10 Transportasi di Thailand yang Siap Mengantar Wisatawan
Thailand! Negara yang terkenal akan kuliner lezat dan tempat wisatanya yang beragam ini, memang menjadi list tempat yang wajib dikunjungi. Selain biaya tiket pesawat dan hotel yang cukup murah, transportasi umum di Thailand juga sangat mendukung bagi para wisatawan yang hendak berangkat secara mandiri tanpa harus dipandu oleh tour guide.
Tidak kalah macet dengan Jakarta, lalu lintas di Thailand khususnya Bangkok, juga termasuk ramai dan padat. Beruntung, negeri gajah putih ini memiliki ragam transportasi umum yang lumayan banyak sehingga kamu memiliki cukup opsi untuk memangkas kemacetan dan menyesuaikan jenis transportasi sesuai dengan kebutuhan dan budget yang kamu miliki.
Lalu transportasi apa saja yang bisa kamu gunakan untuk berkeliling beberapa kota besar di Thailand? Berikut ini Keluyuran telah merangkum 10 transportasi umum untuk menjelajah kawasan wisata di Thailand.
1. Airport Rail Link (ARL) Suvarnabhumi

* sumber: en.wikipedia.org
Sesuai dengan namanya, Airport Rail Link atau ARL adalah sejenis kereta commuter line yang menghubungkan Bandara Suvarnabhumi menuju pusat kota, dan juga sebaliknya. Jika kamu mendarat di Bandara Don Mueang, sayang sekali kamu belum bisa merasakan armada ini untuk menuju pusat kota. ARL City line ini akan berhenti di 8 stasiun berbeda dengan waktu tempuh kurang lebih 30 menit terhitung dari bandara sampai ke stasiun terakhir yaitu Phaya Thai.
Kereta bandara ini beroperasi mulai jam 05.30-24.00 setiap harinya dengan interval per 10-12 menit sekali. Tarif sekali jalan ARL berkisar antara 15-45 baht tergantung dari jarak stasiun pemberhentian yang kamu pilih. Dulunya, ARL ini dibagi menjadi dua line yaitu express line (non-stop), dan city line (stop di setiap stasiun). Namun sayangnya, sejak beberapa tahun lalu express line ini sudah tidak lagi beroperasi.
2. BTS (Sky Train)

* sumber: www.klook.com
Bangkok Mass Transit System atau lebih dikenal dengan nama BTS atau Skytrain, adalah sejenis kereta layaknya MRT namun dioperasikan di lintasan yang melayang (elevated). Skytrain di Thailand terdiri dari dua jalur utama yaitu Silom Line dan Sukhumvit Line. Kedua jalur BTS ini saling bertemu di stasiun interchange yaitu stasiun Siam, dimana kamu bisa berganti dari jalur yang satu ke jalur yang lainnya.
Hampir sama dengan cara membeli tiket MRT, kamu bisa membeli tiket Skytrain langsung di vending machine menggunakan uang koin ataupun di loket petugas secara manual. Namun, berbeda dengan vending machine MRT yang memiliki layar, mesin tiket Skytrain ini lebih sederhana tanpa layar.
Di mesin tiket terdapat tampilan harga tiket untuk setiap stasiun pemberhentian. Kamu hanya perlu memasukkan jumlah uang (hanya uang koin) sesuai tujuan dan mesin akan mengeluarkan kartu tiket untuk di tap di pintu masuk dan dikembalikan dengan cara di masukkan di gate keluar.
3. MRT

* sumber: www.arup.com
Metropolitan Rapid Transit atau MRT di Bangkok, Thailand kurang lebih sama dengan di negara lain seperti Singapura dan Kuala Lumpur. Lantas bedanya apa dengan Skytrain? Jika Skytrain beroperasi di lintasan melayang, MRT ini beroperasi di lintasan bawah tanah. Selain itu, perusahaan yang mengelola BTS dan MRT juga berbeda sehingga keduanya tidak saling terintegrasi.
Meskipun terdapat beberapa stasiun BTS yang terhubung dengan stasiun MRT seperti contohnya BTS Mochit ke MRT Chatucak Park, namun keduanya belum terintegrasi secara sistem baik dari segi lokasi maupun tiketnya. Jadi ketika kamu ingin berganti dari Skytrain dan berpindah menggunakan MRT, kamu harus terlebih dulu keluar dari stasiun BTS, baru kemudian masuk kembali ke stasiun MRT dengan membeli tiket yang baru.
Seperti halnya BTS atau Skytrain, cara membeli tiket MRT juga dapat melalui vending machine ataupun langsung ke ticketing office. Jalur MRT di Bangkok pun hanya ada satu jalur saja, sehingga sangat mudah saat melihat map station dan tidak perlu takut tersasar.
4. Bus

* sumber: www.thailand-trip.org
Seperti halnya di kota besar lainnya, Bangkok, Thailand juga masih mengandalkan bus sebagai salah satu transportasi umumnya. Tarif bus sendiri memang yang paling murah jika dibandingkan dengan BTS, MRT, bahkan tuk-tuk sekalipun. Bayangkan! Tarifnya berkisar mulai dari 10 baht atau sekitar 4 ribu rupiah. Hanya saja, bus-bus disini tidak semua ber-AC, dan banyak pula bus-bus lama atau tua yang masih beroperasi.
Meskipun murah, namun kamu harus bersiap dengan kemacetan lalu lintas yang harus kamu hadapi di waktu-waktu tertentu. Selain itu, bus di Bangkok juga mempunyai banyak rute sehingga kamu harus hafal betul nomor bus yang akan kamu naiki. Apalagi selalu terdapat halte bus dengan letak bersebrangan yang menunjukkan bahwa masing-masing halte tersebut menuju ke arah yang berlawanan. Jadi, jangan sampai salah naik, ya!
Untuk mempermudah perjalanan kamu menggunakan bus, carilah informasi nomor bus yang harus kamu naiki dengan memasukkan rute perjalanan melalui aplikasi Google Maps. Google Maps akan memberikan beberapa alternatif, termasuk letak halte, rute, dan nomor bus yang bisa melewati tempat yang kamu tuju.
5. Chao Phraya Boat

* sumber: www.nationmultimedia.com