10 Jenis Tarian Asal Sulawesi Selatan yang Sarat Makna
6. Tari Manimbong

Manimbong merupakan satu di antara beragam tari tradisional Suku Toraja. Tarian Sulawesi Selatan yang umumnya khusus dibawakan oleh kaum lelaki adalah bagian dari upacara Rambu Tuka. Ini adalah upacara adat yang dibawakan untuk mengungkapkan rasa syukur.
Karena itu dalam tarian ini tidak ada kesedihan dan hanya ada kegembiraan. Seperti halnya maksud dari Rambu Tuka’, maka tarian manimbong seperti menjadi cara bagi kaum lelaki di Tana Toraja untuk bersyukur.
Sekitar 20 hingga 30 penari yang umumnya adalah lelaki dewasa menari diiringi oleh syair lagu khusus. Durasi tarian tradisional ini antara 7-10 menit, bergantung pada variasi gerakannya.
Busana yang dikenakan oleh para penari adalah seppa tallu buku yang dihiasi kain khas Toraja. Mereka membawa la’bo’ penai (parang khas Toraja) juga sejenis tameng kecil yang dihiasi dengan ukiran Toraja yang dinamakan okkah-okkah.
7. Tari Gandrang Bulo

Tari gandrang bulo ini adalah salah satu tarian Sulawesi Selatan yang sampai sekarang masih dilestarikan. Gandrang bulo sendiri memiliki arti tabuhan bambu. Dalam tarian ini terkandung unsur humor juga lawakan yang seakan mengkritik isu sosial, budaya dan politik.
Akan tetapi lawakan yang dipakai masih terkesan menghibur jadi bisa dianggap menghipnotis para penonton agar tertawa bersama selama pementasan tari gandrang bulo.
Sangat disayangkan, kesenian dari Sulawesi Selatan ini hanya bisa kamu temukan saat pesta rakyat. Nah, kalau kamu berkunjung ke Sulawesi Selatan di saat pesta rakyat, pastikan untuk tidak melewatkan menonton tarian ini.
8. Tari Ma’Gellu

Masih mengenai tarian Sulawesi Selatan. Tarian yang satu ini disebut tari ma’gellu. Tarian ini merupakan tari yang dibawakan dalam perayaan yang berkaitan dengan sukacita serta para penarinya biasanya berjumlah ganjil.
Hal ini karena merujuk pola-pola pada tarian yang mengharuskan para penari berjumlah ganjil. Disebut juga dengan pa’gellu oleh penduduk Toraja, kata gellu sendiri mempunyai arti menari. Ma’Gellu artinya menari, sementara pa’gellu artinya penari.
Karena tari ma’gellu dibawakan dengan penuh suka cita, penari gadis yang akan membawakan tarian ini juga harus bisa menggambarkan suasana suka cita serta penuh kegembiraan ketika menarikannya.
9. Tari Bosara

Tari bosara adalah tarian lainnya dari Sulawesi Selatan. Tarian ini dibawakan untuk menyambut tamu kehormatan. Di zaman dulu, tari bosara dipentaskan pada acara penting sebagai tarian untuk menjamu para raja didampingi dengan suguhan kue-kue tradisional.
Tak hanya untuk menyambut tamu raja, tarian ini juga dibawakan di beragam pesta, misalnya pesta perkawinan serta acara khitanan. Kata bosara maknanya merujuk kepada satu kesatuan utuh yang terbagi di dalam piring.
Piring tersebut di atasnya di beri alas berupa kain rajutan dari wol, kemudian di atasnya juga ditempatkan piring untuk tempat menyimpan kue dan tutup bosara. Umumnya kue-kue yang disajikan adalah kue-kue tradisional. Bisa berupa kue kering atau kue basah.
Kue basah contohnya cucur, brongko, bolu peca’, kue lapis, biji nangka, kue sala’ dan lain-lain. Biasanya kue-kue ini terbuat dari tepung beras.
10. Tari Tradisional Pajoge

Pajoge merupakan tarian tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan. Tarian ini pada umumnya dipentaskan di istana atau juga kediaman para ningrat. Para penarinya adalah gadis yang berlatar belakang kalangan rakyat biasa.
Dahulu tarian Sulawesi Selatan ini hanya berupa tarian hiburan untuk kaum lelaki. Biasanya para penonton berasal dari kalangan ningrat yang duduk dalam lingkaran. Gadis-gadis tersebut menari melingkar.
Tiap penari membawakan tarian seorang diri sambil menyanyi kemudian mencari pasangannya dari kalangan penonton. Nantinya sang gadis akan memberi daun sirih pada lelaki yang telah dipilihnya. Lelaki itu akan menari bersama sang gadis.
Kemudian tari pajoge fungsinya berubah tarian hiburan dan juga merupakan alat komunikasi maupun media penghubung bagi raja dengan rakyatnya. Tujuannya agar mendekatkan hubungan supaya rakyat tetap mencintai rajanya begitu juga sebaliknya.
Itulah 10 tarian Sulawesi Selatan yang tentunya menarik dan memiliki makna tertentu. Warisan budaya ini harus dilestarikan dan dipertahankan agar nantinya warisan dari nenek moyang ini dapat diperlihatkan pada anak cucu nantinya.
Salah satu cara untuk ikut melestarikan tarian daerah ini yaitu dengan mempelajarinya dan menampilkannya. Apakah kamu tertarik untuk belajar menari tarian ini?