4 Jenis Rumah Adat Yogyakarta dan Ciri Khas yang Unik
Dari sekian banyak kebutuhan manusia, rumah adalah salah satu kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan. Dilihat dari definisinya rumah merupakan sebuah bangunan yang dibuat untuk tempat tinggal dan menetap. Bagi pemiliknya rumah tidak hanya merupakan sebuah hunian, rumah dianggap sebagai tolak ukur kondisi dan keadaan seseorang. Dari rumah kita dapat mengetahui kehidupan seseorang.
Nah, rumah adat mempunyai nilai yang lebih kompleks dan berkaitan dengan budaya suatu kaum. Ada nilai budaya, historis dan norma atau aturan yang melekat pada sebuah rumah adat. Rumah adat Yogyakarta adalah salah satunya. Rumah adat Yogyakarta disebut dengan bangsal kencono. Ada yang unik dari rumah adat satu ini, simak penjelasannya berikut ini ya.
1. Rumah Adat Bangsal Kencono

Ini masih sering jadi kesalahan. Orang-orang mengira bahwa rumah adat dari Yogyakarta adalah rumah joglo. Tapi itu rupanya tidak tepat. Pasalnya rumah joglo adalah rumah adat milik masyarakat Jawa Tengah.
Rumah adat Jawa Timur juga disebut joglo namun ada perbedaan spesifik di antara kedua rumah joglo tersebut, yaitu pada bentuk desain atap dan material bahan bangunan yang digunakannya. Intinya, rumah ada Yogyakarta bukanlah rumah joglo seperti yang orang-orang kira.
Sejak Yogyakarta berpisah dari Jawa Tengah, masyarakat Yogyakarta mempunyai rumah adat sendiri yang disebut dengan bangsal kencono. bangsal kencono mirip dengan rumah joglo. Bisa jadi itulah yang membuat orang mengira bahwa rumah adat Yogyakarta adalah rumah joglo.
Rumah adat ini mempunyai corak khas Mataram atau Keraton Yogyakarta. Dulu, rumah adat ini tempat tinggal raja. Ukuran bangsal kencono lebih besar dari rumah joglo, lebih luas dan juga lebar. Bangsal kencono mempunyai desain yang menyerap pengaruh arsitektur Belanda, China dan Portugis.
Secara umum, desain dan arsitektur bangsal kencono mirip dengan rumah adat Jawa. Atap rumah adat Yogyakarta mempunyai hubungan yang tinggi yang menopang empat tiang di bagian tengah yang disebut dengan soko guru.
Material rumah tersebut terbuat dari genting tanah/sirap. Sementara bagian dinding dan tiangnya disusun dari kayu dengan kualitas terbaik. Tiang menopang pada undakan batu yang berwarna hitam keemasan.
Lantai bangsal kencono terbuat dari batu marmer dan batu granit dengan permukaan lantai lebih tinggi dari yang lainnya.
Bagian-Bagian Bangsal Kencono

Bangsal kencono mempunyai ukuran yang besar sesuai dengan kebutuhan fungsinya. Selain itu, halaman utama dari rumah ini ditanami berbagai jenis tanaman hijau serta sangkar burung. Sangat tertata rapi.
Ini menunjukan bahwa desain rumah khas Yogyakarta ini mempunyai filosofi yang mengutamakan keseimbangan alam. Selain itu, motif dari desain yang terdapat di rumah sangat kental dengan nuansa kejawen yang dipadukan dengan nuansa belanda, China dan Portugis dan juga Hindu.
Bansal kencono mempunyai tiga bagian, pendopo, pringgitan dan omah jero. Pendopo adalah ruangan pertemuan. Pringgitan adalan tempat pentas wayang dan omah jero atau ruang keluarga tempat berkumpulnya keluarga besar. Di dalam omah jero terdapat sentong atau kamar.
Kalangan bangsawan biasanya mempunyai bangunan kecil memanjang yang disebut dengan gandok. Ruangan tersebut mempunyai banyak kamar. Pendopo milik bangsawan mempunyai fungsi lain, yaitu sebagai tempat untuk menggelar pentas seni dan tari-tarian.
Sentong atau kamar terdiri dari dua bagian, yaitu sentong kiwo atau kamar yang ada di sebelah kiri yang digunakan sebagai tempat menyimpan benda-benda keramat dan tempat pemujaan Dewi Sri atau Dewi Kesuburan. Oleh sebab itu sentong kiwo disebut dengan pasren.
Di dalam pasren terdapat gentong atau genuk tanah liat yang berisi sejumput beras, kendi air, lampu minyak kelapa. Lampu robyong dan patung burung garuda.
Ada pula paidon atau jambangan yang terbuat dari kuningan tempat membuang air ludah dan patung sepasang pengantin duduk bersila. Patung ini disebut Loro Blonyo. Patung mempelai laki-laki berada di sebelah kanan dan patung mempelai di sebelah kiri. Kedunya terletak di tengah-tengah paidon.
2. Rumah Adat Yogyakarta Kampung
