10 Peninggalan dari Kerajaan Banjar yang Menarik Diketahui

Ditulis oleh Syarip Ahmad D

Makam Sultan Mustakimbillah terletak di Desa Tangkas Kecamatan Martapura Barat, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Makam Sultan Mustakimbillah sendiri menjadi makam terakhir dari 5 makam Raja yang telah ditemukan. Konon, saat pertama kali makam tersebut ditemukan berada di bawah kaki pohon kasturi. Nah, makam ini pun menjadi peninggalan selanjutnya dari kerajaan Banjar.

6. Makam Sultan Inayatullah

Makam Sultan Inayatullah

Peninggalan kerajaan Banjar selanjutnya adalah makam Sultan Inayatullah yang terletak di Desa Dalam Pagar, Martapura Timur, Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Sultan Inayatullah bernama asli Pangeran Dipati Tuhan I. Sultan Inayatullah adalah Raja Banjar yang memerintah antara tahun 1636/1642-1645.

Sultan Inayatullah merupakan gelar resmi yang kerap digunakan dalam khutbah Jumat di masjid. Sementara gelar lain yang dipopulerkan bagi dirinya adalah Ratu Agung. Ia sendiri adalah putra dari Sultan Mustakimbilah yang dilantik sebagai Sultan muda.

7. Masjid Al-Karomah

Masjid Al-Karomah

Masjid Al-Karomah adalah salah satu mesjid peninggalan kerajaan Banjar yang dibangun pada tahun 1863 Masehi atau 1280 Hijriah. Sebelum dikenal sebagai Masjid Agung Al Karomah, mesjid ini dahulu kapan bernama Masjid Jami’ Martapura. Meskipun Masjid Al-Karomah telah mengalami banyak renovasi, namun struktur utama mesjid sendiri masih tetap dipertahankan.

Mesjid Al-Karomah sendiri dahulu kerap digunakan untuk tempat peribadatan, penyebaran agama Islam, serta sebagai benteng pertahanan bagi para pejuang dalam melawan penjajah Belanda.

8. Makam Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari

Makam Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari

Peninggalan lain yang tak kalah menarik adalah makam dari ulama terkenal bernama Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari yang lahir di Lok Gabang pada tanggal 17 Maret 1710. Ia sendiri adalah ulama Fiqih mazhab Syafi'i yang cukup  berpengaruh pada penyebaran agama Islam di Banjar.

Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari hidup pada masa tahun 1122-1227 hijriah. Sementara wafat pada 3 Oktober 1812 di Dalam Pagar. Salah satu karya terkenal dari ulama besar yang dikenal dengan julukan Datu Kalampaian ini adalah kitab berjudul Sabilal Muhtadin.

9. Kitab Sabilal Muhtadin

Kitab Sabilal Muhtadin

Sabilal Muhtadin lit-Tafaqquh fi Amrid-din atau dikenal dengan Sabilal Muhtadin adalah sebuah kita yang ditulis oleh Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari. Sabilal Muhtadin lit-Tafaqquh fi Amrid-din sendiri artinya jalan bagi orang-orang yang mendapat petunjuk untuk mendalami urusan agama.

Kitab ini adalah salah satu peninggalan kerajaan Banjar yang masih bisa masyarakat lihat hingga saat ini. Kitab ini ditulis pada tahun 1779 Masehi atau sekitar 1193 Hijriah, yaitu pada zaman pemerintahan Sultan Tamjidullah. Kitab ini sendiri berisi ilmu fikih berdasarkan Mazhab Syafi'i.

10. Senjata dan Perkakas Kerajaan

Senjata dan Perkakas Kerajaan

Dahulu kala, Kerajaan Banjar dikenal sebagai kerajaan dagang yang cukup terkenal. Kerajaan Banjar mampu  menghasilkan berbagai perkakas yang terbuat dari besi dan logam yang berpusat di daerah Negara.

Kemampuan kerajaan Banjar, khususnya daerah Negara untuk menghasilkan bermacam barang-barang yang terbuat dari logam seperti senjata, perkakas, serta kapal memang cukup baik sejak abad ke-17.

Beberapa peninggalan seperti golok, kapak, cap kerajaan serta perkakas berusia ratusan tahun kini disimpan di Museum Lambung Mangkurat yang berlokasi di Komet, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan.

Nah, itulah 10 Peninggalan bersejarah dari Kerajaan Banjar yang berhasil kami ulas untuk kamu. Semoga informasi mengenai salah satu Kerajaan Islam di tanah air ini dapat mengingatkan kita terhadap sejarah bangsa.

«1 2
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram