Inilah 10 Makanan Khas Wonogiri yang Sayang Jika Dilewatkan

Ditulis oleh Riastri Herliana

Wonogiri merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang masuk ke dalam wilayah Kasunanan Surakarta. Kabupaten Wonogiri berbatasan langsung dengan Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Gunung Kidul, serta Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Wonogiri memiliki pariwisata yang terbilang lengkap, mulai dari gunung hingga pantai bisa ditemukan di sini.

Banyaknya destinasi wisata di Wonogiri, dan salah satu yang paling banyak dikenal adalah Bukit Cumbri, membuat Wonogiri kini cukup ramai dikunjungi dari berbagai daerah. Seperti halnya daerah lain di Indonesia, Wonogiri juga memiliki makanan khas yang sayang untuk dilewatkan ketika keluyuran ke sisi tenggara Provinsi Jawa Tengah ini.

Ingin wisata kulineran di Wonogiri? Berikut ulasan tentang 10 makanan khas Wonogiri yang bisa kamu coba.

1. Pecel Gendar

Pecel Gendar

*

Pecel merupakan makanan khas dari beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Salah satunya adalah Pecel Gendar khas Wonogiri yang satu ini. Tak jauh berbeda dengan pecel pada umumnya, Pecel Gendar juga dilengkapi dengan bumbu kacang yang memiliki cita rasa manis pedas. Bedanya, pecel yang satu ini tidak menggunakan nasi, melainkan gendar.

Gendar merupakan merupakan olahan nasi yang dicampur dengan ragi. Gendar berbentuk mirip seperti lontong dengan tekstur yang lebih Kenyal. Gendal menjadi pengganti nasi yang juga mengenyangkan, Pecel Gendar biasanya disajikan dengan campuran daun papaya, daun kemangi, serta daun singkong dan dibungkus dengan daun pisang atau daun jati.

2. Nasi Tiwul

Nasi Tiwul

*

Jika biasanya makanan pokok berupa nasi putih atau nasi merah, lain halnya dengan nasi khas Wonogiri yang satu ini. Nasi Tiwul namanya. Tiwul merupakan makanan berbahan dasar singkong yang diolah menjadi tepung gaplek. Tekstur Nasi Tiwul lengket dengan bentuk bulat-bulat. Cita rasanya sedikit manis dan gurih.

Nasi Tiwul yang berwarna sedikit kecokelatan ini biasanya dihidangkan dengan ikan cuwik, trancam, sayur terong, lalapan, sambal bawang, hingga aneka gorengan. Cara membuat Nasi Tiwul sangat sederhana. Menggunakan tungku pawon dari kayu bakar sehingga menyajikan Nasi Tiwul yang enak dan juga unik.

3. Lentho Goreng

Lentho Goreng

*

Lentho merupakan gorengan khas Wonogiri yang terbuat dari kacang tholo dan singkong. Bumbu untuk membuat Lentho adalah garam, gula pasir, bawang putih, daun bawang, serta daun jeruk. Kacang tholo yang sudah direndam dan dihaluskan, dicampurkan dengan singkong yang diparut secara kasar.

Adonan Lentho dicampurkan dengan bumbu yang sudah disediakan, kemudian dibentuk bulatan kecil dan digoreng hingga matang. Lentho memiliki tekstur yang kering di luar dan kenyal di dalam. Lentho Goreng menjadi kudapan yang biasa dijual atau disajikan pada pagi hari, cocok untuk sarapan ditemani dengan cabai rawit.

4. Ikan Wader Goreng

Ikan Wader Goreng

Waduk Gajah Mungkur merupakan ikon Kabupaten Wonogiri. Waduk ini merupakan bendungan aliran Sungai Bengawan Solo yang mengaliri pesawahan di Kabupaten Wonogiri. Waduk Gajah Mungkur terdapat berbagai ikan air tawar yang bisa dipancing oleh pengunjung. Salah satu ikan yang menjadi makanan khas Wonogiri adalah Ikan Wader.

Ikan Wader dengan ukuran yang kecil ini diolah menjadi Ikan Wader Goreng dan biasanya disajikan dengan lalapan, sambal terasi, atau sambal bawang. Selain itu, Ikan Wader Goreng lebih lengkap dengan trancam yang merupakan sayuran segar yang dicampur dengan bumbu urap. Ikan Wader Goreng mudah ditemukan di sekitar Waduk Gajah Mungkur.

5. Besengek

Besengek

*

Besengek merupakan makanan khas Wonogiri yang terbuat dari tempe kara yang dibumbui dengan parutan kelapa serta kunyit. Besengek biasanya dijadikan sebagai lauk untuk Nasi Tiwul, kemudian ditambah dengan sambal bawang. Besengek berasal dari Manyaran, Kabupaten Wonogiri.

Besengek biasanya dijual di Pasar Manyaran yang digelar pada hari pasaran pahing, kliwon, dan pon. Selain di Pasar Manyaran, Besengek juga bisa ditemukan di Pasar Dhoplang. Makanan yang satu ini sudah dikenal sebagai makanan khas Wonogiri yang memiliki rasa unik dan cocok sebagai lauk pauk.

6. Geti Wijen

Geti Wijen

*

Jawa Tengah dikenal dengan makanan bercita rasa manis. Salah satu makanan khas Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Wonogiri adalah Geti Wijen. Makanan yang satu ini terbuat dari wijen putih dan wijen hitam yang disangrai, kemudian ditambahkan dengan gula pasir, madu, mentega, serta sedikit garam.

Geti Wijen berbentuk bulat-bulat kecil yang bercita rasa manis serta gurih. Makanan ini sering dijadikan sebagai cemilan kala bersantai. Tak jarang, Geti Wijen ditemukan di kantin sekolah sebagai cemilan untuk anak-anak. Selain itu, Geti Wijen mudah ditemukan di pasar tradisional yang ada di Kabupaten Wonogiri.

7. Kacang Mede

Kacang Mede

Kacang Mete menjadi salah satu oleh-oleh khas Wonogiri yang paling favorit. Di sini terdapat puluhan ribu hektar tanaman mete yang dibudidayakan. Kacang Mete khas Wonogiri memiliki cita rasa yang khas. Tak heran jika kabupaten di tenggara Jawa Tengah ini dijuluki sebagai Wonogiri Kota Mete.

Kacang Mete dibuat dengan proses olahan yang cukup lama. Mulai dari penanaman jambu mete, pengambilan mete, pengupasan, pengeringan, penyimpanan, hingga penggorengan semua dilakukan secara detil. Jika kualitas mete baik, maka mampu bertahan lama ketika disimpan.

8. Ayam Panggang

Ayam Panggang terdengar sudah biasa. Namun, di Wonogiri terdapat Ayam Panggang khas yang dibuat oleh Mbok Tiyem. Ayam Panggang Mbok Tiyem menjadi pelopor yang sudah dikenal sejak lama. Awal mulanya, Mbok Tiyem menjual Ayam Pannggang dengan cara jalan kaki berkeliling desa.

Ayam Panggang Mbok Tiyem dimasak dengan resep bumbu yang khas dan menggunakan ayam kampung, sehingga Ayam Panggang khas Wonogiri ini berbeda dengan Ayam Panggang lainnya. Setelah ayam dipanggang, disajikan dengan lalapan, sambal terasi, sayur kacang tholo kering, serta gudangan daun papaya.

9. Jangan Lombok Ijo

Jangan Lombok Ijo

Makanan khas Wonogiri yang satu ini sangat unik. Jangan Lombok Ijo merupakan sayur cabai yang memiliki cita rasa gurih pedas. Dalam bahasa Jawa, “jangan” berarti sayur. Jadi, sayur yang satu ini terdiri dari tempe, cabai hijau, cabai merah, dan cabai rawit. Rasanya yang pedas dan segar sangat menggugah selera.

Jangan Lombok Ijo menggunakan kuah santan dengan bumbu bawang merah dan bawang putih. Rasa gurih dan pedas yang dihasilkan dari cabai segar begitu terasa. Jangan Lombok Ijo bisa ditemukan di warung makan di pinggir jalan Kabupaten Wonogiri. Pada waktu tertentu, di Wonogiri diselenggarakan Festival Jangan Lombok. Jadi, kamu bisa mencoba Jangan Lombok Ijo yang beragam rasa.

10. Cabuk Wijen

Cabuk Wijen

Cabuk Wijen merupakan lauk khas Wonogiri yang bentuknya mirip seperti pepes, dengan isi berwarna hitam. Sesuai dengan namanya, Cabuk Wijen terbuat dari biji wijen yang dicampur dengan bumbu seperti bawang, daun kemangi, cabai, serta gula jawa. Kemudian dibungksu dengan daun pisang, dan dibakar.

Cabuk Wijen memiliki rasa yang manis, gurih, dan wangi yang dihasilkan dari daun kemangi. Biasanya, Cabuk Wijen disandingkan dengan nasi, telur, dan tempe. Meski kini cukup sulit ditemukan, kamu tetap bisa mencobanya di beberapa warung makan yang ada di Kabupaten Wonogiri.

Demikian ulasan 10 makanan khas Wonogiri yang bisa kamu coba ketika keluyuran ke sisi tenggara Jawa Tengah. Tak hanya sedang liburan ke Wonogiri saja, jika kamu hendak menuju Pacitan dan Ponorogo dari Jawa Tengah, kamu akan melewati Kabupaten Wonogiri. Jadi, jangan sampai lupa mencoba makanan khasnya ya!

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram