoris berupa berupa ikat kepala, yang oleh masyarakat Dayak disebut dengan Salutup hatue, yaitu penutup kepala untuk kaum laki-laki dan Salutup bawi bagi wanita.

Selain itu mereka juga biasa menambahkan aksesoris lain seperti anting, gelang, dan kalung yang terbuat dari bahan alam seperti biji tumbuhan, gigi binatang, kerang dan lain-lain. Sama seperti suku Dayak lain yang menempati wilayah Kalimantan, masyarakat Dayak Ngaju juga kerap menghiasi tubuh mereka dengan tato. Hal ini yang membuat mereka terlihat lebih unik dan mempesona.

5. Baju Anyaman Tikar

Sumber: cerdika.com

Selain baju Berantai, pakaian adat yang juga sering kali digunakan oleh masyarakat Kalimantan Tengah untuk berperang adalah baju anyaman tikar. Pakaian adat ini biasanya khusus digunakan saat di medan perang. Bentuknya yang unik membuat jenis pakaian ini terlihat berbeda dari pakaian adat dari daerah lain.

Baju anyaman tikar sendiri terbuat dari serat kayu yang dilapisi dengan hiasan berupa tulang belulang binatang, ukiran kayu, dan juga kerang. Pakaian ini dikenal mampu menahan serangan dari senjata musuh. Masyarakat Dayak sendiri percaya bahwa pakaian adat ini memiliki kekuatan mistis yang dapat melindungi pemakainya dari gangguan roh maupun serangan musuh saat di medan perang.

Baju anyaman tikar menjadi salah satu pakaian adat yang sudah sangat jarang ditemukan di tengah masyarakat. Meskipun demikian, pakaian ini masih tetapi dilestarikan sebagai salah satu warisan budaya peninggalan nenek moyang yang ada di Kalimantan Tengah.

6. Baju Upak Nyamu

Sumber: cerdika.com

Pakaian adat Kalimantan Tengah selanjutnya adalah Baju upak Nyamu. Pakaian ini diketahui terbuat dati kulit Nyamu. Secara sepintas pakaian Upak Nyamu hampir mirip dengan pakaian adat Sangkarut. Hanya saja, yang membedakan keduanya adalah hiasan yang ada pada pakaian, dimana bentuknya sendiri berupa rompi polos tanpa adanya lengan.

Sementara untuk bawahan sendiri biasanya menggunakan Ewah atau cawat yang berfungsi untuk menutup bagian kemaluan. Saat ini, masyarakat sendiri memadukan pakaian adat ini dengan celana pendek berwarna hitam. Pakaian adat ini biasa digunakan oleh masyarakat suku Dayak sebagai baju sehari-hari.

Selain untuk aktivitas sehari-hari, pakaian adat ini juga digunakan untuk upacara atau ritual khusus yang diadakan di Kalimantan Tengah. Masyarakat sendiri biasanya menggunakan pakaian ini saat diadakan festival untuk menyambut tamu dengan tari-tarian, atau pada perayaan nasional kenegaraan yang rutin diadakan setiap tahunnya.

Demikian 6 Pakaian adat Kalimantan Tengah yang unik dan mengesankan, yang telah Keluyuran rangkum untuk kamu. Indonesia memang dikenal kaya akan kebudayaan tradisional. Di Tengah perkembangan zaman yang semakin pesat, masyarakat tanah air, khususnya yang ada Kalimantan Tengah masih tetap menjaga warisan peninggalan leluhur hingga saat ini.

Nah, jika kamu mengetahui jenis pakaian lain yang ada di Kalimantan Tengah, beri komentar di bawah, ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram