Yuk Berwisata Flora & Fauna di Tahura Djuanda Bandung

Ditulis oleh Dhini Oktavianti

Beberapa orang bila disebutkan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung mungkin terlintas taman dalam hutan atau mirip seperti Kebun Raya Bogor. Sebenarnya Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ini sebenarnya hutan. Akan tetapi, dikelola dengan baik sehingga aman untuk dikunjungi dengan tujuan berolahraga atau sekedar jalan-jalan bersama teman atau keluarga.

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda atau Tahura Djuanda ini adalah kawasan konservasi yang dulunya merupakan sebuah hutan lindung. Di tahun 1960 silam, hutan lindung yang dikenal dengan nama Pulosari ini disulap menjadi Taman Hutan Wisata Alam serta Kebun Raya.

Nama Tahura Djuanda sendiri diambil dari nama Perdana Menteri ke-10 Indonesia, yakni Ir. H. R. Djuanda Kartawidjadja. Sempat berubah nama menjadi Taman Wisata Curug Dago di Tahun 1980, taman hutan raya dengan luas sekitar 526 hektar ini resmi menjadi Taman Hutan Raya Ir. H Djuanda sejak tahun 1985 silam.

Tahura Djuanda dengan keasrian alamnya yang terjaga, menjadi rumah bagi ragam jenis flora dan fauna. Selain menikmati pemandangan sambil jalan santai, kamu juga bisa olahraga atau foto-foto di sini.

Wahana dan Spot Populer

Saat masuk ke area Tahura Djuanda, kamu akan langsung disuguhi dengan pohon pinus yang sangat indah. Area ini sangat cocok untuk sesi pemotretan atau sekedar untuk posting di instagram. Tidak jauh dari situ, kamu bisa melihat berbagai koleksi tumbuhan seperti pohon tusam, pohon jeruk bali, pohon peusar, bungur daun kecil, pohon kenanga, bayur Sulawesi, gandaria hingga pohon bunga anggrek terkecil di dunia.

Yang menarik, di sini juga terdapat 2 bunga bangkai yang ditanam sejak tahun 2007 yang lalu. Bunga ini biasanya mekar setiap beberapa tahun sekali. Nggak cuma itu aja, di Tahura Djuanda ada banyak koleksi tumbuhan lain seperti ekaliptus, kayu manis, meranti, pohon leunyi hingga pohon sirsak dan cedar Honduras.

Untuk koleksi faunanya, di sini kamu bisa melihat beragam jenis burung seperti kepodang dan ketilang hingga kawanan monyet. Tapi ingat, kalau kamu berkunjung ke sini dan ketemu sama monyet, usahakan untuk tidak memberi mereka makan, ya.

1. Museum Ir. H. Djuanda

Museum Ir. H. Djuanda

Sudah tahukah kamu dengan tokoh Ir. H. Djuanda? Jika hanya sebatas mengetahui beliau sebagai tokoh pahlawan nasional, sepertinya kamu perlu mengunjungi Museum Ir. H. Djuanda yang ada di kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. 

Museum ini berukuran 8 x 10 meter yang berisi tentang hal-hal mengenai pahlawan nasional tersebut. Piagam penghargaan, foto besar, koleksi herbarium, offset satwa sampai artefak purbakala dipajang di dalam museum ini. 

2. Goa Jepang

goa jepang

Sekitar 200 meter dari pintu gerbang kamu akan sampai di Goa Jepang. Konon, goa ini dulunya dijadikan sebagai tempat persembunyian para penjajah.

Goa Jepang ini memiliki 4 buah pintu masuk, akan tetapi di dalamnya cukup banyak cabang seperti labirin. Jika ingin masuk pastikan kamu membawa alat penerangan karena di dalamnya sangat gelap. Kamu juga bisa menyewa senter dari tukang senter yang ada di sekitar goa. Harga sewa senternya hanya Rp5ribu saja untuk satu unitnya. Kalau kamu takut tersesat, kamu bisa juga sewa jasa guide dengan hanya merogoh kocek sebesar Rp30 ribu.

3. Holland Spot

holland spot

Tidak jauh dari Goa Jepang ada area menarik yang bernama Holland Spot. Di sini kamu bisa sewa kostum dan foto-foto ala orang Belanda. Keren, nggak tuh? Kalau lapar, di Holland Spot juga banyak menu makanan dan minuman yang lezat lho seperti singkong keju dan pisang goreng gula yang enak. Ada juga nyobain es black tea yang seger banget. Kalo ke sini, jangan lupa cobain sendiri, ya!

4. Goa Belanda

goa belanda

Beberapa puluh meter dari Holland spot kita akan sampai di Goa Belanda. Goa ini bentuknya paralel sehingga kamu tidak akan tersesat ketika berkeliling di dalamnya. Goa ini juga lebih rapi dibandingkan dengan Goa Jepang.

Goa Belanda ini sering dijadikan sebagai tempat uji nyali. Konon di Goa ini ada satu kata yang tidak boleh diucapkan karena akan membuat marah para penunggunya. Walau Goa Jepang dan Belanda ini terkenal dengan keangkerannya, tidak sedikit orang yang tetap tertarik untuk masuk ke dalam dan menjelajah.

Di depan goa belanda terdapat ruang terbuka yang cukup luas. Biasanya banyak monyet yang berkeliaran di sini. Tapi kamu tidak perlu khawatir karena mereka tidak akan mengganggu jika kamu juga tidak mengganggunya.

Di sini juga ada satu pohon yang cukup menarik bernama Ki Hampelas. Pohon ini punya daun yang kasar di permukaannya. Jika dikeringkan, daunnya bisa digunakan sebagai ampelas untuk menghaluskan permukaan kayu.

5. Jembatan Merah

jembatan merah

1 2»
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram