Pakaian Adat Bangka Belitung, Wujud Meleburnya 3 Kebudayaan

Ditulis oleh Siti Hasanah

Bangka Belitung merupakan sebuah provinsi yang terletak di Selat Malaka. Daerah ini mendapatkan status sebagai salah satu provinsi di Indonesia pada tanggal 9 Februari 2001. Sekarang wilayah Provinsi Bangka Belitung terdiri dari 470 pulau-pulau kecil dengan 2 pulau terbesar yang disebut dengan Pulau Bangka dan Pulau Belitung.

Wilayah ini ditempati oleh etnis Melayu dan Tionghoa yang merupakan suku mayoritas. Sedangkan etnis tertua yang ada di kepulauan Bangka Belitung ada etnis Lom. Masyarakat menyebutnya orang Lom. Suku-suku di pulau ini mempunyai keunikan yang tercermin dari pakaian adatnya yang disebut Baju Seting dan Kain Cual.

Asal Mula Baju Seting dan Kain Cual

Asal Mula Baju Seting dan Kain Cual

Kebudayaan Bangka Belitung adalah perpaduan antara kebudayaan Arab dan Tionghoa. Awal mula masuknya kebudayaan Arab terjadi ketika seorang saudagar Arab berdagang di kawasan Bangka Belitung dan menikah dengan seorang perempuan Tionghoa.

Dahulu, Bangka Belitung merupakan kota dengan jalur perdagangan yang strategis. Oleh karenanya kota ini banyak disinggahi orang-orang dari berbagai tempat dan negara. Tak heran jika saudagar Arab tersebut tertarik dengan iming-iming keuntungan besar dari berdagang di Bangka Belitung.

Selama berdagang dan menetap di Bangka Belitung, saudagar itu menikah seorang gadis dari suku Tionghoa. Pada acara pernikahan kedua orang dari suku berbeda itu, keduanya mengenakan pakaian adat dari masing-masing suku. Pakaian tersebut kelak dikenal sebagai Baju Seting dan kain cual.

Semakin lama semakin banyak orang dari Arab yang menikahi gadis dari etnis Tionghoa. Prosesi pernikahan dua suku berbeda ini secara tak langsung membuat baju seting dan kain cual menjadi pakaian khas pengantin Bangka Belitung.

Melalui pernikahan pula baju tersebut dikenal luas di masyarakat. Lambat laun Baju Seting dan kain cual melebur bersama kebudayaan Melayu yang merupakan mayoritas di Bangka Belitung. Sampai akhirnya Baju pengantin arab dan Tionghoa mendapat sentuhan Melayu sehingga berbentuk seperti sekarang ini.

Pakaian Adat Bangka Belitung Perempuan

Pakaian Adat Bangka Belitung Perempuan

*

Pakaian adat Pakaian Bangka Belitung bagi perempuan disebut dengan Baju Seting. Pakaian adat ini merupakan baju kurung khas Bangka Belitung yang berwarna merah atau merah tua dan material bahannya terbuat dari kain sutra atau beludru.

Baju kurung ini dipadukan dengan bawahan kain yang disebut kain cual. Kain cual khas Bangka Belitung dikenal dengan nama Limar Muntok, yakni sejenis kain tradisional asli berupa kain tenun ikat. Ada dua macam motif kain cual yaitu motif Pengantin Bekecak dan motif ruang kosong atau Jande Bekecak.

Kain cual ini dililitkan pada pinggang di bawah pakaian. Sekilas, kain khas Bangka Belitung terlihat serupa dengan kain songket Sumatera Selatan. Namun, kain cual yang juga dikenal sebagai kain lasem atau kain besusur ini punya ciri khas sendiri.

Pakaian Adat Bangka Belitung Laki-Laki

Pakaian Adat Bangka Belitung Laki-Laki

*

Sementara itu, pakaian adat khusus bagi laki-laki berupa jubah berwarna merah tua yang dipadankan dengan selendang atau selempang yang disampirkan pada bagian bahu kanan. Jubah merah ini mempunyai panjang sampai lutut.

Untuk bawahannya, pakaian ini dipadankan dengan celana dengan warna dan motif yang sama. Jubah panjang dan celana memiliki aksesoris atau hiasannya sendiri misalnya saja ikat pinggang. Ikat pinggang dikenakan di luar baju. Selain sebagai pengikat celana, ikat pinggang ini adalah hiasan baju yang indah.

Sama halnya dengan wanita, kaum laki-laki dari Bangka Belitung mengenakan pending selop untuk melengkapi penampilannya. Selop Arab ini diberi motif yang cantik. Warna dan motifnya disesuaikan dengan baju atasan yang dikenakan.

Selop Arab atau Pending selop ini adalah alas kaki khas masyarakat Bangka Belitung. Selop Arab ini puya ciri khusus yakni ujung selop yang lancip seperti perahu.

Kegunaan Baju Seting dan Kain Cual

Kegunaan Baju Seting dan Kain Cual

*

Pakaian adat lazimnya dikenakan pada acara-acara khusus seperti pernikahan. Begitu pula dengan baju seting dan kain cual dari Bangka Belitung. Pakaian adat ini juga digunakan sebagai pakaian pernikahan.

Baju adat yang terdiri dari baju kurung dan kain beludru atau sutra ini mempunyai motif indah dan warna yang menarik. Atasan dan bawahan baju seting biasanya mempunyai warna yang serupa. Motifnya pun sama.

Motif pada kain cual biasanya berupa motif bunga seperti bunga cengkeh, bunga cempaka, bunga kenanga, kembang setaman dan bunga rukem serta tumbuhan lainnya. Ada pula motif hewan seperti bebek, merak dan ubur-ubur.

Namun, kini kita tidak hanya harus menunggu resepsi pernikahan saja untuk melihat baju seting dan kain cual. Sebab kain cual utamanya, digunakan sebagai seragam anak sekolah mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA. Kain yang pembuatannya unik ini pula dikenakan oleh para pegawai pemerintah Bangka Belitung.

Aksesori Baju Seting dan Kain Cual

Aksesori Baju Seting dan Kain Cual

*

Dalam setiap pakaian adat biasanya terdapat aksesoris sebagai hiasan yang melengkapi penampilan agar lebih menarik. Setiap aksesoris yang dikenakan punya fungsi dan makna khusus bahkan mengandung doa dan harapan bagi si pemakai. Aksesoris yang wajib dikenakan pada baju seting dan kain cual meliputi:

1. Mahkota Emas

Mahkota Emas

*

Mahkota emas yang dikenakan oleh pengantin wanita Bangka Belitung dilengkapi dengan hiasan khas yang dikenal sebagai paksian. Paksian ini membuat penampilan lebih anggun. Namun, mahkota ini mempunyai bobot yang lumayan berat, yakni mencapai 3 kg.

Paksian bengka Belitung biasanya berbentuk Bungan cempaka, daun bambu, sari bulan, Bungan goyang, kuntum cempakan, kembang hong dan pagar tenggalung.

Bentuk mahkota dan baju seting ini jelas menunjukan ketiga etnis budaya yang ada di Bangka Belitung membaur dengan sempurna menghasilkan satu bentuk kebudayaan yang indah.

2. Sepit Udang

Sepit Udang

*

Bagian telinga dihiasi dengan hiasan serupa anting-anting yang disebut sepit udang. Hiasan ini menggantung di samping kanan dan kiri telinga. Hiasan ini sekilas seperti anting-anting panjang. Tapi sepit udah yang menggantung di samping kiri dan kanan bersambung dengan mahkota paksian.

3. Teratai Dada

Teratai Dada

Sumber: https://www.youtube.com/results?search_query=tarian+zaping+bangka+belitung

Aksesoris ini fungsinya adalah untuk menutupi bagian dada. Bentuknya mirip daun teratai. Oleh sebab itu aksesoris ini disebut dengan teratai dada.

Bentuknya menyerupai cape jaman sekarang. Desainnya mengadopsi bunga teratai berdaun 6. Teratai dada ini dipasang di atas baju seting. Sebagai hiasannya, di atas teratai dada selalu terpasang kalung ronce melati.

4. Kembang Hong

Kembang Hong

*

Pengantin perempuan Bangka Belitung tidak hanya dipercantik dengan adanya paksian yang di kepala. Namun, kembang hong pula hadir melengkapi penampilan. Kembang hong adalah sanggul untuk membuat rambut rapi terikat.

Kembang hong mempunyai motif beragam, yaitu motif kembang cempaka, daun bambu, pagar tenggulang dan sari bulan. Kembang hong dikenakan di belakang mahkota paksian. Hiasan kepala ini dipasang mengelilingi sanggul dan akan tampak bergerak mengikuti gerakan pengantin bangka belitung.

5. Ronce Melati

Ronce Melati

Ronce melati adalah bagian dari baju adat Bangka Belitung yang berfungsi untuk memperindah baju pengantin. Untaian Bungan berbau harum ini dibentuk secantik mungkin. Sebetulnya ronce melati tidak hanya ada pada baju adat Bangka Belitung saja. Hampir semua baju pernikahan mempunyai hiasan ronce.

Dalam pernikahan adat setiap suku-suku di Nusantara ronce melatinya memiliki desain dan corak yang khas. Selain itu setiap lokasi ronce dalam satu pernikahan mempunyai nama sendiri-sendiri. Misalnya saja ronce melati tutup sanggul, ronce melati keket yang pasangkan ronce melati mengitari pinggir sanggul.

Ada pula ronce melati yang disebut Melok, yakni rangkaian melati yang ditengahnya terdapat bunga mawar. Tibo dodo adalah sebutan untuk ronce melati yang menjuntai dari kepala melewati dada.

Tentu saja istilah-istilah ronce melati setiap daerah akan berbeda, namun yang pasti ronce melati adalah tanda adanya sebuah pernikahan.

 6. Sungkon

Sungkon

*

Sungkon adalah aksesoris yang melengkapi penampilan pengantin laki-laki Bangka Belitung. Dikenakan di bagian kepala. Sungkon ini, kalau dalam bahasa Indonesia adalah sejenis peci dengan hiasan khusus.

Aksesori tambahan lainnya yang biasa dikenakan pada pakaian adat Bangka Belitung adalah gelang, kalung, dan anting panjang. Ketika semua aksesoris ini dikenakan penampilan baju adat ini semakin paripurna.

Nah, itu dia penjelasan mengenai pakaian adat Bangka Belitung beserta perniknya. Indah ya? Kamu tertarik mengenakan baju adat cantik ini untuk pesta pernikahanmu?

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram