10 Tarian Adat Bali yang Masih Lestari Hingga Sekarang

Ditulis oleh Siti Hasanah

Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia yang masih kental dengan budayanya. Selain terkenal memiliki beragam pesona alam yang indah, Bali juga memiliki beragam warisan budaya yang menarik. Salah satu warisan budaya yang menjadi karakter Bali yaitu tarian tradisional.

Tari adat Bali adalah salah satu warisan budaya yang masih terjaga kelestariannya hingga sekarang. Meskipun tarian modern sudah mulai mendominasi, tari adat Bali masih memiliki tempatnya tersendiri. Beberapa jenis tari tradisional Bali sudah banyak dikenal oleh penduduk lokal maupun mancanegara. Berikut ini adalah 10 jenis tari adat Bali yang masih ada hingga sekarang.

1. Tari Kecak

Tari Kecak

Tarian adat Bali ini sangat terkenal. Tari Kecak memadukan seni tari dengan kisah drama, khususnya cerita Ramayana. Penari utama tarian ini hampir semua adalah laki-laki, kecuali penari yang memerankan Dewi Sinta dan beberapa penari pengiring perempuannya.

Bekerja sama dengan pelukis Jerman bernama Walter Spies, Wayan Limbak pada tahun 1930 menciptakan tari kecak. Pertunjukan tarian ini dimainkan oleh para penari laki-laki yang jumlahnya banyak. Mereka duduk melingkar dan mengangkat kedua lengannya sambil menyerukan kata “cak”.

Selain itu, ada juga penari utama lainnya yang memainkan tokoh dalam lakon Ramayana seperti Rama, Shinta, Hanoman, Rahwana, dan Sugriwa. Penggalan cerita di dalam tari adat Bali ini berkisah tentang Ramayana ketika barisan Hanoman dan para kera membantu Rama melawan Rahwana.

Para penari yang duduk melingkar menari mengenakan kain poleng, yaitu motif kotak-kotak putih hitam yang mirip dengan papan catur, melingkari di pinggang mereka.

2. Tari Pendet

Tari Pendet

Tarian ini pun cukup terkenal karena sering ditampilkan tak hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri. Tari Pendet awalnya adalah tarian yang ditampilkan di pura-pura Bali untuk acara ritual pemujaan.

Menurut keterangan beberapa ahli, tarian ini merupakan jenis tari adat untuk menyambut turunnya dewa ke bumi. Baru di saat sekarang tari pendet dijadikan sebagai tarian selamat datang saat menyambut tamu yang berkunjung ke pulau Bali.

Tari pendet adalah jenis tarian adat Bali yang dikenal oleh para pecinta seni tari. Selain itu, tari pendet juga jadi salah satu pondasi kesenian di Bali karena penuh dengan unsur seni. Tari pendet juga jadi mudah diterima ketika diubah jadi versi yang lebih kekinian.

Adalah I Wayan Rindi tokoh dibalik munculnya perubahan lintas generasi pada tari pendet. I Wayan Rindi merupakan salah satu seniman Bali yang mengabdikan hidupnya dengan mengamati tarian khas pulau dewata ini.

Pada tahun 1950 an I Wayan Rindi sukses melakukan perubahan pada tari pendet tradisional menjadi modern. Walaupun tarian ini diubah jadi modern, nuansa kental khas Bali tak hilang dari tari pendet.

3. Tari Barong

Tari Barong

Tari adat Bali yang ketiga adalah tari barong. Tarian ini dimainkan oleh para penari yang mengenakan kostum barong dengan wajah yang seram berhiaskan ornamen khas Bali. Diduga istilah barong pada tarian ini asalnya dari kata “bahruang” yang artinya beruang.

Walaupun berasal dari kata beruang, banyak juga model topeng lain, seperti baron blablasan, barong asu, barong macan, barong gajah, dan lain-lain. Beberapa masyarakat juga terkadang menggunakan topeng barong menjadi hiasan rumah.

Tarian barong dibawakan oleh dua orang penari laki-laki. Penari yang memakai topeng posisinya berada di depan, sementara penari yang berada di belakang mempunyai tugas untuk menggerakan tubuh serta ekor barong.

Filosofi, nilai, serta makna yang diangkat dalam tari barong yaitu peperangan antara sifat baik dengan sifat buruk. Barong mewakili sifat baik, sementara rangda mewakili sifat jahat. Tarian ini sakral sekali dan hanya dibawakan pada upacara ritual tertentu.

4. Tari Legong

Tari legong

Tarian ini pada era kerajaan Bali hanya ditampilkan di lingkungan keraton. Legong sendiri berasal dari kata “Leg” yang artinya luwes dan “gong” yang diterjemahkan sebagai gamelan.  Karena itulah, tarian ini gerakannya lemah gemulai.

Tari legong diiringi oleh gamelan tradisional khas Bali yang disebut Semar Pegulingan. Para penari legong menari sambil memainkan kipas. Seiring dengan berjalannya waktu di Bali berkembang beberapa jenis tari legong

Jenis tarian legong tersebut di antaranya legong keraton atau disebut juga legong lasem, legong jobog, legong legod bawa, legong sudarsana, legong smaradahana, dan legong kuntul.

5. Tari Panji Semirang

Tari Panji SemirangSumber: indonesiakaya.com

Tarian adat Bali ini diakui sebagai sebuah tari pertunjukan yang dibawakan diluar pura. Tari Panji Semirang menceritakan kisah seorang putri yang bernama Galuh Candrakirana. Dia sedang mengembara sambil menyamar menjadi laki–laki bernama Raden Panji.

1 2»
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram