10 Makanan Khas Maroko, Kelezatan Eksotis yang Mendunia
Makanan khas Maroko unik dan beragam. Kuliner khas negara ini mempertontonkan warisan budaya negaranya yang kaya sehingga tak heran jika makanan dari negara ini menjadi salah satu masakan internasional yang paling menonjol. Tiap daerah memiliki hidangan masing-masing karena setiap daerah dicirikan oleh kuliner khusus yang menerjemahkan sejarah dan kebiasaannya.
Makanan khas Maroko mencakup hidangan yang berasal dari Arab, Maghrebi, Yahudi, Berber, Andalusia dan Afrika. Ini karena negara kerajaan ini, semenjak zaman kuno, adalah tempat bertemunya beragam peradaban dan budaya. Kalau kamu mau tahu keragaman kuliner negara Maroko, yuk simak ulasan berikut ini!
Baca juga: 14 Menu Sarapan dari Berbagai Negara
1. Couscous
Couscous adalah salah satu makanan khas Maroko yang dibuat dari tepung gandum atau jagung dalam bentuk butiran kecil. Cara memakannya yaitu dengan sendok atau dengan tangan. Kuliner ini dimasak dengan uap serta diberikan tambahan daging, sayuran, mentega, kacang hijau, susu, dan gula halus, bergantung selera dan acara.
Di Maroko, hidangan ini dibuat dengan jenis daging 'halal', terong, lobak dan labu merah. Oleh karena itu, hidangan ini disajikan dengan kaldu. Sementara untuk couscous dengan susu, yang dinamakan 'Saikok' dihidangkan tanpa kaldu atau sayuran, hanya terdiri dari couscous dengan susu saja.
Di banyak rumah di Maroko, couscous dibuat tiap minggu dan couscous dengan tujuh sayuran merupakan salah satu versi yang paling popular. Layaknya kebanyakan makanan Maroko yang lain, orang-orang berkumpul dan makan dari satu piring komunal yang berukuran sangat besar.
2. Msemen
Msemen merupakan jenis roti pipih tradisional khas Maroko. Roti ini dibuat dengan mencampurkan tepung, semolina, ragi, gula, air hangat, garam, minyak dan mentega. Adonan kemudian diremas-remas sampai menjadi kalis, lalu potongan-potongannya dipipihkan dan dibuat jadi berbentuk kotak-kotak.
Sesudah adonan dilipat serta dibentuk, msemen kemudian dimasak di atas griddle maupun digoreng dalam wajan sampai jadi renyah di bagian luar serta kenyal di bagian dalam. Walaupun umumnya msemen disantap sendiri sebagai pendamping kopi atau teh, makanan ini juga bisa diisi dengan beragam daging dan sayuran. Di Tunisia, roti pipih dibuat menggunakan tepung semolina tanpa ragi.
3. Harira
Sup tradisional Maroko yang disebut harira ini dibuat dari tomat, chickpea, lentil dan daging (daging sapi, domba atau ayam). Seperti kebanyakan makanan tradisional tentu saja terdapat beragam variasi resep dan bahan khusus yang digunakan. Biasanya harira disantap sebagai starter atau menu makan siang yang hangat. Selain itu, kerap kali harira dijadikan makanan untuk berbuka puasa.
Harira merupakan hidangan sup harum yang memiliki kualitas menghangatkan serta rasa khas Arab dari bumbunya, yaitu kunyit, safron dan jahe. Makanan ini sering sekali dihidangkan dengan telur rebus untuk menambah rasa.
4. Tagine
Tagine adalah wadah untuk memasak yang mempunyai penutup yang dibuat dari tanah liat. Tujuannya untuk mendistribusikan panas dari atas sampai ke seluruh pot. Ini juga merujuk pada proses memasak yang sehat serta makanan yang dihasilkannya. Proses memasak ini terkadang berlangsung cukup lama.
Namun proses ini menghasilkan daging yang lunak dan tulangnya terpisah secara otomatis dari dagingnya sehingga menghasilkan makanan yang sangat lezat untuk disantap. Pemberian sedikit lemon akan menambah rasa menjadi istimewa.
Rahasia kelezatan tagine ada pada bumbu yang dipakai saat memasak, yaitu: jahe, bunga jagung, safron, ghee, bawang putih, dan bawang merah. Semua bahan tersebut merupakan bahan dasar yang memberikan rasa pada tagine.
Tagine selalu dihidangkan dengan roti dan tidak pernah disantap tanpa roti. Memasak makanan menggunakan tagine sangat sehat karena dimasaknya menggunakan uap dan makanan kukus merupakan makanan sehat terbaik.
5. Rfisa
Ini merupakan salah satu hidangan keluarga terbaik karena dihidangkan dalam reuni keluarga dan acara-acara keagamaan, atau Zarda menurut orang Maroko. Makanan khas Maroko ini lebih banyak disiapkan pada saat-saat melahirkan karena dipersiapkan untuk wanita yang baru saja melahirkan.
Hal tersebut karena bahan-bahan yang terkandung didalamnya sehat, bermanfaat dan bahan-bahan seperti lentil, fenugreek dan rempah-rempah khusus yang disebut “msakhan” bagus untuk air susu ibu.
Mungkin makanan yang disajikan dengan cara menuangkan daging dan kaldu panas di atas sepiring penuh roti tidak terlihat elegan. Akan tetapi di seluruh dunia, makanan sederhana seperti itu dianggap sebagai makanan yang memuaskan dengan cita rasanya yang gurih.
Di Maroko, hidangan ini dinamakan dengan rfissa yang berisi ayam rebus dan lentil yang diberi bumbu dengan safron, fenugreek dan ras el hanout. Selain dikenal sebagai hidangan untuk ibu baru melahirkan, makanan khas Maroko ini juga popular sebagai santapan keluarga atau tamu di acara lain.
6. Pastila
Pastilla merupakan kue kering isi khas Maroko yang dikenal juga dengan nama b'stilla atau bastilla. Pai yang kaya ras, manis dan gurih ini isinya berupa campuran yang tidak umum yaitu daging merpati atau ayam, almond, telur dan kayu manis. Biasanya pastilla dibuat untuk acara tertentu seperti pesta, liburan, atau pernikahan.
Nama kue ini asalnya dari kata Spanyol untuk kue yaitu pastilla. Hidangan ini proses pembuatannya memakan waktu, tapi ini sepadan dengan hasilnya, yaitu warqa pastry yang penuh dengan aroma dan renyah. Daging gurih serta rempah-rempah seperti pala, safron dan jahe tertutup di dalamnya, sementara di atasnya diberi taburan almond goreng dan sedikit gula bubuk dan kayu manis.
7. Tanjia
Tangia atau tanjia Maroko bukanlah hidangan yang mewah. Ini merupakan makanan untuk teman, kolega serta kelompok orang yang berkumpul sambil memecah roti dan menikmati masakannya secara bersama-sama formalitas. Tangia merupakan hidangan komunal, jadi orang-orang berkumpul di sekitarnya untuk menikmatinya.
Hidangan ini diberi bumbu dan bisa dapat mempunyai manis atau tajam. Tangia bukan untuk orang yang terburu-buru karena proses memasaknya membutuhkan waktu lama. Nama tangia merujuk pada sebuah wadah untuk memasak dan makanan yang ada di dalamnya. Dibuat dari tanah liat, tangia mempunyai bentuk seperti guci.
Ukuran wadah ini bisa besar juga kecil dengan panjang antara 10 – 16 inci. Terracotta berlapis kaca maupun amphora tanah liat ini berasal dari zaman Romawi. Awalnya wadah ini dipakai untuk membawa minyak zaitun, tapi akhirnya di Maroko jadi wadah memasak.
Seperti halnya tagine, tangia merupakan wadah memasak yang memberi nama untuk masakan yang dimasak di dalamnya. Keduanya menggunakan metode memasak slow cooking. Idealnya tagine dimasak di atas arang maupun api kayu sedangkan tangia paling baik dimasak dalam abu dari api kayu.
8. Briwat
Briwat merupakan kue kering berbentuk segitiga yang rasanya manis, diberi isi, dan digoreng. Makanan manis ini diberi isian daging dan keju dengan bumbu sederhana, lalu sebelum disantap, dicelupkan ke dalam madu hangat.
Ini adalah camilan favorit keluarga yang erat hubungannya dengan bulan Ramadhan dan oleh karena itu makanan ini sangat dihargai di Maroko. Makanan ini mempunyai ratusan variasi pada resep klasik, tetapi salah satu yang paling enak adalah yang berupa otentik Maroko.
9. Mechoui
Makanan paling umum di pesta pernikahan dan perayaan besar ini dinamakan mechoui. Biasanya disiapkan dengan cara memanggang domba utuh baik di atas api maupun di lubang di tanah. Dagingnya disantap tanpa menggunakan sendok atau garpu melainkan dengan tangan serta ditemani garam dan jinten untuk dicelupkan.
Di Maroko, mechoui merujuk pada memasak domba utuh atau domba dalam oven tanah liat di atas kayu. Mechoui bisa berupa domba atau domba muda panggang. Kecuali ginjal, organ rongga perut lainya dikeluarkan dan dimasukan rempah-rempah seperti ras el hanout dan safron di dalamnya.
Sesudah daging dimarinasi, rongga perut dijahit lagi. Sesudah itu, domba ditusuk menggunakan dahan pohon dan dimasak di sebelah tumpukan bara api dan bukan langsung di atasnya karena lemak dari domba dapat menghanguskan. Pasak diputar sesekali supaya daging matang merata di semua sisinya.
Agar tekstur daging menjadi renyah, daging diolesi memakai mentega atau minyak dan secara bertahap didekatkan pada bara api hingga warnanya menjadi kuning.
10. Brochette
Pada dasarnya brochette merupakan sate domba atau sapi yang dikenal di belahan dunia lain dengan nama kebab. Ini merupakan street food tradisional Maroko yang akan bisa dengan mudah ditemui di mana pun, tapi makanan khas Maroko ini juga disiapkan di rumah dan khususnya di sekitar acara-acara khusus seperti Idul Adha.
Negara lain memiliki versi sate yang berbeda, tetapi orang Maroko memakai potongan daging domba dan sapi yang disusun secara selang-seling. Daging tersebut kemudian direndam dalam campuran rempah-rempah, seperti jinten, kayu manis dan cabai rawit serta rempah-rempah lainnya.
Maroko tak hanya terkenal dengan wisata gurun dan arsitekturnya, tapi negara kerajaan ini memiliki makanan khas Maroko yang terkenal di dunia, seperti harira atau couscous. Karena Maroko tempat pertemuan beberapa budaya, maka tak heran jika ini berpengaruh juga pada masakannya.
Makanan khas Maroko juga beragam di tiap daerahnya. Kalau kamu penasaran dengan kuliner negara ini, jangan lupa cicip juga kulinernya saat berjalan-jalan di kota-kota ternamanya, seperti Marrakesh atau Casablanca.