10 Tradisi Lebaran di Mekkah yang Menarik untuk Diketahui
Lebaran atau Idul Fitri adalah hari besar umat muslim yang dirayakan setelah selesai menjalani puasa selama sebulan penuh. Setiap negara di dunia memiliki tradisi unik yang biasa mereka lakukan ketika lebaran. Sama seperti daerah lain yang ada di dunia, di salah satu kota suci umat Islam yang ada di Arab Saudi, yaitu Mekkah memiliki tradisi unik yang biasa masyarakatnya lakukan saat lebaran.
Kamu tentu penasaran seperti apa lebaran yang ada di kota Mekkah. Yuk, kita simak ulasan yang telah kami rangkum berikut ini!
1. Halal Bihalal pada Malam Hari
Lebaran adalah istilah yang digunakan oleh masyarakat tanah air untuk menyebut hari raya Idul Fitri. Lebaran adalah momen tahunan yang cukup dinantikan, terutama oleh umat muslim di seluruh Dunia. Momen lebaran sering kali dimanfaatkan oleh penduduk Mekkah untuk berkumpul dan saling bersilaturahmi bersama keluarga.
Sama seperti kebiasaan masyarakat yang ada di tanah air, masyarakat Mekkah sendiri kerap melakukan halal bihalal pada saat lebaran tiba. Hanya waktu pelaksanaan halal bihalal sendiri biasanya dilakukan pada malam hari dan hanya diikuti oleh keluarga tanpa melibatkan tetangga.
2. Memberi Bingkisan
Sama seperti tradisi yang dijalankan di Indonesia, di Mekkah pun terdapat tradisi memberi bingkisan saat lebaran. Tradisi memberi bingkisan sendiri biasanya dilakukan oleh masyarakat Mekkah sebagai bentuk kasih sayang anggota keluarga. Penerima bingkisan sendiri umumnya adalah anggota keluarga yang berusia muda seperti anak-anak dan remaja.
Berbeda dengan bingkisan di Indonesia yang memiliki beragam jenis isian. Di Mekkah sendiri bingkisan yang diberikan jauh lebih sederhana. Umumnya dalam satu paket bingkisan berisi permen, coklat, parfum, dan kartu ucapan selamat Idul Fitri yang diselipkan dalam bingkisan.
3. Membagikan Sedekah Secara Acak
Salah satu tradisi unik yang biasa dilakukan oleh masyarakat Mekkah pada hari lebaran adalah membagi-bagikan sedekah secara acak. Lebaran kerap kali dijadikan momen untuk berbagi kebahagiaan bersama kaum duafa oleh sebagian besar masyarakat Mekkah. Kegiatan berbagi sendiri biasanya dilakukan setelah melaksanakan sholat Ied.
Para pria biasanya akan berbelanja keperluan pokok, kemudian meletakkan bahan pokok tersebut di depan rumah warga yang kurang mampu secara acak. Selain itu, beberapa orang juga biasanya pergi ke jalan dan memberikan hadiah atau bingkisan pada anak-anak yang tidak mereka kenal. Hal itu dilakukan sebagai cara mereka dalam berbagi kebahagiaan bersama di hari raya Idul Fitri.
4. Mengadakan Berbagai Festival
Lebaran juga kerap dimanfaatkan oleh masyarakat yang ada di Mekkah dengan mengadakan berbagai festival dan pertunjukkan seni yang cukup menarik seperti parade musik, pembacaan puisi, tari, balap onta, dan pertunjukkan teater. Festival sendiri biasanya diadakan selama beberapa hari pada saat lebaran.
Nah, di festival tahunan tersebut anak-anak dapat menikmati berbagai permainan, kegiatan melukis, membuat tembikar, dan menggunakan jasa desain Henna yang kerap muncul setiap tahunnya. Selain itu, kehadiran festival tersebut juga kerap dimanfaatkan oleh orang dewasa untuk berbelanja keperluan rumah menyambut lebaran.
5. Mengenakan Pakaian Putih
Lebaran memang identik dengan pakaian. Sama seperti di Indonesia, penduduk Mekkah juga kerap berbelanja atau membuat pakaian untuk digunakan saat lebaran. Mereka biasanya mendatangi toko-toko pakaian, atau tukang jahit untuk berbelanja atau menjahit pakaiannya sendiri. Kegiatan belanja sendiri biasanya dilakukan pada malam hari.
Sama seperti kebiasaan masyarakat tanah air, masyarakat Mekkah juga kerap memanfaatkan pakaian lama mereka yang masih bagus untuk digunakan saat lebaran tiba. Warna pakaiannya sendiri biasanya didominasi oleh warna putih.
6. Menghiasi Rumah dengan Lampu
Menjelang lebaran masyarakat Mekkah juga akan disibukkan dengan berbagai hal. Salah satunya adalah menghiasi rumah. Penduduk Mekkah biasanya akan membersihkan rumah mereka dan menghiasi rumah mereka dengan berbagai hiasan seperti lampu, pernak-pernik atau tembikar agar suasana rumah jauh lebih nyaman dan bersih ketika berkumpul bersama keluarga.
Selain membersihkan rumah, ibu-ibu yang ada di sana juga biasa membuat hidangan khas lebaran untuk disajikan pada saat berkumpul. Hal tersebut tentu sama dengan kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat yang ada di tanah air.
7. Tidak Ada Konvoi Kendaraan
Suasana takbiran di Mekkah memang sedikit berbeda dengan di Indonesia. Jika masyarakat tanah air kerap melakukan konvoi kendaraan seraya mengumandangkan takbir, maka di Mekkah suasana takbiran yang meriah tidak akan kamu temukan. Masyarakat biasa menjalankan takbiran tanpa melakukan konvoi. Mereka akan beraktivitas seperti biasa sesuai dengan profesi mereka sehari-hari.
Jika lalu lintas di Indonesia kerap mengalami kemacetan saat malam takbiran tiba, maka berbeda dengan di Mekkah yang jauh lebih tenang tanpa ada kemacetan maupun suara bising dari konvoi kendaraan yang melintas.
8. Identik dengan Hidangan Manis
Salah satu hal unik lainnya yang bisa kita temukan di Mekkah adalah sajian khas saat lebaran. Lebaran di Mekkah sangat identik dengan makanan dengan cita rasa manis seperti kurma, permen, dan coklat. Mereka biasa menyajikan hidangan tersebut pada saat Ta'ateemah, yaitu sarapan Hijazis yang dinikmati pada hari pertama Idul Fitri.
Sajian yang dihidangkan tersebut tentu sangat berbeda dengan sajian yang biasa dihidangkan di tanah air. Salah satu makanan khas yang cukup dikenal adalah Debyaza, yaitu sajian pusing yang terbuat dari buah aprikot kering, kacang panggang, buah ara, buah persik dan kurma. Debyaza biasanya disiapkan satu atau dua hari sebelum Idul Fitri untuk mendapatkan tekstur sesuai dengan yang diinginkan.
9. Membagikan Eidiyah
Sama seperti di Indonesia, masyarakat Mekkah juga kerap memberi hadiah berupa uang pada anak-anak. Masyarakat sendiri mengenalnya dengan istilah Eidiyah. Eidiyah sendiri biasanya diberikan pada saat berkumpul keluarga, yaitu pada saat sarapan pagi bersama. Eidiyah diberikan oleh orang tua kepada anak-anak sebagai hadiah karena telah menjalankan puasa selama satu bulan penuh.
Eidiyah sendiri biasanya tidak hanya berbentuk uang tapi juga mainan yang sangat disukai oleh anak-anak. Tujuan pemberian Eidiyah sendiri untuk mendorong agar anak-anak kembali berpuasa pada tahun yang akan datang.
10. Takbiran Tanpa Diiringi Suara Bedug
Suasana takbiran di Mekkah juga sedikit berbeda dengan di Indonesia. Masyarakat tanah air sendiri biasanya mengumandangkan takbir diiringi dengan suara bedug yang menggelegar. Suara bedug yang menggema mengiringi lantunan takbir memang membuat suasana lebaran di tanah air jauh lebih semarak dan ramai.
Berbeda dengan yang ada di tanah air, di Mekkah sendiri suara takbir yang dilantunkan tanpa diiringi oleh suara bedug, sehingga terdengar jauh lebih sepi dan tenang. Meskipun suasana takbiran jauh berbeda dengan yang ada di Indonesia, namun hal tersebut tidak menghilangkan esensi dari takbiran itu sendiri.
Itulah 10 Tradisi Lebaran di Mekkah yang berhasil Bacaterus rangkum untuk kamu. Setiap daerah memang memiliki tradisi menarik dalam merayakan hari raya lebaran. Nah, di tempat kamu tentu terdapat tradisi yang cukup menarik. Biar kita tahu, tulis komentarmu di kolom komentar di bawah, ya!