10 Jenis Senjata Tradisional Gorontalo Beserta Kegunaannya

Ditulis oleh Erfah Nanda SW

Kalian pasti pernah mendengar senjata andalan pribumi saat melawan penjajah, yaitu bambu runcing. Pernyataan itu ada benarnya. Namun, tidak semua pribumi menggunakan bambu runcing sebagai senjata utama. Rupanya masih banyak senjata lain yang digunakan saat melawan penjajah kala itu.

Warga Gorontalo, yang saat itu namanya masih Semenanjung Gorontalo. Mereka sudah memiliki banyak jenis senjata untuk melawan penjajah. Senjata tersebut terkenal tajam dan mampu menebas apapun dengan cepat. Bentuknya unik dengan corak khas Gorontalo.

Lalu, apa saja jenis senjata tradisional di daerah Gorontalo beserta kegunaannya? Yuk, simak info selengkapnya berikut ini!

1. Banggo

Banggo

Banggo merupakan senjata tradisional Gorontalo yang bentuknya mirip seperti parang atau golok. Pada bagian pegangan tangan bentuknya membengkok ke bawah. Lalu, sarungnya memiliki warna yang unik. Ada warna kuning, hitam, putih, dan merah.

Pada zaman penjajahan, warga Gorontalo menggunakan banggo sebagai senjata andalannya. Senjata banggo terbuat dari besi yang kuat dan tajam. Sedangkan sarungnya atau ta’upo berasal dari bahan

kayu hitam dan kayu kuning. Sekarang senjata banggo banyak digunakan sebagai alat mengolah perkebunan atau pertanian.

2. Wamilo

Wamilo

Wamilo senjata tradisional Gorontalo yang sering digunakan oleh masyarakat setempat. Mereka menggunakan wamilo sebagai alat mengolah perkebunan. Alat tersebut biasanya diselipkan di samping sarung pria. Tujuannya untuk memudahkan dalam proses pemotongan atau perlindungan diri.

Namun, siapa sangka bahwa di zaman dulu wamilo digunakan sebagai senjata masyarakat untuk melawan penjajah. Senjatanya memang mirip seperti golok, tapi agak sedikit melengkung ke arah bawah. Wamilo cukup berat sehingga harus dipegang kuat-kuat.

Senjata satu ini terbuat dari besi yang kuat dan tajam. Pada bagian ujung kepalan tangan bisa dikreasikan sendiri. Ada yang berbentuk seperti gambar hewan, tidak sedikit juga yang polos. Sarungnya terbuat dari kayu hitam atau kayu kuning.

3. Baladu

Baladu

Baladu merupakan senjata tradisional yang sejenis dengan keris. Memiliki pegangan berbentuk seperti mahkota dengan sarung motif lilitan kain. Ukuran panjangnya sekitar 40-45 cm. Senjata satu ini termasuk jenis sedang, tidak panjang dan tidak pula pendek.

Dahulunya wilayah Gorontalo dipimpin oleh seorang raja bernama Bobihoe. Raja tersebut terkenal dengan nama Raja Panipi. Ia dipercayai masyarakat setempat untuk melakukan perlawanan kepada penjajah.

Singkat cerita, Raja Panipi mampu mempertahankan wilayah Gorontalo dari tentara Hindia Belanda. Ia menggunakan senjata baladu untuk perlindungan diri. Sampai saat ini senjata tradisional baladu digunakan sebagai alat perlindungan diri oleh masyarakat Gorontalo.

4. Totobu’o yilambua

Totobu’o yilambua

Totobu’o yilambua merupakan senjata tradisional Gorontalo yang berjenis tombak. Hampir sama dengan bambu runcing, senjata ini juga digunakan untuk melawan penjajah. Badan tombaknya sangat ramping yang terbuat dari bambu kuning. Totobu’o memiliki tinggi kurang lebih 205 cm.

Senjata tombak totobu’o yilambua memiliki tujuh jenis lainnya, salah satunya Kanjai Pumbungo. Masing- masing senjata memiliki ukuran yang berbeda. Namun, modelnya masih tetap sama dengan adanya rambut di ujung tombak. Seiring berjalannya waktu, kini totobu’o digunakan masyarakat setempat untuk menangkap ikan di sungai.

5. Badik

Badik

Badi atau biasa disebut badik adalah senjata andalan masyarakat Gorontalo. Pada masa kerajaan, yang boleh memakai senjata ini para penjaga dan pasukan berkuda. Mereka menggunakan badik sebagai alat pelindungan diri dan perang.

Kini senjata badi banyak digunakan masyarakat sebagai alat perlindungan diri. Senjata badik memiliki banyak penggemar di berbagai daerah. Hal itu karena bentuknya yang unik dengan corak menarik. Ukurannya terbilang kecil sehingga mudah untuk dibawa ke mana-mana.

6. Aliyawo

Aliyawo

Aliyawo senjata tradisional asal Gorontalo. Bentuknya masih sejenis dengan golok. Berukuran cukup besar dengan pegangan tangan berbentuk seperti kepala burung. Tidak sembarangan orang punya senjata satu ini. Tentunya karena benda ini sangat sakral sehingga harus dijaga dengan benar.

Benda ini dipercayai oleh masyarakat sekitar sebagai senjata pelindungan diri. Senjata aliyawo dipakai oleh prajurit kerajaan dalam perang panipi. Saat itu ada 4 kerajaan yang memakai senjata ini, yaitu Kerajaan Limboto, Gorontalo, Gowa, dan Sumawa. Sarungnya terbuat dari kayu hitam, pada bagian tengah kayunya agak sedikit ke dalam untuk pegangan tangan.

7. Bitu’o

bitu’o

Pada masanya bitu’o merupakan senjata tradisional yang tidak semua orang bisa memilikinya. Hanya keturunan raja dan kerabatnya yang boleh menggunakan senjata satu ini. Bentuknya sama dengan keris, tetapi tidak begitu banyak lekukannya. Bitu’o memiliki dua ukuran berbeda, yaitu 20 cm dam 45 cm.

Seiring berjalannya waktu, kini bitu’o bisa dimiliki oleh siapa pun. Namun, memang sudah langka karena kurangnya pengrajin yang membuat senjata ini. Menurut warga setempat bitu’o dapat dipercaya akan membawa keberuntungan pemiliknya. Namun, tidak sedikit yang menggunakan bitu’o sebagai senjata perlindungan diri.

8. Huwangga

Huwangga

Huwangga merupakan senjata samurainya masyarakat Gorontalo. Senjata ini memiliki panjang sekitar 95 cm. Bentuknya mirip seperti samurai senjata khas negara Jepang. Terbuat dari besi yang kuat dan tajam. Senjata huwangga mampu menebas benda apapun yang ada di depannya.

Besinya berwarna putih bersih. Bahkan seseorang bisa bercermin pada bagian besinya itu. Untuk sarungnya terbuat dari kayu hitam pilihan. Saat ini keberadaan huwangga sangat langka. Senjata huwangga sampai saat ini masih digunakan sebagai alat perlindungan diri dan koleksi pribadi.

9. Eluto

Eluto

Eluto senjata tradisional dari Gorontalo yang memiliki derajat yang tinggi. Pada masa kerajaan senjata ini hanya boleh digunakan oleh raja dan panglima kerajaan. Ukurannya cukup besar dengan ciri khas mahkota pada bagian atasnya.

Saat ini senjata eluto banyak digunakan masyarakat sebagai alat untuk melindungi diri. Besinya kuat dan tajam yang dapat menebas apapun benda di depannya. Sarungnya terbuat dari kayu hitam yang terkenal kuat dan awet. Nama lain dari eluto adalah talenge. Hal itu karena senjata eluto sering pakai oleh para tokoh terhormat kerajaan.

10. Kalumbi

Kalumbi

Kalumbi, senjata satu ini bentuknya mirip dengan pemukul dalam permainan olahraga bola kasti. Namun, bentuknya lebih besar dan bulat pada bagian badannya. Meskipun termasuk benda tumpul, tapi sekali mukul bisa membuat orang lain kesakitan hingga jatuh pingsan. Ukurannya lumayan panjang sekitar 50 cm.

Beratnya bisa mencapai sekitar 3kg. Kalumbi pada masa kerajaan banyak digunakan oleh prajurit untuk menjaga istana. Tidak sembarang orang yang bisa pegang senjata satu ini. Hanya prajurit berbadan besar yang mampu memegangnya dengan kuat. Saat ini kalumbi bisa dimiliki oleh siapa saja. Fungsinya untuk alat perlindungan dari kejahatan.

Nah, itulah senjata tradisional yang ada di wilayah Gorontalo. Berbagai macam bentuk dan ukuran rupanya memiliki fungsi yang bermakna. Ada yang sebagai alat perlindungan diri, menangkap ikan, maupun untuk koleksi pribadi. Meskipun kini senjata tradisional itu sudah terjual bebas, sebagai rakyat Indonesia kita harus menjaga dan merawatnya dengan baik.

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram