10 Tarian Adat Sumatera Barat yang Sangat Terkenal

Ditulis oleh Siti Hasanah

Bila kita berbicara mengenai Sumatera Barat, orang akan langsung teringat dengan nasi padang atau jam gadang. Selain itu ada kesenian lain yang begitu melekat dengan provinsi tersebut, yaitu tari piring. Tarian adat Sumatera Barat ini membuat para penonton penasaran dengan cara penari membawa piringnya hingga bisa tidak terlepas dari tangan mereka.

Salah satu suku yang merupakan suku mayoritas adalah suku Minangkabau. Maka tak heran jika banyak tarian Sumatera Barat yang berasal dari suku ini. Tarian apa saja yang ada di provinsi ini? Yuk cari tahu info lengkapnya di artikel ini.

1. Tari Piring

Tari Piring

Tari Piring atau Tari Piriang merupakan salah satu tarian adat Sumatera Barat yang asalnya dari Kota Solok. Mengapa tarian ini disebut dengan tari piring? Hal itu karena tarian tersebut dibawakan dengan menggunakan piring yang menjadi media utamanya. 

Kemudian piring-piring yang dibawa tersebut diayun dengan gerakan yang cepat dan teratur dan piring-piring tersebut tidak terlepas dari genggaman tangan. Tarian ini adalah sebuah simbol dari masyarakat Minangkabau. 

Dasar gerakan tari piring merupakan langkah-langkah dari Silat Minangkabau atau Silek. Konon katanya, tari piring ini adalah ritual ucapan rasa syukur penduduk setempat pada dewa-dewa sesudah  hasil panen mereka yang melimpah ruah. 

Ritual ini dilakukan dengan cara membawa sesaji berbentuk makanan yang kemudian disimpan di dalam piring sambil melangkah disertai gerakan yang dinamis. Sesudah masuknya agama Islam ke daerah Minangkabau, tradisi tarian ini pun tidak digunakan lagi untuk ritual pada dewa-dewa.

Tarian tersebut berubah menjadi sarana untuk menghibur masyarakat banyak yang dibawakan pada acara-acara keramaian. Alat musik yang mengiringi tarian ini talempong serta saluang. Biasanya jumlah penarinya ganjil yaitu tiga hingga tujuh orang. 

2. Tari Pasambahan

Tari Pasambahan

Tari adat Sumatera Barat lainnya yaitu tari pasambahan atau persembahan. Seperti dengan namanya, jenis tari ini kerap dibawakan saat menyambut tokoh terkenal, tamu-tamu besar negara, dan semacamnya sebagai bentuk penghormatan pada mereka.

Ketika tarian tersebut dibawakan, tamu akan dipayungi sambil diiringi jalan menuju ke tempat duduk. Tak hanya sebagai tarian untuk menyambut tamu saja, pasambahan juga dipentaskan dalam berbagai acara adat, penyambutan mempelai laki-laki di rumah perempuan, hiburan, dan lain sebagainya.

Sesudah selesai penampilan tarian, tamu akan disuguhkan dengan daun sirih dalam carano. Di dalam budaya pernikahan, pengantin laki-laki akan menerima daun sirih sebagai ketua rombongan. Tarian ini pada umumnya dilakukan oleh sembilan orang dan terbagi ke dalam tiga kelompok.

Kelompok pertama yaitu dua orang penari laki-laki yang mempertontonkan gerakan pencak silat, sementara kelompok kedua yaitu empat orang penari perempuan. Mereka  menari dengan anggun. Terakhir yaitu perempuan dengan satu orang pembawa carano serta dua orang pendampingnya.

3. Tari Indang Badindin 

Tari Indang Badindin

Disebut juga dengan indang Minangkabau, tarian indang badindin dipercaya telah ada semenjak abad ke-14 pada era penyebaran agama Islam di daerah Sumatera Barat. Gerakan para penari tarian adat Sumatera Barat ini yaitu dengan membungkukkan badan sembari berlutut bersamaan.

Ini menjadi ciri khas dari tari indang. Tarian ini dibawakan sebagai penghormatan pada Allah. Indang badindin merupakan tarian yang terkenal di wilayah Padang Pariama. Pengiring tarian ini yaitu alat musik rebana. Durasi tari indang cukup pendek yakni kurang lebih 30 menit.

Umumnya tari indang dibawakan oleh 14 orang, 13 penari serta santun orang yang menjadi tukang dzikir. Tujuh penari di antaranya yaitu laki-laki, yang kemudian dikenal dengan sebutan ‘anak indang‘. Sebelumnya anak indang akan diberikan bimbingan oleh guru yang mendapat sebutan tukang dzikir. 

4. Tari Rantak 

Tari RantakSumber: youtube.com

Tari rantak adalah tarian adat Sumatera Barat yang berasal dari daerah Minangkabau. Rantak adalah jenis tarian yang gerakannya sangat dinamis. Gerakan tarian ini terinspirasi dari pencak silat. Tarian ini adalah salah satu tarian yang memfokuskan dan menegaskan pada ketajaman gerakan si penari.

Keindahan dari tari rantak tak hanya terlihat dari gerakannya saja, tapi juga pada kerentakan para penarinya. Bunyi tersebut muncul dari hentakan kaki  para penari yang selaras dari ketegasan gerakan. Biasanya tari rantak ini dibawakan oleh beberapa penari laki-laki dan perempuan.

Mereka mengenakan pakaian yang warna merah dengan serat emas dan dikombinasikan dengan pakaian berwarna cerah. Musik yang mengiringi dinamis serta gerakan tariannya kuat dan tajam serta ditambah dengan gerakan hentakan kaki.

5. Tari Galombang

Tari GalombangSumber: alfernado.wordpress.com

Tari galombang atau gelombang adalah tarian adat Sumatera Barat. Tarian ini merupakan salah satu seni yang mengawali kelahiran Kesenian Randai pada tahun 1932. Pertunjukan tari galombang lebih banyak dipentaskan dalam acara pesta pernikahan adat Minang.

Walaupun tidak begitu jelas asal-usul hubungannya dengan pernikahan, tapi sampai sekarang tarian galombang tetap dibawakan di berbagai pelosok daerah di Minang. Galombang ditampilkan dalam acara penyambutan mempelai ketika diarak menuju pelaminan.

Gerakan-gerakan tari galombang cukup lincah. Para penarinya turun naik layaknya gelombang laut. Umumnya gerak kaki dan tangan memperlihatkan jurus silat Minang. Adapun jumlah penarinya bisa mencapai hingga puluhan yang terbagi ke dalam dua kelompok.

Tari gelombang ini konon berkaitan dengan kisah pernikahan seorang pemuda. Dia dikawal oleh teman seperguruan silatnya ketika menuju ke kampung istrinya. Cerita lain menyebutkan kalau tarian ini adalah bentuk pengawalan untuk penghulu yang akan menikahkan calon pengantin Minang.

6. Tari Alang Babega

Tari Alang BabegaSumber: youtube.com

Tari alang babega jumlah penarinya tidak disyaratkan tapi sering kali tarian ini dibawakan oleh dua hingga enam orang. Penarinya bisa laki-laki ataupun perempuan. Bisa juga dibawakan secara berpasangan laki-laki dan perempuan. 

Meskipun tarian ini cukup sederhana, tari alang babega sudah dikenal sampai ke mancanegara untuk acara-acara kebudayaan. Inspirasi tarian ini diambil dari burung elang yang mencari mangsa dan terciptalah tarian alang babega ini. Gerakan tarian ini sederhana sekali, atraktif, serta dinamis. 

7. Tarian Randai

Tarian Randai

Tari randai menurut Yoyok RM serta Siswandi memiliki beberapa asal usul. Ada pendapat yang mengatakan tarian ini asalnya dari bahasa Arab, rayan-li-da’i (asal dari kata da’i), yaitu sebutan untuk para pendakwah tarikat Na’sabandiyah. 

Yang lain mengatakan tari randai asal katanya dari kata handai yang dalam bahasa Minangkabau artinya keakraban, keintiman, serta keramahan. Randai adalah hasil perpaduan antara kaba dan silek yang digabungkan dengan gerakan serta syair gurindam yang indah sekali. 

Kaba dan silek adalah bahasa Minangkabau. Arti kaba adalah kabar atau berita yang dibawa oleh para pengelana. Kaba bisa mencakup berita tentang ilmu, agama, dan moral. Silek berkaitan erat dengan keahlian seseorang dalam hal silat dan bela diri.

Tarian randai bisa menarik turis asing untuk menyaksikannya. ini terbukti dari diadakannya pertunjukan tarian ini pada pertunjukan seni di luar negeri. Jumlah penari utamanya satu orang. 

Dia akan memberikan aba-aba untuk gerakan selanjutnya pada teman-temannya atau juga penari lainnya. Jumlah penari tari randai tidak ditentukan karena bergantung dari cerita rakyat yang dibawakannya. 

Dahulu tari randai merupakan media penyampaian tentang cerita rakyat lewat lantunan syair dengan diiringi beberapa gerakan tarian tersebut. Maka tidak aneh jika di tengah-tengah tarian terdapat penari yang menambahkan dialog. 

Dari awal gerakan tari randai membuat orang terkesima karena gerakannya unik sekali. Dalam tarian ini ada gerakan kuda-kuda, pencak silat, gesekan kaki, jalan-jalan, serta gerakan penari.

8. Tari Tempurung

Tari TempurungSumber: youtube.com

Pada umumnya tari tempurung ditujukan menjadi hiburan juga media komunikasi untuk masyarakat Batu Manjulur. Para penarinya memakai busana khas Minangkabau yang berwarna hitam. 

Karena minat generasi muda yang kurang untuk mempelajari tari adat Sumatera Barat ini sehingga saat ini tari tempurung kurang eksis di kalangan masyarakat Kanagarian Batu Manjulur.

Tarian ini merupakan tarian yang dibawakan dengan memakai tempurung sebagai propertinya. Tarian adat Sumatera Barat ini diperkenalkan sekitar tahun 1952 oleh Ali Muhammad. Kepopuleran tarian ini berkembang pada tahun 1970 sampai 1980 hingga terkenal ke Nagari Ayei Dingin Padang Sibusuk. 

Pada tahun 1990 perkembangan ini menurun hingga sekarang. Penduduk di Kanagarian Batu Manjulur tak lagi membawakan tari tempurung ini.

9. Tari Lilin

Tari LilinSumber: youtube.com

Asal-usul dari tari lilin identik sekali dengan cerita rakyat Minang. Tari lilin adalah sebuah tarian yang penarinya membawa lilin kemudian menari dengan diiringi musik yang dimainkan oleh pemusik. Cerita rakyat ini mengisahkan anak gadis yang mengalami masalah saat kekasihnya meninggalkannya.

Dia kehilangan cincin pertunangannya. Gadis tersebut membawa lilin yang disimpan di piring untuk membantu mencari cincin tersebut. Gerakan tariannya yang gemulai dan indah saat mencari cincin merupakan asal-usul tari lilin ini.

10. Tari Payung

Tari PayungSumber: youtube.com

Tarian adat Sumatera Barat yang kesepulun adalah tari payung yang dibawakan secara berpasang-pasangan. Pada tarian itu kaum lelaki memakai payung sebagai propertinya dan kaum perempuan  menggunakan selendang. Makna tarian ini adalah kasih sayang terhadap pasangannya.

Payung yang dibawa oleh penari laki-laki melambangkan perlindungan pada perempuannya. Selain itu juga menggambarkan bagaimana seharusnya para lelaki memegang tanggung jawab dalam melindungi perempuan. 

Pola gerakan tarian ini yaitu 1-2-3-4 yang juga merupakan dasar-dasar gerakannya. Tari payung gerakannya anggun dan syahdu. Alunan musiknya pun enak didengar. Tarian ini kerap dipentaskan dalam berbagai acara, seperti pernikahan, pentas seni, hiburan, dan sejenisnya.

Jenis tarian adat Sumatera Barat ini memiliki cerita-cerita unik dibalik penciptaannya. Kisahnya pun sangat menarik. Ada tarian yang terinspirasi dari gerakan hewan, ada juga tarian yang menggambarkan gadis yang mencari cincin. Properti yang dibawa penari juga bermacam-macam dari payung hingga lilin.

Beberapa tarian ini sudah melanglang buana hingga ke mancanegara. Namun sayang, ada juga tarian yang sudah mulai terlupakan. Sangat disayangkan bila sampai punah. Maka dari itu perlu usaha dari pemerintah dan masyarakat untuk ikut melestarikan tarian-tarian adat ini.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram