10 Tradisi BBQ dari Berbagai Negara yang Menarik Diketahui
Tradisi BBQ bukan hal yang baru di Indonesia. Kita memiliki versi BBQ sendiri, salah satunya yang disebut dengan sate. Hidangan ini banyak ragamnya dan dijual tak hanya di restoran besar tapi juga di warung-warung pinggir jalan. Seperti halnya di Indonesia, tradisi BBQ dari berbagai negara juga memiliki keunikannya tersendiri.
Seperti apa tradisi BBQ dari negara lain? Bagaimana cara memasaknya? Apa saja jenis daging yang digunakan? Artikel berikut ini akan menjawab semua pertanyaan tersebut. Yuk, intip jawabannya.
1. Tandoor, India

Ayam tandoori India ikonik yang telah banyak dikenal orang sejak lama dianggap sebagai hidangan barbekyu. Tradisi BBQ dari negara India ini mendapatkan namanya dari tandoor, oven tanah liat seperti kuali tempat hidangan seperti roti naan, ayam, makanan laut, dan daging lainnya dimasak.
Semua makanan tersebut dimasak dengan menggunakan arang panas tinggi. Seni tandoor berawal berabad-abad lalu sebagai gaya memasak nomaden di Asia Tengah. Di sana makanan dimasak di atas lubang arang dan daging dipanggang.
Tandoor adalah oven tanah liat berbentuk silinder dengan sumber panas dari kayu atau arang. Hidangan ini semacam persilangan antara BBQ tradisional dan oven konveksi yang menjadi sangat panas.
Sebagai perbandingan, mungkin antara 200 dan 300 derajat lebih panas dari panggangan biasa dan 400 derajat lebih panas dari oven rumahan. Hasilnya adalah daging sate yang juicy dan dipanggang kurang lebih oleh asapnya sendiri, menciptakan rasa berasap yang unik.
Segala sesuatu mulai dari roti seperti naan dan chapati sampai kebab dan ayam tandoori sampai tikka (daging, keju, atau ikan yang direndam dalam yogurt dan campuran rempah-rempah kering) dimasak dalam tandoor.
2. Umu, Samoa

Tradisi BBQ dari berbagai negara memang unik, salah satunya dari Samoa yang bernama umu. BBQ dari negara ini mirip dengan kebiasaan memasak bawah tanah di lovo Fiji. Di Samoa pekerjaan BBQ digambarkan sebagai tugas keluarga.
Umu akan disiapkan oleh para pemuda yang datang dari keluarga besar Samoa. Mereka akan berkumpul bersama beberapa jam sebelum acara pesta Minggu tradisional dilaksanakan. Mereka akan menyembelih babi atau menangkap ikan segar.
Selain itu, mereka juga akan mengumpulkan daun sukun dan talas dari lahan pertanian keluarga dan membelah kelapa untuk palusami. Palusami, makanan pokok Samoa yang terbuat dari krim kelapa yang dibungkus dengan daun talas, adalah makanan terlezat.
3. Yakitori, Jepang

Yakitori merupakan ayam panggang Jepang yang daging ayamnya dipotongan kemudian ditusuk dengan jenis tusuk sate tertentu yang disebut kushi (yang bisa dibuat dari baja atau bambu) dan kemudian dipanggang secara tradisional di atas api arang.
Terdapat beragam jenis yakitori, bergantung pada potongan ayam juga cara mempersiapkannya. Langkah penting dalam membuat yakitori yaitu bumbu, baik asin maupun asin-manis, yang bisa dilakukan selama atau setelah dibakar.
Bumbu asin hanya berupa garam yang terkadang bisa dipadukan dengan merica. Sementara bumbu asin-manis sebenarnya adalah saus tare yang terbuat dari mirin, kecap, sake, dan gula. Versi yakitori sekarang ini pertama kali muncul saat Era Meiji di abad ke-19.
Namun, setelah persediaan ayam berlimpah pada tahun 1950-an, popularitas yakitori melejit dan hidangan tersebut menjadi populer di kalangan masyarakat. Di Jepang, yakitori dapat dibeli di toko yakitori khusus yang disebut yakitori-ya.
Namun sering juga yakitori disajikan di gastropub Jepang yang dikenal sebagai izakaya. Karena yakitori sangat mudah disiapkan, tak mengherankan makanan ini jadi jalanan populer yang dijual di yatai, kedai makanan Jepang kecil.
Hidangan ini dimaksudkan untuk dimakan hanya dengan menggunakan tangan, seringkali langsung dimakan dari tusuk sate, dan dapat dimakan dengan sayuran panggang, sementara setiap gigitan idealnya harus ditemani dengan bir dingin.
4. Asado, Argentina

Dianggap sebagai lambang gastronomi dan budaya Argentina, asado yang secara harfiah artinya panggang, lebih dari sekadar makanan. Di Argentina, Uruguay, Chili, Paraguay, serta di beberapa negara Amerika Selatan lainnya, merupakan acara kuliner dan sosial.
Acara tersebut dihadiri oleh keluarga dan teman untuk berbagi keceriaan memasak di luar ruangan. Asado secara tradisional menyajikan berbagai pilihan daging panggang, khususnya daging sapi, yang paling dikenal di Argentina.
Dagingnya dimasak di atas panggangan batu bata khusus yang disebut la parrilla, dan apinya bisa dibuat menggunakan arang (parrilla al carbón) atau kayu (parrilla a leña) yang lebih khas untuk pedesaan yang dikenal dengan asado criollo.
Yang pertama dipanggang adalah chorizos (sosis babi), disusul dengan morcillas (sosis darah), dan achura (jeroan). Sesudah itu dilanjutkan dengan potongan daging sapi yang lebih tipis contohnya matambre (potongan daging sapi yang tipis) dan entraña (bagian otot sapi yang pipih dan panjang).
Sedangkan untuk semua daging asado yang juicy lainnya, semuanya dipanggang dengan sempurna di atas fuego lento atau slow fire yang menggunakan api kecil. Terakhir, selain berbagai lauk dan salad, daging asado yang lezat biasanya ditemani dan disiram dengan dua saus, chimichurri dan salsa criolla.
5. Braai, Afrika Selatan

Ada juga tradisi BBQ dari berbagai negara yang asalnya dari Afrika Selatan. BBQ tersebut disebut braai yang bisa berupa kata benda dan kata kerja. Kamu bisa braai sosis atau steak, tetapi kamu juga bisa makan braai dengan teman.
Tidak ada braai asli tanpa api, dan tidak dianggap braai jika daging dimasak di atas pemanggang gas. Biasanya pilihan daging termasuk steak, sosis boerewors, kebab, sosati, dan daging babi, ayam, atau domba yang diasinkan, sedangkan ikan dan udang karang lebih populer di daerah pesisir.