4 Rumah Adat Asal Sulawesi Selatan yang Sangat Unik

Ditulis oleh Syarip Ahmad D

Indonesia adalah negara yang kaya budaya. Tiap provinsi di negara ini punya budaya termasuk rumah adatnya masing-masing, tidak terkecuali Sulawesi Selatan. Provinsi ini mempunyai empat jenis rumah adat yang dibedakan berdasarkan sukunya. Beberapa rumah adat Sulawesi Selatan diantaranya rumah adat Bugis, rumah adat Luwu, rumah adat Makassar, juga rumah adat Toraja.

Umumnya rumah adat dari Sulawesi Selatan berupa rumah panggung yang tingginya bisa mencapai sampai tiga meter. Tak hanya bentuknya yang terletak jauh dari permukaan tanah, rumah adat ini juga memiliki bentuk atap yang unik. Untuk kamu yang tertarik dengan gaya arsitektur rumah adat di Sulawesi Selatan, yuk simak informasinya berikut ini.

1. Rumah adat Suku Toraja

Rumah adat Suku Toraja

Tongkonan adalah rumah adat Sulawesi Selatan yang berasal dari suku Toraja. Nama rumah adat ini asalnya dari bahasa Toraja, yaitu “tongkon” yang artinya duduk. Rumah tongkonan bentuknya mirip seperti bentuk perahu yang berasal dari Kerajaan Cina. 

Adapun makna di balik bentuk atap rumahnya adalah menjadi pengingat bagi mereka bahwa nenek moyang orang Toraja dahulu datang ke Sulawesi menggunakan perahu.  Fungsi dari rumah tongkonan di antaranya sebagai To Ma’ Parenta, yaitu pusat pemerintahan. 

Fungsi yang kedua yaitu sebagai rumah tinggal. Dikarenakan kemegahan dari rumah adat ini, dahulu hanya kalangan bangsawan dan hartawan yang memiliki rumah tongkonan.  Rumah adat ini juga merupakan penanda status sosial dari pemiliknya. 

Buktinya adalah keberadaan kepala kerbau yang terpasang di depan rumah. Status pemilik rumah akan terlihat semakin tinggi jika jumlah kepala kerbau yang terpasang semakin banyak.  

Pembangunan rumah tongkonan tidak bisa sembarangan. Rumah harus dibangun sesuai dengan aturan-aturan tertentu yang dipercaya oleh para nenek moyang suku Toraja. Masyarakat suku ini mempunyai kepercayaan tentang hubungan erat antara mereka dengan leluhurnya.

Rumah tongkonan memiliki tiga lapisan dengan bentuk segi empat yang merupakan simbol kehidupan manusia. Simbol itu terbagi atas kelahiran, kehidupan, pemujaan, serta kematian. Bentuk segi empat ini juga adalah simbol empat arah mata angin, yaitu barat, timur, utara, serta selatan.

Arah untuk rumah tongkonan adalah menghadap ke utara. Ini adalah lambang dari awal kehidupan. Bagian belakang rumah menghadap ke arah selatan yang melambangkan akhir kehidupan. Rumah Tongkonan terbagi jadi tiga bagian, yaitu rattiangbanua, kale banua, dan suluk banua

Rattiangbanua adalah bagian atas. Bagian ini fungsinya untuk menyimpan benda pusaka. Beragam benda pusaka yang disimpan ini tentunya mempunyai nilai kesakralan juga merupakan harta berharga untuk suku Toraja. 

Untuk atapnya dibuat dari susunan bambu pilihan. Bambu tersebut diikat memakai ijuk dan rotan. Atap bambu ini kuat sekali sehingga dapat bertahan sampai ratusan tahun.

Kale banua adalah bagian tengah. Ruangan ini adalah bagian utama rumah yang dibagi jadi tiga bagian. Tengalok yang terletak di sebelah utara memiliki fungsi sebagai ruang tamu juga ruang tidur untuk anak-anak. Ruangan ini juga terkadang dipakai sebagai tempat untuk meletakkan sesajen. 

Ada juga ruang sali yang berada di bagian tengah. Ruang ini merupakan tempat pertemuan keluarga, ruang makan, dapur, juga tempat bersemayam para anggota keluarga yang sudah meninggal. 

Adanya jasad di ruangan tersebut dianggap hal yang biasa, bahkan mereka justru semakin dekat  dengan ruh leluhur. Yang terakhir yaitu ruang sambung. Ini adalah ruang khusus bagi kepala keluarga. Suluk banua adalah bagian bawah. Tempat  ini dipakai untuk hewan peliharaan juga menjadi tempat untuk penyimpanan alat pertanian.

Ciri khas rumah tongkonan yang lain yaitu adanya ukiran di dinding yang merupakan kekhasan suku Toraja. Warna pada ukiran jumlahnya hanya empat, yaitu hitam, putih, kuning, dan merah. Ada alasan dibalik pemilihan warna-warna itu. Tiap warna memiliki makna tersendiri.

Putih artinya kesucian juga melambangkan tulang. Merah lambang dari kehidupan manusia. Kuning lambar dari anugerah Sang Maha Kuasa yang dalam bahasa Toraja dinamakan Puang Matua. Sementara warna hitam lambang dari kegelapan dan kematian.

2. Rumah Adat Suku Makassar

Rumah Adat Suku MakassarSumber: indonesiakaya.com
1 2»
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram