Inilah 12 Alat Musik Tradisional dari Kalimantan Tengah

Ditulis oleh Dhini Oktavianti

Kalimantan Tengah memiliki tempat wisata yang eksotis dan berciri khas. Bahkan ada juga tempat wisata di sini yang seperti hutan Amazon. Sebut saja Taman Nasional Tanjung Putting, Taman Nasional Gunung Mulu, Gunung Kinabalu, Danau Biru Tewang, Sungai Sekonyer, dan banyak lagi. Kalau kamu sangat menyukai alam, berkunjung ke Kalimantan Tengah adalah wajib.

Namun, jangan lupa bahwa Kalimantan Tengah juga memiliki alat musik tradisional yang memiliki ciri khas tersendiri. Tak tanggung, ada 12 alat musik, lho! Apa saja alat musik tradisional Kalimantan Tengah? Simak ulasannya di bawah ini ya!

1. Garantung

Garantung

Alat musik Kalimantan Tengah yang bisa kamu ketahui yang pertama adalah Garantung. Garantung adalah gong. Kamu mungkin sudah familiar dengan gong. Bahkan beberapa daerah pun memiliki gong sebagai alat musiknya.

Namun, gong Kalimantan Tengah, atau yang disebut dengan Garantung ini berbeda. Garantung memiliki getaran bunyi pendek sedangkan gong pada gamelan Jawa, misalnya, getaran bunyi yang dihasilkan lebih panjang. Sehingga Garantung lebih merujuk pada alat musik kempul.

Alat musik yang dibuat dari tembaga ini memiliki dominasi dalam melodi pada ensambul ritual, bahkan merupakan instrumen utama. Jangan kaget bila kamu berkunjung ke Kalimantan Selatan, melihat garantung dimainkan dengan tempo yang lebih cepat.

Cara membunyikan Garantung adalah dengan dipukul menggunakan pemukul kayu. Tak ada hal khusus dari alat pemukul. Hanya dibuat dari kayu dan ujungnya pun tidak dilapisi karet, kain, atau bahan lain.

Garantung digunakan masyarakat Dayak untuk menandakan bahwa akan ada pengumuman yang ingin disampaikan. Biasanya pengumuman itu adalah acara atau pesta salah satu keluarga. Garantung hampir bisa ditemukan di setiap upacara ritual.

2. Katambung

KatambungSumber: borneo24.com

Sekilas Katambung terlihat seperti Tifa dari Papua. Tapi sebenarnya Katambung adalah alat musik perkusi dalam jenis gendang. Alat musik ini biasanya dibuat dari kayu ulin dan memiliki panjang sekitar 75 cm. Sedangkan membrannya dibuat dari kulit ikan buntal dengan diameter sekitar 10 sampai 18 cm.

Cara memainkan Katambung membutuhkan teknik tertentu walau hanya dipukul menggunakan tangan. Tekniknya adalah jari tangan kanan memukul membran dan tangan kiri memegang badan Katambung.

Selain itu, Katambung juga bisa dimainkan dengan teknik lain, seperti meletakan Katambung di atas pelimping. Kemudian jari-jari tangan menjulur ke depan atau menjuntai ke bawah kulit membran. Bagian tengah Katambung cukup disanggah saja.

Menariknya, Katambung dimainkan dalam bentuk kelompok dengan anggota lima sampai tujuh orang. Pemimpin kelompok Katambung disebut dengan Upu oleh masyarakat setempat.

Bila dilihat dari sejarah, alat musik ini sudah ada sejak abad ke-10 Masehi. Katambung banyak digunakan di wilayah Suku Dayak Ngaju. Biasanya Katambung digunakan masyarakat dalam upacara adat seperti upacara Gawi Belom, serta Gawi Matey.

Pada Gawi Belom, alat musik ini digunakan untuk penyambutan tamu sedangkan pada Gawi Matey digunakan untuk upacara tiwah. Upacara Tiwah adalah upacara kematian menurut keyakinan Suku Dayak.

Katambung akan digunakan saat upacara Balian Ngarahang Tulang (mengangkat tulang belulang), Balian Tantulak (penguburan), serta Balian Untung (upacara syukuran setelag penguburan dan angkat tulang belulang).

3. Rebab Kalimantan Tengah

Rebab Kalimantan Tengah

Rebab memang bisa kamu temukan di wilayah Indonesia lain tetapi setiap daerah memiliki kekhasannya sendiri, tak terkecuali di Kalimantan Tengah. Rebab di Kalimantan Tengah biasa juga disebut dengan rabab.

Rebab dibuat dari tempurung kelapa, senar, dan kulit. Kemudian untuk membunyikannya membutuhkan alat penggesek. Badan rebab dibuat seperti mangkuk untuk menjadikannya kotak bunyi. Bagian ini dibuat dari tempurung kelapa yang dibelah lalu diamplas sampai halus.

Pada bagian tempurung kelapa yang terbuka, ditutup dengan kulit ular piton. Tak lupa, ujung leher Rebab dipasang pasak untuk memasang dawai. Alat penggesek Rebab dibuat dari kayu yang dibentuk seperti busur dilengkapi dengan rambut kuda.

Cara memainkannya adalah Rebab diposisikan berdiri dengan tangan kanan memegang alat penggesek. Jari kiri menekan senar disesuaikan dengan nada yang diinginkan. Bersamaan dengan itu, tangan kanan menggesek senar Rebab dengan alat penggesek.

Biasanya Rebab dimainkan untuk acara ritual Manyangiang pada tradisi Suku Dayak Majau atau mengiringi lagu daerah Kalimantan Tengah.

4. Kangkanung

KangkanungSumber: jonimaanyan.blogspot.com

Ada Garantung ada juga Kangkanung. Kangkanung adalah gong dalam ukuran kecil. Dalam permainannya, Kangkanung berjumlah lima buah. Kangkanung memang biasa ditemukan di beberapa daerah di Indonesia tetapi dengan nama berbeda.

Di Jawa, Kangkanung disebut dengan Kenong walau lebih mengarah kepada Bonang bila dikaitkan dalam ensemble gamelan. Sedangkan di Bali disebut dengan Reong dan Talempong untuk Minang.

Menariknya, di Kalimantan Sendiri nama Kangkanung pun beragam tergantung dari suku. Suku Dayak Ngaju, Ma’anyan, Taboyan, Dusun, dan Lawangan menyebut sebagai Kangkanung atau Kanung. Sedangkan Suku Dayak Siang menyebutnya dengan istilah Klentang.

Kangkanung terbuat dari campuran tembaga, timah, dan kuningan yang memiliki diameter sekitar 20 cm. ada tonjolan di bagian tengah yang berfungsi untuk bagian yang dipukul agar menghasilkan suara. Bagian tengah ini memiliki diameter sekitar 3-5 cm.

Lima buah Kangkanung akan menghasilkan nada yang berbeda saat dipukul karena tiap Kangkanung memiliki ketebalan yang berbeda. Ketebalan ini bergantung pada lima klasifikasi nada pentatonik, yaitu A, C, D, E, dan G.

Alat musik Kangkanung dimainkan dengan cara dipukul. Lima buah Kangkanung disusun berbaris memanjang di atas wadah kotak persegi panjang yang dibuat dari kayu. Kemudian dua buah pemukul yang terbuat dari kayu disiapkan untuk memukul bagian menonjol Kangkanung. Posisi pemain yang memainkan Kangkanung adalah duduk bersila.

Kamu bisa menemukan alat musik Kalimantan Tengah satu ini pada upacara adat ritual Balian. Ini karena bunyi yang dihasilkan mirip dengan Gelang yang digunakan penari Balian di pergelangan tangan mereka.

5. Suling Bahalang

Suling Bahalang

Kalimantan Tengah memiliki alat musik tiup bernama Suling Bahalang. Suling Bahalang memiliki tujuh buah lubang nada. Untuk menghasilkan nada, Suling Bahalang ditiup sembari menutup beberapa lubang nada untuk mengatur nada yang ingin dihasilkan. Alat musik ini dibuat dari bambu.

6. Suling Balawung

Suling Balawung Sumber: Fotografer Oakirbin dari budaya-indonesia.org

Selain Suling Bahalang, Kalimanta Tengah juga memiliki Suling Balawung. Apa bedanya? Bedanya terletak pada lubang nada. Suling Balawung memiliki lima lubang nada di bagian badan suling dan satu lubang di bagian atas.

Kesamaannya adalah bahan pembuatan yang terbuat dari bambu dan cara memainkannya yang ditiup dengan jari menutup beberapa lubang untuk menghasilkan nada tertentu.

Nada yang dihasilkan dari alat musik ini berupa do, re, mi, fa, sol, la atau jenis pentatonik. Pada Suku Dayak, Suling Balawung digunakan para perempuan yang menetap di sepanjang Sungai Katingan.

7. Kacapi Kalimantan Tengah

Kacapi Kalimantan TengahSumber: indonesiakaya.com

Mungkin selama ini kamu hanya tahu bahwa kecapi hanya ada di Jawa Barat. Padahal kecapi juga ada lho di Kalimantan Tengah. Namanya adalah Kacapi. Kacapi Kalimantan Tengah memiliki bentuk seperti burung enggang. Burung ini adalah burung yang dianggap sakral oleh Suku Dayak.

Bahan pembuatan Kacapi Kalimantan Tengah adalah kayu ringan dari pohon hanjalung. Senarnya dibuat dari kawat atau benang nilon. Tetapi pada jaman dulu, senar Kacapi dibuat dari rotan atau kulit kayu.

Kacapi digunakan untuk menyambut tamu kehormatan, pengiring kesenian tari perang, serta pengiring lagu daerah Kalimantan Tengah. Tak hanya itu, masyarakat juga suka memainkan alat musik ini pada waktu senggang.

Kacapi tidak bermain sendiri. Ia perlu dikolaborasikan dengan alat musik lain seperti rebab, kangkanung, gandang, suling, dan katambung. Kolaborasi alat musik tersebut akan menghasilkan musik khas Kalimantan Tengah. Kamu bisa menikmatinya pada acara Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah.

8. Tote atau Serupai

Tote atau Serupai

Selain suling, Kalimantan Tengah juga memiliki alat musik tiup bernama Tote atau Serupai. Tote terbuat dari buluh kecil yang dikeringkan dengan ujung bagian dalam diberi lidah. Pada bagian batang dibuat dua atau tiga lubang.

Cara memainkannya memang ditiup tapi dengan teknik seperti memainkan harmonika. Bunyi yang dihasilkan merdu sekaligus menyayat kalbu. Tote sering digunakan sebagai instrument pelengkap pada Upacara Belian. Tote akan dibunyikan saat adanya klimaks pada upacara tersebut atau disebut dengan ngawak. Tak hanya itu, Tote juga dimainkan saat waktu senggang.

9. Japen

JapenSumber: trifaris.net

Salah satu alat musik yang terkenal di Kalimantan Tengah adalah Japen. Dawai Japen serta bentuknya mirip dengan gitar walau ada hiasan yang memberikan identitas bahwa alat musik ini berasal dari Kalimantan Tengah.

Japen dimainkan dengan cara dipetik dengan nada yang dihasilkan mirip Kacapi. Namun, nada petikannya lebih seperti suara kebudayaan Tionghoa-Melayu.

10. Sarun

SarunSumber: longgroveonline.com

Bila Gamelan Jawa memiliki Saron, maka Kalimantan Tengah memiliki Sarun. Alat musik yang terbuat dari bilah logam ini dimainkan dengan cara memukul bilah logam. Biasanya Sarun dimainkan oleh masyarakat Suku Dayak di Kalimantan Tengah.

Bedanya Sarun dengan Saron pada Gamelan Jawa adalah bilah logam yang terdapat pada Sarun berjumlah lima bilah. Nada yang dihasilkan pun hanyalah nada pentatonik seperti do, re, mi, fa, sol, dan la. Sedangkan Saron pada Gamelan Jawa memiliki nada lengkap.

11. Gamang

GamangSumber: sangkaicity.blogspot.com

Sekilas bentung Gamang dengan Sarun sama. Padahal perbedannya cukup menonjol. Gamang dibuat dari lima bilah kayu dengan nada yang dihasilkan berbeda satu sama lain. Kayu yang digunakan adalah kayu ulin atau kayu hampul.

Agar menghasilkan nada, diperlukan alat pemukul yang terbuat dari kayu. Kamu bisa menemukan Gamang pada kesenian musik Dayak Maanyan seperti Bawo, Bahalai, Tangkurupan, dan Dadas.

12. Gandang Tatau

Selanjutnya, ada Gandang Tatau. Gandang Tatau adalah alat musik dengan ukuran besar dan panjang. Panjangnya bisa sekitar satu sampai dua meter dengan diameter sekitar 40 cm.

Gandang Tatau memiliki dua ujung. Satu ujung dibiarkan terbuka untuk menguatkan suara saat ditabuh dan ujung satu lagi ditutup membran dari kulit sapi, rusa, atau ular sawah/piton.

Gandang Tatau bisa kamu temukan pada upacara adat seperti Upacara Tiwah, penyambut tamu, Bantang, serta Wara. Agar musik lebih indah, Gandang Tatau perlu dikolaborasikan bersama dengan Garantung dan Kangkanong.

Saat kamu berkunjung ke Kalimantan Tengah jangan lupa untuk menyempatkan diri melihat upacara adat agar bisa melihat alat musik secara langsung. Nikmati musik yang dihasilkan dari asalnya langsung. Kamu pun akan mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram