5 Senjata Tradisional Sumatera Selatan Hasil Akulturasi Budaya

Ditulis oleh Siti Hasanah

Sumatera Selatan seperti halnya daerah lain di Indonesia juga mempunyai budaya dan sejarahnya sendiri. Warisan budaya provinsi ini yang bisa disaksikan sampai hari ini termasuk musik tradisional, tari tradisional sampai senjata tradisional Sumatra Selatan.

Jika bicara soal clurit, pasti orang akan langsung teringat dengan senjata tradisional dari Madura, Jawa Timur. Menyebut kujang, orang akan langsung ingat dengan daerah Jawa Barat atau juga rencong yang membuat orang teringat Aceh. Nah, bagaimana dengan senjata tradisional Sumatera Selatan? Apa sajakah nama senjatanya? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini.

1. Keris Palembang

Keris PalembangSumber: pinterest.com

Senjata keris keberadaannya memang tak bisa dilepaskan dari sejarahnya di zaman dulu pada masa kerajaan-kerajaan Indonesia. Untuk keris Palembang ini terkait erat dengan sejarah perkembangan dari Kerajaan Sriwijaya yang dahulu berkuasa di wilayah Palembang dan Sumatera Selatan.

Memang awalnya senjata tradisional ini bukan dari daerah Sumatra, melainkan dari daerah Jawa karenanya banyak dikenal berbagai jenis Keris Jawa maupun Keris Sunda.

Palembang sendiri mempunyai senjata yang dinamakan Keris Palembang. Senjata tradisional Sumatera Selatan ini mempunyai kekhasan tersendiri yang berbeda dari keris-keris asal daerah lainnya.

Keris Palembang mempunyai desain lekukan bilah atau luk yang jumlahnya ganjil. Terdapat keris dengan 7 lekukan, 9 lekukan, hingga 13 lekukan. Senjata ini juga mempunyai ciri pada bentuk sudutnya yang agak lebar, lebih lancip, dan ukurannya lebih panjang.

Pembuatan keris Palembang menggunakan tiga unsur logam, yaitu pamor, baja, serta besi. Ada juga ciri khas lainnya yang terletak pada gagangnya. Gagang keris Palembang dibuat dari bahan gading atau kayu keras.

Kemudian gagang tersebut dibentuk mirip dengan kepala burung, yang adalah ciri khas dari keris-keris Melayu. Tak hanya itu, keris Palembang juga mempunyai keunikan pada sarung kerisnya, atau umum dinamakan dengan istilah warangka. Bentuk warangkanya biasanya bentuknya mirip perahu bidar.

Ini merupakan simbol untuk kedaulatan Kesultanan Palembang. Di masa lalu Kesultanan Palembang merupakan kerajaan maritim terbesar di wilayah nusantara yang pernah berkuasa. 

Selain berguna sebagai senjata untuk mempertahankan dan menolong diri, dahulu keris Palembang juga digunakan sebagai simbol kebangsawanan. Keris ini juga digunakan untuk kelengkapan upacara keagamaan dan sebagai bentuk legitimasi kekuasaan.

Sampai sekarang, keris ini masih digunakan, biasanya untuk aksesoris bagi baju adat tradisional yang berasal dari Sumatera Selatan. Seperti halnya di Jawa, pada upacara pernikahan adat Sumatera Selatan, keris Palembang juga sering dipakai mempelai pria, yang disematkan pada busana adatnya.

2. Tombak Trisula

Tombak TrisulaSumber: ringkaskata.com

Senjata ini menjadi satu dari beberapa senjata tradisional Sumatera Selatan. Seperti halnya keris, tombak trisula juga dapat dijumpai di berbagai daerah di Indonesia dan termasuk di daerah Sumatera Selatan.

Tombak trisula yang menjadi senjata tradisional Sumatera Selatan ini dipercaya memiliki kekuatan yang hebat dan tak lupa ada juga unsur sejarah serta mitologinya. Ini yang menjadi pembeda trisula dengan senjata tradisional lainnya dari Sumatera Selatan.

Senjata ini belum diketahui mulai digunakan oleh masyarakat Sumsel walaupun diakui sebagai salah satu senjata tradisional Sumatera Selatan.Trisula ini mempunyai mata tiga dan banyak muncul di beragam kisah Yunani juga Romawi.

Kedua sisi trisula Palembang merupakan keunikan yang membedakannya dari trisula lainnya. Terdapat tiga ujung lancip pada bagian mata tombak sementara sisi lainnya tumpul. Oleh karenanya tombak trisula ini tajam sekali.

Perkembangan agama Hindu di daerah Sumsel di era Kerajaan Sriwijaya dipercaya oleh beberapa sejarawan percaya sejalan dengan perkembangan penggunaan trisula. Dewa Siwa, yaitu satu dari dewa trimurti, dewa agama Hindu memiliki senjata trisula ini. Senjata ini adalah senjata pegangannya.

Tombak trisula yang menjadi senjata Dewa Siwa dalam mitologis Hindu ini dipercaya sebagai simbol keberanian serta kebijaksanaan. Sementara di Palembang, serampang merupakan nama yang diberikan untuk senjata ini.

Dari segi arkeologi, para ahli berpendapat bahwa senjata ini mulai dikenal semenjak ratusan tahun yang lalu saat Hindu Siwa masuk ke daerah Nusantara. Dulunya Kerajaan Sriwijaya merupakan penguasa jalur perdagangan di Asia Tenggara.

Banyak penemuan tombak trisula yang akhirnya ditempatkan di Museum Balaputradewa. Provinsi Sumatra Selatan menjadikan tombak trisula ini jadi ikon budayanya. Panjang tombak ini sekitar 180 cm. Dahulu senjata ini sering digunakan sebagai senjata utama oleh prajurit kerajaan Sriwijaya.

Kemudian terjadilah proses akulturasi budaya yang terjadi di antara masyarakat asli dari Kerajaan Sriwijaya dengan pendatang yang adalah para pedagang Hindu. Para pendatang itu berdagang sambil menyebarkan agama mereka.

3. Kudhok

KudhokSumber: asyraafahmadi.com

Senjata kudhok bentuknya berupa sebuah bilah pisau yang memiliki ukuran kecil serta bentuk layaknya badik dari wilayah Lampung. Bahan untuk bilahnya berupa material logam berkualitas yang ditempa. Untuk bagian gagang dan sarungnya dibuat dari kayu jati.

Kudhok sering dibawa oleh laki-laki sebagai senjata untuk jaga diri. Hingga saat ini, di masyarakat Pagar alam Hulu kebiasaan membawa kudhok masih bisa ditemukan tujuannya untuk berjaga-jaga. Namun kebiasaan ini hampir sudah jarang ditemui di masyarakat modern.

Senjata ini mempunyai beberapa jenis, tapi kudhok jenis betelk, luncu, gerahang, dan kudhok yang berbentuk rambai ayam adalah jenis yang paling digemari. Ketika membuat kudhok, proses yang paling lama adalah proses penempaan serta tahap pembakaran.

Waktu pembuatan kudhok akan lebih lama lagi bila pembeli kudhok memesan sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Bahkan, untuk membuat kudhok, pembuat besinya ada yang melakukan pendekatan khusus pada konsumennya supaya kudhok yang dihasilkan seperti apa yang diinginkan pemesan.

Untuk sekarang ini, kudhok dapat dengan mudah dijumpai di daerah Pagaralam. Hal itu karena di sini kudhok dijual sebagai cinderamata untuk para turis. Ukurannya bisa kecil ataupun besar. Kisaran harganya sekitar Rp250.000.

Tak hanya itu, kudhok juga banyak digunakan oleh masyarakat Bumi Besemah pada kegiatan berkebun juga berladang maupun dijadikan pajangan dalam rumah.

4. Klewang Hembrug

Klewang Hembrug

Satu dari beragam senjata tradisional Sumatera Selatan ini bernama klewang hembrug. Senjata ini bentuknya pedang bermata satu dan mempunyai ukuran yang cukup panjang.

Jika dilihat sekilas, klewang memiliki bentuk yang hampir mirip dengan golok maupun kampilan. Senjata klewang sendiri memiliki panjang yang beragam, mulai dari 36 cm hingga 76 cm.

Terdapat dua jenis klewang, yaitu klewang dengan bentuk pendek sampai yang dibuat lurus dan klewang dengan bentuk panjang melengkung. Walaupun senjata tradisional ini asalnya dari daerah Sumatera Selatan, tapi menurut catatan sejarah, senjata ini ternyata digunakan juga saat perang Aceh.

Sampai sekarang senjata tradisional ini masih banyak dipakai, khususnya sebagai senjata untuk mempertahankan diri ketika ada serangan musuh. Namun, bisa dibilang keberadaannya sudah sangat terbatas karena tidak banyak warga yang menyimpannya sebagai warisan dari nenek moyang.

5. Skin

Skin

Senjata tradisional Sumatera Selatan ini disebut dengan skin yang mempunyai banyak istilah, seperti jembio, rambai ayam, serta taji ayam karena mempunyai bentuk yang mirip dengan taji ayam jantan.

Skin adalah senjata pisau genggam yang ukurannya pendek dan digunakan sebagai senjata senjata tusuk. Kedua bilah dua sisi berbentuk melengkung dan runcing. Diduga kemunculan senjata ini adalah hasil dari proses asimilasi kebudayaan Tionghoa dengan melayu.

Biasanya pandai besi dapat membuat senjata skin dengan menggunakan bahan baja berkualitas tinggi yang mirip seperti kerambit dari Sumatera Barat tetapi ukurannya lebih kecil.

Untuk jenis skin rambai ayam skin biasanya dibuat dengan panjang sekitar 25 – 30 cm, Sedangkan untuk skin taji ayam ukurannya antara 10 – 15 cm.

Bagian pegangannya dibuat dari bahan kayu yang dilengkapi dengan baut atau juga direkatkan dengan bilah di ujung yang tidak tajam lalu diberi hiasan ukiran yang apik. Di ujung pegangan tadi dilengkapi juga dengan sebuah lubang, yang tujuannya agar skin ini dapat dibawa dengan jari.

Sementara, untuk sarungnya digunakan bahan kulit binatang, contohnya sapi dan kambing. Namun, dengan berkembangnya zaman, sekarang sarung ini banyak yang dibuat menggunakan bahan sintetis yang dilakukan oleh para penjahit pembuat tas kulit.

Biasanya senjata ini banyak dipakai apabila dalam kondisi mendesak juga dalam jarak yang dekat. Senjata ini menurut keyakinan dari masyarakat Sumatera Selatan mempunyai kedudukan yang cukup penting serta tinggi untuk pemiliknya.

Skin tak hanya dipakai sebagai senjata, tapi juga dipercayai merupakan barang keramat yang memiliki kekuatan magis serta sakti. Menurut pandangan budaya, skin mempunyai nilai filosofi tersendiri.

Pada senjata ini terdapat nilai estetika yang menceritakan nilai-nilai kemanusiaan, seperti keindahan, ketelitian, ketekunan, serta kesabaran. Keindahan skin dinilai dari bentuk yang dibuat sedemikian rupa hingga memancarkan nilai keindahannya.

Untuk nilai ketekunan, kesabaran, dan ketelitian terlihat dari proses pembuatannya yang memerlukan rasa sabar, tekun, dan harus teliti. Karena unik, desain skin juga ikut muncul pada bentuk obor Asian Games 2018 yang dikirab mengelilingi wilayah Asia.

Meskipun senjata tradisional Sumatera Selatan terbilang tidak sebanyak tetapi keberadaan senjata-senjata ini tetap penting untuk diketahui masyarakat terutama kaum muda. Tujuannya agar mereka akan tetap mengetahui senjata-senjata ini meskipun tak lagi menggunakannya.

Budaya Sumatera Selatan terkait erat dengan Kerajaan Sriwijaya. Begitu pun dengan senjatanya tradisionalnya, ada yang terkait dengan kerajaan tersebut, seperti tombak trisula. Nah, apakah kamu tahu senjata tradisional dari daerahmu?

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram