Yang Perlu Kamu Ketahui tentang Tari Barong dari Bali
Pulau Dewata Bali popular akan kesenian dan tradisi dan kebudayaannya yang terjaga hingga kini. Dua unsur budaya tersebut sangat kental dalam kehidupan orang Bali. Di tengah perkembangan zaman yang kian berkembang Bali mampu menjaga tempat bagi tradisinya sehingga tetap menjadi daya tarik wisata yang membuat para pelancong tertarik pada Bali.
Salah satu atraksi dari Bali yang membuat orang tertarik adalah tari Barong. Tari tradisional yang sarat akan nilai filosofis ini adalah tari yang dimainkan oleh satu atau dua orang yang menggunakan kostum dan topeng khusus memyerupai binatang berkaki empat. Yuk, simak fakta-fakta menarik dari tari Barong yang sudah ada sejak abad ke-19 ini.
Asal Usul Tari Barong

* sumber: kumpulanilmu.com
Istilah Barong dipercaya berasal dari kata Bahrwang. Bahrwang dalam mitos tari Barong adalah sejenis beruang. Konon beruang tersebut memiliki kekuatan gaib yang begitu sakit sehingga banyak dipuja sebagai pelindung dari kekuatan jahat.
Tari Barong menggambarkan pertarungan antara kebaikan (dharma) melawan kejahatan (adharma). Dalam cerita tari Barong penari Barong mewujudkan sosok kebaikan, sedangkan kebathilan diwujudkan oleh sosok Rangda yang menyeramkan dan bertaring runcing.
Menurut beberapa keterangan tentang kesenian tari Barong ada yang menyebutkan bahwa tari tradisional ini merupakan bagian dari kesenian masyarakat Austronesia.
Maksud dari kesenian Austronesia adalah kisah yang menceritakan tentang Pancering Jagat dan sang istri, Ayu Ratu Pingit Dalem Dasar. Selain itu, ada pula yang menyebutkan bahwa tari Barong berasal dari cerita suci dalam Itihasa Bali.
Kisah Barong dan Rangda ada kaitannya dengan cerita ketika Dewa Siwa mencari Dewi Uma. Ada pula yang menceritakan bahwa tari Barong adalah saduran dari Barongsai dalam kesenian Barongsai dari Tiongkok.
Sayangnya, keterangan tersebut dibantah oleh banyak pihak. Pasalnya di dalam kesenian tersebut terdapat banyak sekali perbedaan. Dalam tari Barong terdapat nilai kebaikan di dalam cerita dan sering diselingi dengan candaan.
Pendapat lain mengatakan bahwa kesenian tari Barong merupakan pergantian dari Reog Ponorogo yang dibawa oleh Raja Airlangga yang pada saat itu mengungsi ke Bali. Barong (Reog) Ponorogo mengalami penyeusaian dengan masyarakat dan kebudayaan Bali.
Keterangan tentang itu didukung oleh adanya kesamaan mahkota yang dikenakan saat tampil. Sedangkan untuk sosok Rangda dipengaruhi oleh Bujang Ganong. Kesamaan lainnya yaitu tetang adanya sekelompok orang yang mendalami ilmu kesaktian kepada leluhur.
Fungsi dan Makna Tari Barong
Seperti yang telah kita ketahui bahwa tari Barong erat hubungannya dengan kesakralan dan mistis. Saking sakralnya tari Barong dianggap setara dengan kekuasaan dewa-dewa umat Hindu dan diberi gelar yang tinggi oleh masyarakat Bali.
Gelar-gelar yang dimaksud dalam tari Barong yaitu Ratu Lingsir, Ratu Gede dan Ratu Sakti. Penamaan tersebut diambil berdasarkan mitologi penjelmaan atau simbol dewa Brahmana yang konon dapat menghalau kekuatan jahat yang menyebarkan penyakit.
Dan jika dilihat dari mitologinya tari Barong berfungsi untuk mengusir penyakit dan gangguan dari roh jahat yang menggangg manusia. Namun, seiring perkembangan zaman fungsi tari Barong mengalami pergeseran.
Perubahan fungsi tersebut tak luput dari pengaruh struktur sosial yang terjadi pada masyarakat Bali. Di samping itu pula, perubahan tersebut diduga disebabkan oleh idealisme dan kepentingan kelompok tertentu seperti seniman Bali, adat sampai pemerintahan di Bali.
Untuk menghindari perdebatan antar elemen masyarakat maka dibuatlah solusi bagi tari Barong, yaitu diciptakannya tari Barong profan yang menyerupai tari Barong sakral Bali sebagai budaya yang menjembatani batas sakral dan tidaknya tari Barong di Bali.
Perbedaan kesakralan dalam tari Barong dilihat dari unsur-unsu tari yang ada, seperti tempat pelaksanaan tari, para aktor, waktu, gerakan, alur cerita dan ritualnya. Kepemimpinan dan wadah tari Barong yang sakral dan tidaknya pun mempunyai perbedaan.
Pertunjukan Tari Barong
Dalam pertunjukan tari Barong para aktor dan penari mengenakan kostum dan topeng khusus. Kostum dan topeng yang dikenakan sarat akan makna. Tari Barong dari Bali terdiri dari beberapa macam. Masing-masing tari Barong mempunyai cerita yang berbeda.
Tari Barong Ket atau Keket adalah jenis tari Barong yang paling umum dan paling sering dipentaskan. Tari Barong Ket adalah yang paling lengkap dalam pembedaharaan gerakan dan bentuknya.
Dalam bentuknya tari Barong memadukan bentuk singa, macan dan sapi serta naga. Badan binatang dalam tari Barong dihiasi oleh kulit yang diukir dengan ratusan kaca cermin berukuran kecil. Kaca-kaca tersebut terlihat seperti permata saat tertimpa cahaya.
Barong Ket ditarikan oleh dua orang penari yang disebut Juru Saluk dan Juru Bapang. Dalam pertunjukan ini Barong dipasangkan dengan Rangda yang merupakan sosok seram melambangkan kejahatan.
Pementasan tari Barong Ket menceritakan tentang pertempuran abadi antara kebaikan dan kejahatan. Gamelan yang mengiringi tari Barong Ket disebut Gamelan Semar Pangulingan.
Sementara itu, dalam kesenian tari Barong ada yang disebut Barong Bangkal. Barong ini berbentuk babi dewasa jantan yang di Bali disebut Bangkal. Sementara babi betina disebut Bangkung. Tari Barong Bangkal digelar pada perayaan Galungan-Kuningan dengan cara Ngelelawang atau dalam bahasa Indonesia disebut berkeliling desa dari pintu ke pintu. Gamelan yang mengiringi tari Barong Bangkal disebut Gamelan Batel atau Tetamburan.
Tari Barong Bangkal sama dengan Barong Macam, yakni dibawakan dengan cara Ngelelawang. Bedanya pementasan tari Barong Macam dilengkapi oleh dramatari sejenis Arja atau opera tradisional Bali.
Sedangkan Tari Barong Landung yang merupakan salah satu jenis tari Barong dari Bali ini ditarikan oleh dua penari yang diiringi oleh Gamelan Batel. Tari Barong Landung mirip kesenian Ondel-Ondel dari Jakarta.
Kostum Barong Landung mempunyai lubang di bagian perut sebagai lubang pandang bagi penari yang memakan kostum Barong. Di beberapa tempat di Bali Barong Landung berpasangan dan memiliki perannya masing-masing. Ada mantri, permaisuri, dayang, dll.
Dari semua jenis Tari Barong dari Bali Barong Kedingkling adalah tari barong yang bentuknya sangat berbeda. Tri barong kostum memiliki kostum topeng yangmasiing-masing topengnya ditarikan oleh seorang penari.
Cerita dalam tari Barong Kedingkling mirip dengan kesenian wayang orang. Pementasan tari Barong Kedingkling sama dengan pementasan Barong Macan dan Barong Bangkal, yakni dengan cara berkeliling desa dari pintu ke pintu.
Gamelan yang mengiringi pementasan tari Barong Kedingkling adalah Gamelan Batel dan Babonangan. Ada pula tari Barong Asu yang termasuk tari Barong dari Bali yang langka dan dikeramatkan, sama seperti tari Barong Gajah. Tari Barong Asu hanya terdapat di beberapa desa di Badung dan Tabanan. Sementara tari barong Gajah ada di Gianyar, Badung, Tabanan dan Bangli.
Tari Barong Asu dipentaskan pada hari-hari tertentu. Pada tari Barong Asu penari diiringi musik gamelan Batel atau istilah lainnya Baleganjur. Kedua barong ini dipentaskan dengan cara berkeliling desa.
Tari Barong Brutuk pun termasuk langka dan hanya dipentaskan pada saat-saat tertentu. Namun, bentuk barong ini lebih primitif dibandingkan dengan barong dari Bali lainnya. Topeng yang dikenakan penari dalam tari Barong Brutuk terbuat dari batok kelapa.
Kostum tari Barong Brutuk terbuat dari daun pisang kering atau biasa disebut keraras. Barong ini melambangkan sejenis mahluk-mahluk suci yang mengiringi Ida Ratu Pancering Jagat yang tinggal di istana di Pura Pancering Jagat, Trunyan.
Para penari tari Barong Brutuk adalah remaja yang telah disucikan. Mereka membawa cambuk yang dimainkan sambil berlari-lari mengelilingi pura. Dalam pementasan Barong Brutuk para penari diiringi oleh gamelan Belaganjur atau Babonangan.
Nah itu dia hal-hal yang perlu kamu ketahui mengenai tari Barong dari Bali yang sangat terkenal. Setelah membahas tari barong dan jenis-jenisnya, kamu tertarik untuk menonton pertunjunkan tari tradisional ini?