Masih Suka Tertukar? Inilah Perbedaan Yukata dan Kimono
Untuk orang yang belum familiar mungkin akan bingung membedakan antara yukata dan kimono. Pasalnya, kedua pakaian ini datang dari tempat yang sama, yaitu Jepang. Tapi, ada beberapa "pakem" berbeda antara yukata dan kimono yang dapat memudahkan dalam membedakan mereka.
Pada kesempatan kali ini Keluyuran akan memberi tahu Anda perbedaan yukata dan kimono, pakaian tradisional asal Jepang yang serupa tapi tak sama ini. Untuk memudahkan Anda, kami akan menyisipkan gambar visualnya juga. Tapi, sebelum kita membahas perbedaan yukata dan kimono, alangkah lebih baik kalau kita mengenal terlebih dahulu kedua pakaian asal Jepang ini.
Yukata
Yukata (浴衣) sering juga disebut sebagai casual kimono. Yukata dibuat dari katun tipis dan langsung dipakai begitu saja tanpa lapisan baju lainnya seperti yang ada pada kimono. Tujuan yukata adalah agar tubuh terasa sejuk pada sore hari atau setelah mandi malam. Karena, biasanya orang Jepang mandi berendam air panas pada malam hari, berbeda dengan orang Indonesia yang mandi dua kali sehari pada pagi dan sore.
Selain dipakai setelah mandi, yukata juga sering dipakai pada saat musim panas, terutama ketika ada festival. Contohnya adalah ketika Matsuri, pesta kembang api, atau Perayaan Obon. Yukata bisa dipakai untuk pria dan wanita, lalu tidak terdapat perbedaan bentuk yukata untuk wanita yang sudah menikah atau pun belum.
Yukata juga dipakai oleh orang-orang ketika berlatih menari, tujuannya agar kimono (yang harganya cenderung lebih mahal dari yukata) tidak mudah kotor karena debu dan keringat. Pemain kabuki mengenakan yukata ketika memerankan tokoh yang beryukata, lalu pegulat sumo juga pasti menggunakan yukata sebelum dan setelah bertanding.
Hotel di Jepang dan ryokan (tempat penginapan tradisional Jepang) selalu menyediakan yukata di kamar untuk dipakai oleh pengunjung setelah mandi atau untuk tidur. Ketika digunakan sebagai pakaian tidur, yukata biasa digunakan langsung tanpa pakaian dalam sama sekali.
Warna dan Corak Yukata
Jika dulu yukata hanya dibuat dari bahan katun, sekarang tidak lagi. Semua bahan yang memungkinkan bisa dijadikan yukata. Lalu, yukata memang bisa dipakai pria dan wanita, tapi biasanya terdapat beberapa berbedaan, seperti warna dan coraknya.
Untuk yukata pria, biasanya dibuat dari kain berwarna gelap, yaitu ungu tua, biru tua, hitam, cokelat tua, dan lain-lain. Lalu, corak pada kainnya biasanya garis-garis warna gelap juga.
Sedangkan yukata untuk wanita biasanya berwarna cerah dan pastel. Lalu coraknya juga berwarna terang. Biasanya corak yang populer untuk yutaka wanita adalah bunga sakura, bunga seruni, dan bunga pada musim panas lainnya. Lalu, ada juga gambar hewan seperti ikan mas koki, dan lain-lain. Kalau yukata untuk anak-anak biasanya bermotif anime seperti Pokemon, Hello Kitty, Hamtaro, dan lain-lain.
Cara Memakai Yukata
Cara menggunakan yukata pria lebih simpel daripada yukata wanita. Jika untuk dipakai di dalam rumah, baik itu setelah mandi atau untuk tidur, yukata bisa dipakai begitu saja tanpa dalaman apa-apa lagi. Kalau untuk ke luar rumah, Anda cukup menggunakan celana dalam, bokser, atau celana pendek, tidak perlu pakai kaus dalam lagi.
Untuk wanita sebenarnya ada beberapa cara menggunakan yukata. Tapi, kurang lebih seperti yang telah divisialisasikan pada gambar di atas. Setelah yukata melekat dengan baik pada badan Anda, langsung gunakan obi (tali pengikat). Bentuk obi pun bermacam-macam, ada yang tipis ada pula yang tebal.
Anda bisa menggunakan bentuk obi mana pun yang Anda sukai. Jika Anda tidak bisa memasangnya, ada kok obi yang sudah jadi, jadi Anda hanya perlu merekatkan atau menalikannya saja pada yukata.
Yang perlu diingat adalah, setiap penggunaan yukata dan kimono tidak boleh mengatung alias harus melebihi tinggi badan Anda. Jangan takut kesulitan berjalan karena sandal khusus untuk memakai yukata, yaitu geta, memiliki hak yang cukup tinggi.
Setelah mengenal tentang yukata, mari kita kenal lebih dekat lagi dengan kimono.
Kimono
Kimono (着物) bisa dibilang sebagai versi mewahnya yukata. Sekarang ini kimono dikenal sebagai mantel berlengan panjang yang berbentuk seperti huruf "T". Untuk kimono wanita berbentuk seperti baju terusan, sementara kimono pria berbentuk setelan.
Pada zaman sekarang, kimono hanya digunakan pada kesempatan tertentu saja, misalnya untuk acara pernikahan, Seijin Shiki (hari kedewasaan), upacara minum teh, atau acara formal lainnya.
Lalu, terdapat perbedaan untuk kimono wanita. Pasalnya, kimono dapat menunjukkan status pemakainya, apakah sudah menikah atau belum. Wanita single menggunakan kimono yang bernama Furisode, yaitu yang lengannya lebar dan panjang (nyaris menyentuh lantai). Sedangkan, tidak dapat perbedaan status seperti ini untuk kimono pria.
Perbedaan Yukata dan Kimono Lainnya
Nah, itulah pembahasan singkat mengenai yukata dan kimono. Sekarang, mari kita bahas lebih lanjut perbedaan yukata dan kimono, yuk.
1. Waktu
Kimono dikenakan orang-orang pada kesempatan formal, seperti upacara masuk sekolah, tahun baru, acara pernikahan, dan upacara pemakaman. Sedangkan yukata digunakan untuk menonton pesta kembang api, menari di perayaan Obon, melihat matsuri, atau untuk jalan-jalan.
2. Lapisan Baju
Pertama-tama, mari kita ketahui terlebih dahulu bahwa terdapat dua jenis pakaian dalam untuk yukata dan kimono, yaitu Hadajuban dan Juban. Ini dia gambarnya:
Hadajuban (kiri, yang panjang) dan juban (kanan, yang pendek). Jika Anda akan menggunakan yukata, maka Anda hanya memerlukan pakaian lapis pertama yang panjang saja. Berbeda dengan kimono yang harus dikenakan dengan pakaian dalam sebanyak dua lapis (Hadajuban dan Juban).
3. Harga
Berbeda dengan kimono yang harganya mahal, yukata harganya jauh lebih murah. Hal ini dikarenakan perbedaan kualitas bahan, warna, corak, dan banyaknya esensiil tambahan untuk kimono yang lebih banyak daripada yukata.
4. Tempat Membeli
Biasanya kimono tidak dijual "jadi" dalam satu paket lengkap dengan ukuran yang umum seperti size S - L. Kimono lebih eksklusif karena disesuaikan dengan tinggi, status menikah, dan jenis upacara yang akan didatangi. Jadi, rata-rata kimono dibuat custom made dan hanya bisa didapatkan di toko besar.
Sedangkan yukata bisa Anda temukan di mana-mana, bahkan di toko kecil sekalipun. Dan, yukata dijual "jadi", sehingga Anda bisa langsung menggunakannya setelah dibeli.
5. Status Pemakai
Untuk kimono, status pemakainya bisa diketahui, apakah sudah menikah atau belum. Pasalnya, kimono untuk orang yang sudah menikah bagian lengannya lebih lebar dan lebih panjang, bahkan bisa sampai hampir menyentuh lantai. Kimono untuk orang yang sudah menikah ini disebut Furisode.
Lalu, untuk gadis single, maka bentuk lengannya biasa saja, tidak terlalu panjang dan tidak terlalu lebar. Hal ini hanya berlaku untuk wanita saja, sedangkan kimono pria tidak dapat digunakan untuk membedakan status pernikahannya. Perbedaan status pernikahan juga tidak akan ditemukan pada yukata. Baik wanita dan pria yang sudah menikah atau pun belum bentuk yukatanya sama.
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai perbedaan yukata dan kimono dari Keluyuran. Sekarang Anda sudah bisa membedakan kedua pakaian tradisional Jepang ini dengan mudah, bukan? Anda bisa menemukan tempat menyewa atau membeli yukata dan kimono dengan melakukan pencarian di Google. Selamat berkimono dan beryukata!