Mengenal Kunikan dan Kekhasan Rumah Adat Sulawesi Barat

Ditulis oleh Siti Hasanah

Sulawesi adalah salah satu pulau di Indonesia yang terdiri dari 6 provinsi di dalamnya. Salah satu provinsi yang ada di pulau ini adalah Sulawesi Barat. Ibukota provinsi Sulawesi Barat adalah kota Mamuju dan suku asli yang mendiami wilayah ini adalah suku Mandar dan suku Kalumpang. Dua suku ini mempunyai rumah adat yang disebut dengan Rumah Boyang dan Rumah Banoa Sibatang. 

Kedua rumah ini mempunyai ciri khas yang menampilkan kearifan lokal dan kekayaan budaya yang telah menjadi identitas masyarakat yang mendiami wilayah tersebut. Apa saja yang menjadi kekhasan rumah adat kebanggaan masyarakat ini? Kamu akan menemukannya pada artikel di bawah ini. 

1. Gambaran Tentang Rumah Adat Boyang

Gambaran Tentang Rumah Adat BoyangSumber: indonesia-tourism.com

Suku Mandar di Sulawesi Barat mendiami rumah adat ini. Suku ini adalah suku terbesar yang ada di Sulawesi Barat sehingga kebudayaan suku Mandar banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat di wilayah ini. 

Ini tercermin pada rumah adat mereka, Rumah Boyang. Bentuk dari rumah adat ini adalah panggung yang disangga oleh beberapa tiang setinggi 2 meter. Gaya rumah seperti ini hampir sama dengan rumah adat yang ada di provinsi Sulawesi lainnya. 

Namun, Rumah Boyang mempunyai keunikan tersendiri. Ini terlihat dari tiang penyangga yang digunakan. tiang-tiang penyangga Rumah Boyang tidak ditancapkan ke tanah. Tiang-tiang tersebut berdiri di atas batu agar kayu penyangga tersebut tidak mudah lapuk karena lembap dari tanah. 

Rumah Boyang dilengkapi dengan dua tangga yang ditempatkan di bagian dan bagian belakang rumah. Jumlah anak tangga pada rumah adat ini haruslah ganjil. Biasanya berjumlah tujuh atau tiga belas anak tangga. 

Rumah Boyang hampir seluruhnya terbuat dari kayu. Baik itu untuk lantai dan juga untuk dindingnya. Khusus untuk bagian dinding, kayu yang digunakan ditambahkan dengan ukiran khas suku Mandar. Ini membuat Rumah Boyang menjadi lebih estetik. 

Sementara untuk bagian atasnya, Rumah Boyang mempunyai bentuk atap prisma yang memanjang dari depan hingga ke belakang rumah. Penutup atap yang digunakan bisa beragam. Ada yang terbuat dari atap sirap atau daun rumbia, ada pula yang menggunakan seng. 

Jenis-Jenis Rumah Boyang

Rumah boyang adalah rumah yang terbagi menjadi beberapa jenis. Pembagian ini berdasarkan kasta atau status sosial yang berlaku di masyarakat Mandar. 

Kedua rumah ini mempunyai ciri khas dan keunikan tersendiri. Berikut ini ada penjelasan lebih detail mengenai dua rumah adat dari Sulawesi Barat ini. Mari disimak. 

  • Rumah Boyang Adaq
Rumah Boyang Adaq

Rumah Boyang Adaq dihuni oleh mereka yang mempunyai status sosial yang tinggi atau mereka yang berasal dari golongan bangsawan. Struktur bangunan rumah ini bangun lebih tinggi yang dilihat dari ornamen yang digunakan rumah ini. Ornamen inilah yang menandakan status sosial mereka. 

Benda hiasan tersebut terletak di bagian penutup bubungan atau yang disebut dengan tumbaq layar. Jumlahnya ada tiga sampai tujuh susun. Dalam bahasa Mandar susunan ini disebut dengan teppang. Semakin tinggi susunan semakin tinggi pula derajat sosial pemilik rumah tersebut. 

  • Rumah Boyang Beasa
Rumah Boyang Beasa

Rumah Boyang Beasa adalah rumahnya rakyat jelata. Tidak seperti Rumah Boyang Adaq yang memiliki banyak susunan. Rumah Boyang ini hanya memiliki satu susun tangga saja. 

Selain itu, bagian tumbaq layar hanya mempunyai satu susunan juga. Meskipun berbeda, namun kedua rumah tersebut mempunyai atap yang terbuat dari material yang sama, yakni terbuat dari atap rumbia. 

Bagian-Bagian Rumah Boyang

Rumah boyang adalah rumah adat yang dibangun dengan memperhatikan keseimbangan alam. Rumah ini dibangun dengan bentuk panggung untuk menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.

Rumah Boyang mempunyai beberapa ruangan dengan fungsi yang berbeda. Total ada tiga bagian ruangan dan empat bangunan tambahan. Berikut ini penjelasan masing-masing bagian ruangan dari rumah boyang.

  • Samboyang 
SamboyangSumber: budayaindonesia-astri.blogspot.com

Samboyang adalah ruangan atau dalam bahasa Sulawesi barat disebut dengan lotang ini terletak paling depan. Fungsinya serba guna dan ukurannya luas dan lebar. Bisa dibilang samboyang adalah ruangan tempat semua kegiatan terkonsentrasi. 

Samboyang dapat digunakan untuk menerima tamu, tempat untuk tidur tamu dan tempat menyelenggarakan hajatan atau upacara ritual. Ketika ada kerabat yang meninggal, disemayamkannya pun di samboyang

  • Tangnga Boyang
Tangnga Boyang

Tangnga Boyang adalah ruangan keluarga yang berfungsi sebagai tempat berkumpul dan melakukan kegiatan sehari-hari para anggota keluarga yang berhubungan dengan kegiatan sosial. Ruangan ini terletak di sebelah samboyang

Tangnga Boyang mempunyai ukuran yang lebih lebar dibandingkan dengan samboyang. Jika samboyang diperuntukan untuk menjamu tamu, Tangnga Boyang adalah ruangan yang lebih privasi. 

  • Bui Boyang 
Bui Boyang

Bui Boyang adalah ruangan yang terletak paling belakang. Ruangan mempunyai beberapa kamar tidur atau yang disebut dengan songi

Beberapa songi tersebut dibagi menjadi beberapa kamar sesuai dengan jumlah anggota keluarga yang menghuni rumah tersebut. Jika pemilik rumah mempunyai anak gadis maka songi dibuat dengan pengamanan yang maksimal sehingga anak gadis mereka terlindungi. 

  • Tapang
TapangSumber: beautiful-indonesia.umm.ac.id

Tapang adalah sebuah loteng yang terletak di bagian atas. Dulu, ruangan ini adalah tempat bagi calon pengantin tinggal untuk mengikuti upacara adat yang berlaku. Lalu, fungsi Tapang mengalami pergeseran. 

Sekarang Tapang digunakan sebagai gudang tempat penyimpanan barang-barang milik pemilik rumah. Tapang terletak tersembunyi sehingga ruangan ini mempunyai makna sendiri bagi calon pengantin. Selain itu, ruangan ini pun adalah perlambang kesucian sebelum hari pernikahan tiba. 

  • Paceko 
PacekoSumber: tommuanemandaronline.blogspot.com

Dalam bahasa Indonesia Paceko adalah dapur. Ruangan belakakang ini digunakan untuk kegiatan memasak dan menyiapkan hidangan lainnya serta menyimpan bahan makanan. 

Paceko dibangun menyilang dari bangunan utama dan luasnya hampir sampai dengan ruangan lainnya. Di ruangan ini terdapat ruangan lain, yaitu kamar mandi atau pattetemeangang

  • Lego-Lego
Lego-LegoSumber: tamanmini.com

Ruangan ini adalah beranda Rumah Boyang. Kalau di daerah lagi lego-lego disebut dengan gazebo. Lego-lego dibangun dengan memakai atap tanpa dinding. Ruangan ini adalah ruangan tempat bersantai keluarga ketika sore. Lego-lego mempunyai ukuran yang luas. Letaknya berada paling depan.

Jika ada tamu, mereka bisa duduk-duduk di tempat ini sebelum masuk ke ruangan samboyang. Selain itu, lego-lego digunakan pula untuk menonton acara kesenian di depan rumah. Ada ukiran indah yang menghiasi kayu yang digunakan untuk membangun lego-lego

  •  Naong Boyang
 Naong Boyang

Naong Boyang adalah kolong rumah pada Rumah Boyang. Area ini mempunyai banyak fungsi, yakni tempat memelihara hewan ternak atau kandang yang dalam bahasa orang Mandar disebut rambang. Naong Boyang juga digunakan sebagai tempat menyimpan alat-alat pertanian atau peralatan melaut. 

Bagi para wanita, Naong Boyang digunakan sebagai tempat untuk menenun kain atau biasa disebut manette. Terkadang, tempat ini pun digunakan sebagai tempat berteduh kala hujan turun. 

2. Gambaran Tentang Rumah Adat Banoa Sibatang

Gambaran Tentang Rumah Adat BoyangSumber: indonesia-tourism.com

Jika Rumah Boyang ditinggali oleh suku Mandar, beda lagi dengan rumah Banoa Sibatang. Rumah adat ini dihuni oleh masyarakat suku Kalumpang atau Galumpang. Konon, rumah adat Banoa Sibatang dipengaruhi oleh bangsa Austronesia yang pernah menginjakan kaki di tanah Sulawesi Barat ini. 

Pengaruh tersebut tercermin dari pola lantai yang menyerupai rakit. Sementara itu, rumah adat ini pun mendapat pengaruh suku Toraja. Ini terlihat dari penggunaan atap yang mirip dengan atap rumah tongkonan. 

Konstruksi Atap

Konstruksi Atap

Atap rumah Banoa Sibatang yang mirip rumah orang Toraja terbuat dari bahan-bahan alami, misalnya saja terbuat dari kayu sirap, nipah, rumbia, ijuk, kayu besi dan ilalang. Sedangkan keseluruhan bangunan rumah adat Banoa Sibatang terbuat dari bahan kayu. 

Teknik pembuatan rumah ini tidak menggunakan paku. Dan untuk membuat atap ini, masyarakat suku Kalumpang menggunakan parang labo, perkakas khusus suku Kalumpang. Hal ini yang membuat rumah adat ini begitu istimewa. 

Rumah ini dibangun dengan teknik simpul dan ikat. Ini membuat rumah kokoh dan terjaga daya tahannya. Rumah adat ini dibangun dengan model rumah panggung dengan tiang penyangga yang tinggi. Semakin tinggi tiang penopang, semakin tinggi pula status sosial yang dimiliki oleh pemilik rumah. 

Namun, sebetulnya fungsi lain dari penggunaan tiang tinggi pada rumah adat Banoa Sibatang adalah untuk menghindari banjir kala musim penghujan tiba. 

Nah, itu dia tentang rumah adat Sulawesi barat yang sederhana tapi sangat memperhatikan kondisi dan keseimbangan alam ini. dalam membangun rumah adat ini, para leluhur dan nenek moyang kita sangat memperhatikan tanda-tanda alam dalam membangun hunian. 

Inilah yang menyebabkan rumah dapat bertahan beratus-ratus tahun tanpa menggunakan material modern. Ada baiknya kita belajar dari nenek moyang kita tersebut sehingga tempat tinggal kita tidak hanya nyaman untuk kita tinggali tapi juga aman bagi alam yang kita huni. 

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram