Mengenal Sejarah Serta Penggunaan Tulisan dan Huruf Jepang

Ditulis oleh Mutiara Dwi C.K.

Adakah yang pernah memperhatikan tulisan atau huruf Jepang? Dari manakah asal mula tulisan itu? Apakah dengan huruf di Cina itu sama saja ataukah ada perbedannya? Mengapa ada huruf yang disebut kanji, hiragana, dan katakana?

Berbagai macam pertanyaan di atas seringkali timbul bagi kita yang baru melihat tulisan Jepang. Untuk menjawab berbagai pertanyaan berikut, kali ini saya akan mengulas sejarah lengkap mengenai berbagai jenis tulisan di Jepang yang banyak digunakan hingga saat ini.

Sejarah Tulisan di Jepang

Di awal abad ke-3 masehi, dua orang utusan dari Baekje yang bernama Achiki dan Wani datang ke Kerajaan Jepang dan konon mengajarkan huruf Tionghoa bagi putra kaisar. Hal tersebut dianggap sebagai awal sejarah tulisan jepang meskipun sebenarnya orang Jepang telah mengenal huruf Tionghoa sejak abad ke-1 Masehi.

Dokumen tertua berisi tulisan jepang ditulis oleh keturunan dari Tiongkok yang bekerja di istana sebagai juru tulis. Mereka menuliskan bahasa Jepang kuno yang disebut dengan yamato kotoba dalam bahasa Tionghoa. Selain itu, mereka juga menuliskan berbagai kejadian dan peristiwa penting di Jepang.

Pada zaman pra-sejarah bahasa Jepang, di sana tidak mengenal tulisan yang dikenal seperti saat ini, yakni tulisan yang dikenal rumit dengan huruf kanjinya. Sebelum huruf kanji dikenal orang Jepang, bahasa Jepang berkembang tanpa bentuk tertulis. Kemudian informasi itu ditulis oleh utusan kerajaan yang berasal dari Tiongkok, ditulis dan dilapalkan menurut cara bahasa Tionghoa.

Sistem kanbun merupakan cara penulisan bahasa Jepang menurut bahasa Tionghoa yang dilengkapi tanda diakritik. Sewaktu dibaca, tanda diakritik membantu penutur bahasa Jepang mengubah susunan kata-kata, menambah partikel, dan infleksi sesuai aturan tata bahasa Jepang.

Kemudian berkembanglah sistem penulisan man’yougana yang memakai huruf Tionghoa untuk melambangkan bunyi bahasa Jepang. Tulisan ini dipakai dalam karya sastra Jepang klasik dalam antalogi puisi.

Dengan berkembangnya karya sastra Jepang pada jaman Heian, penggunaan huruf Kanji dianggap sebagai penghalang karena karakternya yang sulit untuk dimengerti. Maka timbullah pemikiran baru untuk membuat huruf kana (hiragana dan katakana) untuk menggantikan man’yougana.

Huruf kana ini dibuat dari bagian huruf kanji atau penyederhanaan dari huruf kanji. Pada gambar di bawah ini dijelaskan mengenai pengembangan dari man’yougana. Bagian atas menunjukkan karakter kanji pada umumnya, bagian merah menunjukan man’yougana yang ditulis pada naskah kuno, sedangkan bagian bawah merupakan penyederhanaan ke hiragana.

1 2»
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram