Daftar Agenda Kebudayaan Jepang Sepanjang Tahun
- 7 Juli
Tanabata, atau disebut juga sebagai festival bintang. Festival ini mencampur dengan legenda Cina dengan kepercayaan kuno Jepang mengenai dua buah bintang di kedua ujung Bimasakti yaitu bintang Altar (si Pengembala/Hiko Boshi) dan bintang Vega (si penenun/Ori Hime) yang merupakan sepasang kekasih. Mereka dihukum oleh Raja Dewa karena terlalu banyak bermain sehingga hanya dapat bertemu satu tahun satu kali di bulan ke-7 pada hari ke-7.
Menurut legenda tersebut, pertemuan di waktu malam sepasang kekasih ini adalah malam di mana suatu kesempatan untuk membuat permintaan. Biasanya permintaan tersebut dituliskan pada sebuah kertas berwarna (tanzaku) dan menggantungkannya di pohon bamboo. Harapan tersebut dipercaya akan terkabul apabila pada hari itu tidak turun hujan.
- Senin ke-3 bulan Juli
Umi no Hi, merupakan sebuah festival untuk mengungkapkan rasa terimakasih atas anugerah laut serta harapan akan kemakmuran Jepang yang merupakan sebuah negeri yang dikelilingi oleh laut. Biasanya pada festival tersebut, pantai-pantai akan dipenuhi oleh lilin yang berjajar. Dan pada malam hari akan menciptakan suasana yang romantis.
- 17 Juli
Gion festival, merupakan satu dari tiga festival terbesar di Jepang. Festival ini telah dilaksanakan selama 1100 tahun. Festival ini dilaksanakan untuk mengusir roh jahat dan juga penyakit.
- 22-25 Juli
Soma Namaoi Festival, biasanya dilaksanakan setiap tahun selama empat hari di kota Haramachi, Fukushima. Festival ini menggambarkan peperangan pada 1000 tahun yang lalu, yang terlihat dari orang-orang yang mengenakan pakaian perang lengkap dengan bendera-bendera masing-masing klan.
- 24-25 Juli
Tenjin Matsuri, ditujukan untuk menghormati Michizane Sugawara yang dipercaya sebagai Tuhan Pengetahuan. Festival ini merupakan even kuno pada tahun 951 yang ditujukan untuk memerangi penyakit. Festival ini biasanya diadakan di Osaka.
- Akhir Juli
Pesta kembang api yang dilaksanakan di sepanjang tepi sungai Sumida, Tokyo. Pesta kembang api ini juga menampilkan kompetisi dari beberapa pasar kembang api dari luar negeri dan juga kontes foto kembang api pada saat acara berlangsung.
Agustus
- 3-5 Agustus
Aomori, Nebuta. Nebuta merupakan festival musim panas yang diselenggarakan untuk rasa ngantuk selama musim panas. Para penari meneriakkan ‘rassera rasssera rasse rasse…’. Dan pada lentera raksasa digambar samurai dan di belakang lukisan samurai digambar lukisan dewi.
- 5-7 Agustus
Kanto festival, Akita. Merupakan salah satu dari tiga festival terbesar di daerah utara Jepang. Ditujukan untuk meminta panen yang berlimpah. Festival ini menjadi simbol dari Akita, yaitu daerah yang terkenal dengan daerah padi.
- Pertengahan bulan Agustus
Obon Matsuri dilaksanakan pada 13-15 Juli atau dalam pertengahan bulan Agustus tergantung daerahnya berasal. Festival ini dipersembahkan untuk arwah para leluhur, karena konon pada hari tersebut arwah orang yang telah meninggal pulang ke rumah untuk mengunjungi cucu atau keluarganya.
Budaya obon matsuri ini dapat berbeda-beda tergantung daerahnya pula. Ada yang memasang lentera penerangan dan api untuk menyambut arwah datang atau sebagai ucapan selamat datang yang diletakkan di pintu depan rumah, begitu pula pada akhir festival.
September
- 20 Agustus – 3 September
Kaze no bon merupakan festival untuk menghindari kerusakan akibat angin yang diadakan di Jepang pada hari yang disebut ni hyaku toka. Festifal ini diadakan di Toyama. Pada festival ini para penari diiringi oleh lagu owara. Lagu ini merupakan lagu rakyat yang terkenal. Orang-orang desa memakai kimono dan menari mengikuti lagu owara tersebut sambil berjalan mengelilingi kota.
- Pertengahan September
Tsukimi (Hari menikmati sinar rembulan) pada musim gugur. Kemudian kue mochi dan rumput susuki diletakkan dekat jendela sebagai ‘persembahan’ bagi rembulan. Pada saat malam tersebut orang-orang sambil memakan kue dango dan taro, minum sake dan merayakan datangnya musim gugur.
- Senin minggu ke-3 September
Selain hari ibu dan hari ayah, di Jepang pun ada hari yang dirayakan untuk kaum manula. Hari tersebut untuk mengungkapkan rasa hormat kepada orang-orang berusia lanjut, yang telah bekerja keras bagi masyarakat selama bertahun-tahun, dan merayakan panjang usianya.
- 23 September
Autumnal Equinox Day (hari ketika siang dan malam sama lamanya, ketika matahari tepat melintasi garis khatulistiwa). Di hari tersebut, orang mengungkapkan rasa hormat kepada arwah para leluhur dan mengingat kembali mereka yang telah meninggal.
Oktober
- Senin ke-2 Oktober
Hari olahraga, di mana rakyat Jepang menikmati olahraga dan membina pikiran dan juga tubuh yang sehat. Kegiatan ini pun kerap dilaksanakan di sekolah-sekolah mulai dari TK, SD, SMP dan juga SMA.
- 14 Oktober
Nada Fighting Festival, festival ini dikenal sebagai festival saling membenturkan kuil-kuil. Setiap kuli saling dibenturkan, karena konon semakin keras dibenturkan, maka Dewa akan semakin senang dan memberikan kesejahteraan.
- 22 Oktober
Jidai Matsuri, merupakan festival yang dimulai pada 1895 untuk merayakan pindahnya ibukota Jepang ke Kyoto tahun 794 yang dikenal sebagai Heain-kyo.
November
- 2-4 November
Karatsu Kunichi festival yang telah berlangsung lebih dari 300 tahun. Menampilkan parade dengan lampion besar berbentuk singa emas, ikan, dan sebagainya.
- 13 November
Hari Kebudayaan atau disebut sebagai bunka no hi, pada mulanya diperingati untuk merayakan ulang tahun Kaisai Meiji. Tapi setelah kaisar meninggal dunia diganti untuk perayaan kebudayaan. Sekolah-sekolah biasanya mengadakan bunka no hi pada akhir pekan.
- 15 November
Shichi-Go-San (Festival 7-5-3) festival ini merupakan festival bagi anak-anak yang berusia 3, 5 dan 7 tahun. Bagi orang tua yang memiliki anak laki-laki berusia 3 atau 5 tahun sedangkan anak perempuan berusia 3 atau 7 tahun, akan didandani dengan pakaian tradisional resmi.
Kemudian para orang tua akan membawa mereka ke kuil untuk mendoakan kesehatan dan pertumbuhan anak-anaknya. Kemudian anak-anak akan mendapatkan permen khusus yang bernama chitose ame alias ‘permen seribu tahun’. Bentuk permen tersebut panjang dan tipis, bahkan akan lebih panjang ketika ditarik dan merupakan jimat keberuntungan yang melambangkan keinginan untuk umur panjang.
- 23 November
Labour’s day. Merupakan perayaan untuk menghormati para pekerja, merayakan hasil produksi dan mengungkapkan rasa terimakasih kepada para pekerja.
Desember
- 2-3 Desember
Chichibu Night Festival. Merupakan festival yang diiringi dengan music rakyat. Pemain kabuki melakukan pertunjukan di atas perahu apung. Di sore harinya empat buah perahu diterangi oleh lampu dan dihiasi dengan 1800 letusan kembang api.
- 23 Desember
Rakyat Jepang merayakan ulang tahun Kaisar Akihito.
- 25 Desember
Hari Natal. Banyak orang mengikuti kebiasaan tukar-menukar hadiah dengan anggota keluarga dan rekan-rekannya. Orang-orang Jepang menikmati makan bersama pada hari ini.
- Malam Tahun Baru
Menjelang tengah malam, kuil-kuil di seluruh Jepang akan mulai mendentangkan lonceng. Lonceng tersebut berdentang sebanyak 108 kali yang merupakan sah satu cara untuk mengusir satu-persatu nafsu.
Selain itu ada kebiasaan memakan soba (semacam mie) pada malam tahun baru sebagai lambing harapan akan panjang umur dan kesehatan yang baik di tahun baru. Karena bentuk mie ini panjang dan dapat direntangkan, maka dipercaya melambangkan hidup yang lama dan bahagia.