10 Tempat Wisata Sejarah Peninggalan Kerajaan Cirebon
Bukan hanya tentang kuliner nasi jamblang saja, mengenal Kota Cirebon lebih jauh memang cukup menarik. Menurut sejarah, Kota Cirebon pada awalnya hanya berupa dukuh kecil yang terletak di perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah. Letaknya yang strategis ini kemudian menjadi jembatan antar kedua wilayah tersebut sehingga banyak orang berdatangan dan menetap dari berbagai kalangan hingga berubah menjadi desa yang ramai bernama Caruban/campuran.
Mayoritas mata pencaharian masyarakat di desa Caruban ini adalah nelayan ikan dan udang kecil atau yang biasa disebut rebon. Selain itu, banyak pula mata pencaharian lain seperti produksi terasi dan garam. Lambat laun, Caruban dikenal sebagai Cirebon yang mana nama ini diambil dari nama air bekas pembuatan terasi berbahan rebon sehingga disebut Cirebon atau air rebon.
Cirebon dipimpin oleh suatu kesultanan atau kerajaan bernama Kesultanan Cirebon dengan raja pertamanya yaitu Pangeran Cakrabuana yang tak lain adalah putra dari Prabu Siliwangi. Kesultanan Cirebon ini kemudian mengalami kemunduran yang disebabkan oleh perebutan kekuasaan dan campur tangan VOC.
Mundurnya Kerajaan atau Kesultanan Cirebon meninggalkan banyak sekali peninggalan-peninggalan bernilai sejarah tinggi mulai dari bangunan hingga benda-benda bersejarah lainnya. Penasaran apa saja peninggalan dari Kerajaan Cirebon? Yuk, simak pemaparannya di bawah ini!
1. Keraton Kasepuhan Cirebon
Keraton Kasepuhan Cirebon adalah salah satu peninggalan bersejarah besar dari Kerajaan atau Kesultanan Cirebon. Keraton Kasepuhan ini dibangun pada tahun 1430 oleh pangeran Cakrabuana. Keraton ini memiliki nama lain yaitu Keraton Pakungwati yang disematkan langsung oleh Pangeran Cakrabuana.
Nama Pakungwati ini diambil sebagai bentuk kasih sayang dari Pangeran Cakrabuana pada sang putri, Ratu Ayu Pakungwati. Keraton Kasepuhan Cirebon ini masih berdiri kokoh hingga saat ini dan merupakan bangunan yang dijaga sebaik mungkin oleh pihak terkait.
Keraton ini menghadap ke arah utara sebagaimana Keraton pada umumnya yang selalu dibuat menghadap ke arah utara dan berdekatan dengan tempat ibadah.
2. Keraton Kacirebonan

* sumber: cirebonlovers.blogspot.com
Keraton Kacirebonan merupakan sebuah bangunan bersejarah yang dibangun pada tahun 1800 M. Bangunan ini difungsikan sebagai alat penyimpan barang-barang berharga seperti alat perang, wayang, gamelan dan keris.
Keraton ini berbentuk memanjang dari arah utara ke selatan sama halnya dengan keraton-keraton lain yang ada di Cirebon. Lebar dari Keraton Kacirebonan ini mencapai 46.500 meter persegi dengan corak bangunan tradisional berpadu dengan bangunan khas Eropa.
Sama halnya dengan Keraton Kasepuhan Cirebon, Keraton Kacirebonan ini juga dijaga sebaik mungkin oleh pihak-pihak terkait agar peninggalan bersejarah ini dapat lestari dan tetap utuh.
3. Keraton Kanoman
Setelah Keraton Kasepuhan Cirebon dan Keraton Kacirebonan, masih ada Keraton Kanoman yang mana Keraton ini dibangun pada tahun 1678 M oleh Pangeran Mohamad Badridin atau yang akrab dikenal Pangeran Kertawijaya dengan luas sekitar 6 hektare.
Keraton ini masih memegang tradisi atau adat istiadat seperti melakukan tradisi Grebeg Syawal dan berziarah pada makam para leluhur. Keraton yang berlokasi tak jauh dari Pasar Kanoman ini memiliki banyak sekali titik bersejarah di dalamnya seperti alun-alun keraton dan beberapa bangunan serta benda lainnya.
Beberapa benda yang masih tersimpan di Keraton Kanoman ini diantaranya adalah Paksi Naga Liman, sebuah kereta yang dahulu sering digunakan oleh para pemerintah kesultanan.
4. Keraton Keprabon

* sumber: dapobud.kemdikbud.go.id
Tak jauh dari Keraton Kanoman, terdapat sebuah Keraton lainnya yaitu Keraton Keprabon atau Keraton Keprabonan. Yang membedakan dari Keraton yang satu ini adalah aksesnya yang masuk ke dalam gang dan melewati beberapa pertokoan di sepanjang jalannya.
Selain itu, Keraton yang satu ini berbeda dari segi arsitekturnya dengan keraton-keraton yang lain karena Keraton Keprabon merupakan Keraton yang sangat sederhana berupa rumah dan halaman yang tak terlalu luas dan tak menampakkan kemewahan di dalamnya.
Keraton ini difungsikan sebagai tempat tinggal atau tempat berdiamnya para pemangku adat atau yang lebih akrab dipanggil ndalem.
5. Makam Sunan Gunung Jati

* sumber: traveltodayindonesia.com
Kerajaan Cirebon tak pernah lepas dari tokoh yang bernama Syarief Hidayatullah atau yang akrab disapa Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung hati ini merupakan salah satu wali songo yang menyebarkan ajaran Islam di Nusantara.
Sunan Gunung Jati merupakan putra dari Nyai Rara Santang, Putri dari Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi. Sunan Gunung Jati pernah menjabat sebagai raja ke 2 dari Kerajaan Cirebon dengan gelar Maulana Jati.