Berkunjung ke Cafe Sejiwa Coffee, Sejiwa dalam Rasa
Untuk para pencinta kopi dan sampai saat ini belum berkunjung ke Sejiwa Coffee, kamu wajib memasukkan café yang satu ini ke dalam daftar tempat yang akan kamu kunjungi.
Sejiwa Coffee baru buka di akhir tahun 2016, tapi dalam waktu singkat tempat ini berhasil menarik banyak penyuka kopi untuk berkunjung dan merasakan nikmatnya rasa khas kopi yang informasinya terinspirasi dari kopi Australia dan Selandia Baru.
Suasana & Konsep Sejiwa Coffee
Begitu sampai di depan café ini, kamu sudah bisa merasakan perbedaan suasana coffee shop yang satu ini dengan kebanyakan coffee shop pada umumnya.
Dominan bangunan dua lantai café ini terbuat dari kaca. Ketika kamu membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan, kamu tidak akan menemukan tipikal suasana ruang coffee shop yang didesain dengan lampu redup dan air conditioner yang membuat ruangan terasa adem.
Lantai 1 diperuntukan untuk non-smoking room dengan air conditioner yang diatur untuk tidak sedingin seperti di kebanyakan coffee shop. Sedangkan untuk lantai 2, ruangan diperuntukan untuk pengunjung yang merokok.
Konsep suasana yang tercipta di Sejiwa Coffee terkesan dibuat berbeda dengan pencahayaan yang sangat terang dari sinar matahari yang masuk melalui kaca-kaca yang mengelilingi bangunan tersebut.
Ruangan yang dibuat terbuka tanpa adanya sekat-sekat pembatas antar tempat duduk dan tingginya langit-langit bangunan membuat kesan ruang yang sangat luas. Juga, pemilihan tema warna putih yang mendominasi semakin mendukung konsep ruang yang terang dan luas.
Sangat refreshing! Tempatnya sangat cocok untuk nongkrong dengan teman kamu bahkan untuk meeting kecil juga bisa. Disarankan datang sebelum jam ramai pengunjung seperti jam makan siang kecuali kalau kamu tidak keberatan masuk waiting list dulu dan menunggu.
Hal unik lainnya yang bisa kamu temukan di Sejiwa Coffee adalah setiap staf memakai seragam yang desainnya mirip dengan jas lab. Di bagian belakang seragam tertulis Sejiwa “Staff Uniform.” Keren dan unik, kan?
Untuk fasilitas umum, café ini memiliki toilet yang cukup bersih dan nyaman untuk digunakan. Tapi, sayangnya belum tersedia musholla di tempat ini.
Terdapat ruang di bagian belakang yang sepertinya sengaja dibuat untuk pengunjung yang ingin mengabadikan momen kunjungan mereka ke Sejiwa Coffee.
Lukisan dinding seorang pria yang memeluk seorang perempuan ditambah dengan penggalan puisi karya Sapardi Djoko Damono menjadi daya tarik yang berhasil membuat para pengunjung tak henti-hentinya mengabadikan momen mereka di Sejiwa Coffee. Waktu di awal buka, untuk berfoto di spot satu ini kamu mesti sedikit antri lho!