10 Tarian Adat Betawi yang Jadi Bukti Akulturasi Budaya

Ditulis oleh Siti Hasanah

Tari Lenggang Nyai yang merupakan tarian adat Betawi yang diciptakan pada tahun 1998 oleh Wiwiek Widiastuti. Dia merupakan seorang koreografer yang berasal dari Yogyakarta. Tari ini terinspirasi oleh Kisah Nyai Dasimah. 

Di dalamnya terdapat cerita manusia yang merasa bimbang ketika memilih pasangan hidup. Nyai Dasimah kebingungan harus memilih antara pria Belanda dengan pria Indonesia. Dia pun membuat keputusan dengan mantap dan memilih untuk menikah dengan pria Belanda.

Nasib menyedihkan menimpanya setelah menikah dengan pria Belanda tersebut. Dia tidak menemukan kebahagiaan. Nyai Dasimah pun melakukan perlawanan dalam berbagai bentuk. Intinya, tarian ini menarik sekali bila dibuat jadi sebuah film layar lebar.

6. Tari Renggong Manis

Tari Renggong ManisSumber: ayobandung.com

Tarian Renggong Manis merupakan salah satu tarian adat Betawi yang menceritakan kebersamaan para remaja putri. Seni tari ini adalah gabungan dari berbagai unsur kebudayan seperti Betawi, Cina, Arab, serta India.

Tari renggong manis juga dibawakan untuk berbagai tujuan khususnya penyambutan tamu serta hiburan untuk acara pembuka. Alat musik yang mengiringi tari ini adalah gambang kromong. Motif serta corak pakaian yang dikenakan untuk tarian ini terpengaruh oleh budaya Cina.

7. Tari Sirih Kuning

Tari Sirih KuningSumber: twitter.com

Tarian adat Betawi ini bernama tari sirih kuning yang dibawakan secara berpasangan dan sebagai musik pengiringnya adalah musik khas Betawi yakni Gambang Kromong. Umumnya tarian Betawi ini dipentaskan saat menyambut ataupun memeriahkan acara.

Selain itu, tarian ini juga menjadi tarian yang dikembangkan dari tari cokek yaitu tari adat Betawi  lainnya dan tarian ini banyak berkembang di wilayah Tangerang.

Tari sirih kuning juga umum digunakan sebagai tarian pengiring pengantin Betawi saat memasuki pelaminan dan menyerahkan sirih dare dari mempelai pria kepada pengantin wanita. Sirih kuning juga sering dibawakan untuk penyambutan tamu atau acara kehormatan.

8. Tari Cokek

Tari CokekSumber: indonesiakaya.com

Tari cokek adalah tarian adat Betawi yang dapat disaksikan di daerah Tangerang. Cokek adalah tarian gabungan dari beragam budaya, seperti Betawi, Banten dan Cina. Tarian ini sudah muncul di daerah Teluknaga, Tangerang semenjak abad ke-19 dari seorang pedagang Cina yang bernama Tan Sio Kek.

Tari ini dibawakan oleh tiga orang penari wanita, tetapi untuk saat ini bisa dibawakan oleh sampai lima penari perempuan serta beberapa pria yang bertugas menjadi pemain musik untuk mengiringi tarian cokek tersebut. 

Para penari nantinya mengikat selendang di pinggang yang merupakan ornamen utama. Selendang tersebut berpadu dengan kebaya yang berwarna terang serta selendang tersebut disebut cokek.

Jika dilihat tarian ini hampir mirip dengan tari sintren yang berasal dari Cirebon atau dengan tari ronggeng asal Jawa Tengah karena para penonton bisa diajak menari bersama penari. Adalah iringan musik Gambang Kromong yang membuat tari cokek menjadi menarik.

9. Tari Blantek

Tari BlantekSumber: youtube.com

Tari blantek adalah tarian adat Betawi yang sudah ada semenjak zaman penjajahan. Ini merupakan salah satu tari kreasi yang hanya dibawakan untuk pertunjukkan teater rakyat yang bertujuan untuk menghibur para tuan tanah di zaman itu. 

Nama tari blantek asalnya dari iringan musik yang suaranya selalu berbunyi seperti blan blan blan crek. Blantek dibawakan oleh 4 sampai 6 orang wanita yang berbusana serba cerah. Di bagian depan baju dihiasi dengan manik-manik. Selain itu penari menggunakan selendang yang diikat di bagian pinggang.  

Gerakan tarian ini sangat cepat, luwes serta berenergi sehingga munculah istilah gerakan yang dikenal dengan tindak, selancar, rapat tindak, geol, puter goyang, dan lainnya. Tarian ini diiringi oleh beberapa alat musik tanji, seperti terompet, baritone, kendang, gong, trombone, tehyan, dan sambal.

10. Tari Ngarojeng

Tari NgarojengSumber: youtube.com

Inspirasi tarian adat Betawi ini berasal dari musik Ajeng yang pada awal muncul di daerah Betawi pinggiran. Awalnya musik ajeng atau disebut juga musik gamelan ajeng merupakan musik untuk acara pementasan Wayang Kulit Betawi.

Irama musik ajeng ini mengekspresikan ketegaran, kesabaran, serta kekuatan untuk bisa menjalani hidup. Pencipta tarian ngarojeng adalah Wiwiek Widiastuti. 

Dalam tarian tersebut wanita Betawi pada zaman lalu digambarkan sebagai kaum yang memiliki kemampuan untuk merawat rumah tangga serta lingkungan sekitarnya.

Tarian adat Betawi, Ngarojeng, ini dibawakan dalam beragam acara resmi yang diselenggarakan oleh baik oleh Pemerintah Pusat ataupun Pemerintah DKI Jakarta.

Ternyata tarian adat Betawi ini tak hanya tari yapong saja. Betawi memiliki beragam tarian yang menarik dan memiliki latar belakang yang bermacam-macam. Tak hanya itu, tarian-tarian tersebut juga memiliki pengaruh dari kebudayaan lain seperti Arab atau Cina.

Tentunya agar tarian daerah tersebut tidak hilang, kita wajib melestarikannya. Salah satu caranya adalah dengan seringnya tarian tersebut dipentaskan agar dikenal banyak orang. Selain itu, kita bisa ikut melestarikan dengan mempelajarinya. Tertarik untuk belajar tarian adat Betawi?

«1 2
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram