Inilah Aneka Rumah Adat Jawa Timur Beserta Keunikannya

Ditulis oleh Siti Hasanah

Jalan-jalan ke Jawa Timur yuk! Kita berkenalan dengan rumah adat Jawa Timur yang sarat akan filosofi dan simbol budaya agung kebudayaan masyarakat. Kita semua pasti sudah mengenal jika rumah adat dari Jawa Timur disebut dengan rumah joglo. Rumah tersebut bukan satu-satunya lho. Masyarakat punya rumah adat lainnya yang sudah dikenal sejak zaman dulu. 

Masyarakat Jawa Timur punya rumah adat lain yang tidak kalah bermakna. Tidak hanya satu ternyata ada banyak. Berbicara mengenai rumah adat Jawa Timur, rumah joglo adalah yang paling identik dengan daerah yang terkenal dengan kesenian reog ini. Namun, kamu perlu tahu bahwa rumah joglo sendiri terbagi menjadi beberapa jenis dan ukuran berbeda. 

Intinya Jawa Timur itu kaya akan akan budaya dan kearifan lokal yang salah satunya tercermin dan keanekaragaman rumah adat yang dimilikinya. Keunikan dan kisah sejarah di baliknya patut menjadi kebanggaan kita semua sebagai orang Indonesia. Apa saja rumah adat Jawa Timur? Simak daftarnya berikut ini yuk!

1. Rumah Joglo

Rumah Joglo

Rumah bagi masyarakat Jawa Timur bukanlah sekedar sebuah hunian, akan tetapi bagi mereka rumah adat adalah sebuah lambang dan sebuah harapan serta doa selama menjalani hidup di dunia ini. 

Ini sesuai dengan prinsip hidup yang dipegang oleh masyarakat, yaitu “Urip iku urup”. Pepatah tersebut artinya hidup itu harus bermanfaat bagi sesama. Sampai hari ini prinsip ini masih dipegang teguh oleh masyarakat.

Pada umumnya bentuk rumah adat Jawa Timur mirip rumah adat yang ada di provinsi Jawa Tengah. Namun, tentu saja ada ciri spesifik yang tidak dipunyai oleh rumah di provinsi tetangganya ini. Misalnya saja pada material utama bangunan rumah yang terbuat dari kayu jati.

Selain itu, atap rumah joglo dibuat tinggi menjulang, mirip dengan bentuk gunung yang berdiri kokoh. Makna dari bentuk atap seperti itu memiliki arti luas dan nilai yang penuh untuk kehidupan. Jika kamu perhatikan lebih teliti, rumah joglo dihiasi ukiran yang indah. 

Ukiran, tiang pondasi dan atap yang digunakan pada rumah adat ini mempunyai makna yang berhubungan dengan menjalani hidup yang baik. Itu pula yang menyebabkan rumah joglo menghadirkan sebuah atmosfer yang nyaman untuk ditinggali. 

Prinsip yang dipegang dan diimplementasikan pada material bangunan, hiasan rumah, bentuk dan ukuran membentuk harmoni yang baik. Hal tersebut tercermin pada sirkulasi udara yang lancar dan penataan ruangan yang sempurna. Nah, ciri spesifik dari setiap rumah joglo akan dijelaskan di bawah ini!

  • Rumah Joglo Sinom
Rumah Joglo SinomSumber: steemit.com

Rumah joglo sinom adalah rumah yang mempunyai karakteristik unik. Rumah ini mempunyai 36 pilar dan 4 saka guru, 4 pondasi utama penyusun rumah. Rumah ini dikelilingi teras pada seluruh isi bangunan rumah. 

Atap rumah joglo disebut dengan tajug. Tajug ini berbentuk gunung. Ini yang membuat rumah joglo mempunyai kesan megah dan kokoh. Rumah joglo adalah rumah dengan luas tanah dan bangunan yang paling kecil dibandingkan dengan rumah joglo lainnya. 

  • Rumah Joglo Pangrawit 
Rumah Joglo Pangrawit

Rumah joglo berikutnya adalah joglo pangrawit. Rumah ini mempunyai tiang penyangga dengan atap yang tinggi menjulang namun lebih tumpul dibandingkan atap rumah joglo sinom. 

Meski atap joglo panggrawit lebih tumpul, tapi tanahnya lebih luas dan bentuk bangunannya lebih besar dibandingkan bangunan joglo sinom. 

  • Rumah Joglo Hageng
Rumah Joglo Hageng

Yang terakhir ada rumah joglo hageng. Inilah rumah joglo paling besar dari joglo sinom dan joglo pangrawit. Oleh karena itulah rumah joglo ini disebut dengan joglo hageng. Hageng berarti besar dalam Bahasa Indonesia dan dalam Bahasa Sunda adalah agreng

Rumah joglo hageng identik dengan rumah orang kaya karena joglo hageng mempunyai halaman yang luas, desain mewah. Hanya bangsawan dan orang dari kalangan atas saja yang memiliki rumah joglo hageng seperti ini. 

Ciri khas dari rumah joglo hageng adalah atapnya yang dibuat lebih pendek dan tumpul. Selain itu pilar-pilah joglo hageng tersebar di seluruh sudut rumah. 

Bagian-Bagian Rumah Joglo Jawa Timur

Layaknya rumah pada umumnya, Rumah joglo Jawa Timur mempunyai beberapa bagian yang mempunyai fungsi dan sebutan tertentu. Selain itu, bagian-bagian rumah tertentu diperlakukan khusus karena mengandung nilai sakral.

Bagian-bagian rumah joglo setidaknya ada 6 bagian. Di bawah ini akan dipaparkan penjelasannya lengkapnya mengenai bagian-bagian rumah tersebut. 

  • Pendopo
Pendopo

Pada rumah joglo, pendopo adalah bagian bangunan yang letaknya paling depan. Fungsi utama pendopo adalah tempat untuk menerima tamu, tempat bermusyawarah, mengadakan upacara adat dan menggelar kesenian tradisional.

Bangunan ini dibuat tanpa dinding. Pendopo hanya mempunyai atap dan tiang-tiang penyangga saja. Di bagian tengah pendopo, ada empat pilar utama yang merupakan perlambang dari empat arah penjuru mata angin. 

  • Pringgitan
PringgitanSumber: nextnusantara.wordpress.com

Bentuknya sama dengan pendopo, dibangun tanpa menambahkan dinding atau sekat. Hanya saja tiang penyangga pada pringgitan lebih banyak dibandingkan tiang penyangga pada pendopo. Pringgitan adalah bangunan penghubung antara pendopo dan bagian rumah utama atau disebut dengan Omah Njero

Selain itu, pringgitan pun digunakan sebagai tempat untuk melakukan pertunjukan wayang. Inilah latar belakang kenapa bangunan ini disebut pringgitan. Pasalnya pringgit dalam bahasa Indonesia artinya wayang atau wayangan. 

  • Emperan
Emperan

Sama seperti pada rumah modern, emperan adalah halaman rumah. Letaknya berada di depan. Bagian ini biasanya dilengkapi dengan meja dan kursi yang nyaman untuk tempat beristirahat. 

Karena memang emperan pada rumah joglo difungsikan sebagai tempat untuk menerima tamu, bersantai bersama kolega atau bercengkrama bersama anggota keluarga. 

  • Omah Njero
Omah Njero

Inilah bagian bangunan utama yang bersifat privat. Omah njero adalah bangunan yang digunakan sebagai tempat berkumpul keluarga dan hanya anggota keluarga inti saja yang bisa keluar masuk bagian bangunan ini. 

Omah njero terletak di tengah kompleks joglo. Desainnya lebih rapat dan ada dinding pembatas yang memisahkan ruangan satu dengan ruangan lainnya. 

  • Sentong

Setelah omah njero, ada bagian yang lebih privat. Bagian ini disebut dengan sentong. Sentong adalah kamar dalam bahasa Indonesia. Pada rumah joglo terdapat beberapa sentong dengan letaknya berbeda. 

Sentong utama disebut dengan sentong tengah. Kamar ini dianggap suci sebab di kamar ini digunakan sebagai tempat menyimpan benda-benda bersejarah dan benda berharga keluarga lainnya.

Selain itu, ada sentong tengen yang berada di bagian kanan bangunan rumah. Sentong tengen adalah kamar untuk digunakan sebagai tempat tidur anak kecil dan kedua orang tuanya. Ada pula orang yang menggunakan sentong tengen digunakan untuk menyimpan hasil panen. 

Terakhir, ada sentong kiwa. Sentong ini terletak di sebelah kiri. Ruangan satu ini adalah kamar bagi orang tua dan sesepuh di rumah. Sentong kiwa biasanya terhubung dengan ruangan bagian belakang rumah joglo. 

  • Gandhok
Gandhok

Rumah joglo punya ruangan yang disebut dengan gandhok. Ruangan ini adalah ruangan tambahan yang letaknya paling belakang dari rumah joglo. 

Gandhok dibangun memanjang. Pemilik rumah menggunakan gandhok sebagai gudang tempat penyimpanan barang-barang kepunyaan pemilik rumah. 

2. Rumah Using

Rumah UsingSumber: myvalue.id

Rumah adat Jawa Timur selanjutnya adalah rumah using. Rumah ini berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur. Rumah using terdiri dari tiga jenis, yaitu tikel balung, baresan dan cerocogan

Ketiga jenis rumah using tersebut dibedakan dari bentuk atap yang digunakannya. Pada Rumah using tikel Balung terdapat empat buah atap. Sedangkan pada rumah using baresan terdapat tiga atap. Terakhir, rumah using cerocogan hanya mempunyai dua atap saja. 

3. Rumah Dhurung

Rumah DhurungSumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id

Rumah dhurung ini berasal dari Bawean. Kamu bisa menemui rumah adat serupa di daerah Kecamatan Tambak, dan Kecamatan Sangkapura. 

Bangunan rumah dhurung terbuat dari kayu dan bambu dan berbentuk rumah panggung tanpa dilengkapi dinding atau sekat. Bangunan ini bukanlah bangunan untuk tempat tinggal, melainkan rumah tempat peristirahatan setelah selesai bekerja di ladang atau di sawah. 

Rumah Dhurung biasanya terletak di samping atau di depan rumah utama. Masyarakat biasa berkumpul di rumah Dhurung untuk bersosialisasi dengan tetangga. 

Meskipun bukan rumah tempat tinggal, rumah dhurung dihiasi dengan ukiran yang indah dan khas. Selain itu, rumah Dhurung dilengkapi oleh jebakan tikus yang membuatnya tidak bisa masuk ke dalam rumah dhurung. Jebakan tradisional ini disebut dengan jhelepeng

4. Rumah Suku Tengger 

Rumah Suku TenggerSumber: rimbakita.com

Di lereng gunung Bromo terdapat suku yang sudah menghuni wilayah tersebut selama bertahun-tahun. suku tersebut dikenal sebagai suku Tengger sang menghuni lereng gunung bromo yang sakral. Masyarakat suku Tengger punya rumah adat yang unik. 

Rumah tersebut dibuat dari susunan kayu papan dan batang kayu serta bubungan atap yang cukup tinggi. Rumah adat suku Tengger hanya memiliki dua jendela, dan ada satu bale di depan rumahnya. 

Rumah adat suku Tengger dibangung berkelompok dengan menyisakan satu jalan kecil untuk pejalan kaki. Penataan seperti ini dilakukan untuk menghalau angin besar dan cuaca ekstrem di wilayah tersebut. 

Kalau kamu ingin melihat wujud asli dari rumah adat ini, kamu bisa jalan-jalan ke wilayah Kabupaten Probolinggo, Kecamatan Sukapura, Desa Seruni dan Desa Ngadisari Jawa Timur. di tempat-tempat tersebut masih terdapat rumah adat suku Tengger. 

5. Rumah Limasan Trajumas Lawakan Jawa Timur

Rumah Limasan Trajumas Lawakan Jawa TimurSumber: rimbakita.com

Rumah adat limasan trajumas lawakan Jawa Timur adalah bentuk perkembangan dari rumah limasan biasa. Di bagian depan rumah adat ini sudah diberi teras atau emperan. Selain itu, rumah ini mempunyai atap dengan derajat kemiringan yang berbeda. 

Rumah ini dibangun dengan menggunakan material kayu jati, kayu sonokeling, kayu glugu, dan kayu nangka. rumah adat ini mempunyai 20 tiang penyangga sehingga dari luar akan terlihat simetris dan kokoh. Di tengah rumah terdapat satu tiang yang berbentuk rong-rongan.

6. Rumah Limasan Lambang Sari 

Rumah Limasan Lambang SariSumber: steemit.com

Rumah limasan lambang sari adalah salah satu rumah adat yang ada di Jawa Timur. Rumah ini adalah rumah terbilang unik sebabnya rumah mempunyai atap limas dengan tiang penyangga berjumlah 16 buah. 

Bangunan ini mempunyai bubungan yang dibangun sebagai penghubungan 4 sisi atap rumah. Bentuk konstruksi bangunannya yang berbentuk balok penyambung. Jika dilihat-lihat, bubungan balok ini dihubungkan dengan kuat. Ini yang membuat rumah terlihat kokoh dan solid. 

Nah, itu dia rumah adat Jawa Timur yang tersebar di beberapa wilayah. Hingga saat ini kamu masih bisa melihat rumah serupa di beberapa wilayah. Luangkan waktumu untuk mengekspor daerah-daerah di Jawa Timur dan lihat rumah-rumah adat unik tersebut. 

Siapa tahu kamu tertarik untuk mengadopsi gaya rumah adat Jawa Timur ini untuk tempat tinggal pribadimu. Pastinya tempat tinggalmu akan menjadi tempat tinggal yang menarik perhatian karena di masa sekarang sudah jarang orang membangun rumah dengan model tradisional seperti itu. 

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram